Siang Guys...
Minta tolong cek di bab 40 an ke atas Guys... Apakah nggak berurutan?
Gue galau sumpah!
Lagi on fire dong mau nge boom apa yang ada di otak gue, tau- tau ni wattpad gue kenapa error si... Ya Lord😭Gue lagi mempertimbangkan untuk lanjut atau nggak...
Soalnya ini bukan sekali dua kali akun wattpad gue bermasalah...Kayak gue ngerasa jadi drop banget gitu loh🥺
Okee...
Happy Reading
❤---------------------------------------------------------
"Hmmm?" Levan belum membuka mata.
"Wa?
Mes- wa?"Deg
Jantung Kay bagai berhenti berdetak sepersekian detik.
Nama itu terucap kembali. Nama panggilan yang sudah lama tak ia dengar. Nama panggilan yang bahkan tak ingin ia dengar dari mulut Levan. Nama itu. Meswa. Nama kecil Hana.
Grep
Tiba-tiba Kay kembali dikejutkan dengan pemandangan dihadapannya.
Levan memeluk Hana dengan tiba-tiba. Walaupun Hana belum bereaksi tapi Levan memeluk istrinya? Dengan erat?
Apakah rasa itu kembali? Rasa yang tak ia inginkan datang lagi? Rasa yang ingin ia musnahkan sampai keakarnya. Sekalipun harus ia sendiri yang melenyapkannya.
"Lev?"
Akhirnya Hana bereaksi. Tangannya yang masih menggantung akhirnya naik perlahan. Menepuk punggung Levan.
"Levan?
Ini lepas dulu ya!" merasa sesak karena Levan terlalu erat memeluknya."Tunggu sebentar, Wa!
Sebentar aja!" semakin mengeratkan pelukannya.Akhirnya mengelus. Menyalurkan rasa sayang dan rasa tenang untuk Levan.Tapi kemudian berhenti ketika mendengar kekehan Levan. Beberapa detik kemudian menjadi gelak tawa yang terbahak.
"Levan?" semakin khawatir.
Masih tertawa,"tampang loe...hahahah.." menunjuk ke arah Kay tapi tetap memeluk Hana.
"Han... Ekspresi suami loe kek mau matahin leher gue... Hahaha..." semakin terbahak.
Hana dan Kay mengernyit heran.
"Kena loe!" akhirnya melepaskan pelukannya pada Hana.
"Gue baek- baek aja guys...! Tenang...!"Hana memicingkan mata, menggeplak lengan Levan keras.
"Awwww..." meringis.
"Sakiit Han!" agak menjauh takut digeplak lagi."Bikin aku takut tau nggak?
Sini!" menyuruh mendekat."Nggak! Ntar loe geplak lagi!"
Mendekat pada Levan. Mengulurkan tangannya meraih kening Levan. Sedang yang didekati agak ngeri.
"Mau cek aja, ih!" meraba agak lama.
"Okee. Syukurlah, udah turun.
Eeeh... Kay!" terkaget karena Kay menarik tangannya hingga menjauh dari Levan dan jatuh ke pelukan Kay."Gue nggak suka!" datar.
"Gue kan sakit, Bro.
Peluk adek sendiri masa nggak boleh?""Nggak!" semakin datar.
"Adek kata loe? Nafsu begitu," batin Kay.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possessive Kay
RomanceBanyak unsur dewasa... +21... So, jadilah pembaca yang bijak...!!! Happy Reading Love...💞