82. Semakin Aneh

3.4K 240 44
                                    

Sebel, up nya lama?
Sama, gue juga.

Dah lah...

Please, komen nya yg naikin semangat gue, bukan bikin drop!

Tap Star!
Komen!
Follow!

Happy Reading!!!

-----------------------------------------------------------

Hana naik ke atas, menuju lantai dua, dimana kamarnya dan kamar sang Kakak berada.

Seperti biasa, tanpa mengetuk pintu, ia membuka pintu.

Seketika ia menutup mulutnya karena terkaget dengan apa yang ia lihat.

"Hana?"

Hana masih tak merespon, ia berdiri kaku didepan pintu.

Bagaimana tidak kaget? Ia baru saja menyaksikan sang kakak tersayang berciuman dengan seorang wanita yang ia tak kenal. Padahal Mahesa tak pernah menceritakan apapun. Selama ini pun setahu Hana, Kakaknya itu tak pernah terlibat kisah percintaan dengan siapapun.

Seketika Mahesa mendekat pada sang adik, ia memeluk Hana erat.
"Nggak!" hanya kata itu yang terucap.

Hana menatap wanita yang terlihat lebih terkejut darinya itu.

"X!!!!" Mahesa memanggil lantang X.

X tentu saja secepat kilat datang. Ia ikut menahan nafas ketika melihat Hana didalam kamar sang majikan.

"Bawa dia keluar!"

"Kenapa?" akhirnya Hana bersuara. Menatap Mahesa dengan sejuta pertanyaan.

"Nggak pa-pa."

Setelah X membawa gadis itu keluar, Mahesa membawa Hana menuju sofa didekat jendela. Duduk disana untuk menjelaskan segalanya.

"Kamu kenapa kesini?"

"Jangan alihin pembicaraan! Dia siapa?"sewot.

"Mau Kakak ambilin snack?"

"Nggak!
Kalau Kakak nggak mau jelasin, aku tanya dia," sudah ingin beranjak dari duduk tapi tangannya dicekal oleh Mahesa.

"Dia nggak penting! Bukan siapa- siapa?"

"Terus Kakak harap aku percaya?"

"Kakak jujur."

Menggeleng.
"Nggak mungkin!"

"Dek?"

"Apa?! Aku tunggu sampai Kakak cerita!" menatap Mahesa dengan ekspresi lucu.

"Dek?" malas membahas.

Tidak menjawab.

Menghela nafas pelan.
"Okee, Kakak ceritain."

"Jangan ada yang ditutupin!"

Mengangguk.
"Iyaa."

Dan Mahesa mulai bercerita awal mula ia bertemu dengan gadis yang tidak menarik itu. Tapi keberanian gadis itu, membawanya pada perkenalan yang tak terduga. Hingga hari ini ia kelepasan mencium bibir milik gadis itu.

Hana tersenyum ketika mendengarkan sang kakak bercerita. Walau terlihat tidak terlalu antusias dan tak tertarik tapi percayalah, Hana lebih tahu isi hati dari sang Naga Dunia Hitam itu.

"Senyum- senyum sendiri, kenapa kamu?" menoel hidung Hana.

"Nggak papa. Akhirnya cerita Kakak bisa naikin mood aku."

My Possessive Kay Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang