Zydan sialan ngomong lo,kalau lo gk ngomong gue bneran kawinin Raina sama Ardan,lo denger itu,,,teriak Gunawan prustasi karena ini untuk yang kesekian kalinya ia memanggil Zydan namun tak ada jawaban dari orang yang sedari tadi dipanggilnya..
Cemas,kesal,sedih menjadi satu dalam pikirian Gunawan saat ini..
Ia kesal karena Zydan seenaknya mengambil keputusaan besar ini,cemas,.dia cemas tentang keadaan Zydan yang saat ini sepertinya tidak sedang baik-baik saja dan khawatir,,pasti dia sangat khawatir,,jika terjadi sesuatu kepada adik iparnya dia tidak bisa membayangkan bagaimana nanti adiknya menerima kenyataan pahit yang menimpa suaminya saat ini."Aaakkhh,,Zydan brengsek,,kenapa lo lakuin ini sama gue,,kenapa lo gk ajak gue juga terjun ke jurang bareng lo,,karena prcuma gue hidup,,gue akan terus merasa bersalah sama ade gue,,dasar Zydan bodoh,,,lo gk tau apa seberapa cintanya ade gue sama lo,,tapi kenapa lo malah bertingkah konyol gini!!" caci Gunawan sembari menjambak rambutnya sendiri karena prustasi,matanya memerah,apalagi saat membayangkan kondisi Raina sekerang,pasti dia begitu syok,,begitu terpukul saat melihat siaran televisi yang menyiarkan sebuah kecelakaan yang korbannya adalah salah satu pengusaha terkenal di ibu kota ini.
"Aahh,,dasar bodoh bodoh,,,lo gk becus jaga adik ipar lo sendiri!" lagi-lagi Gunawan memukuli dirinya sendiri hingga akhirnya ia bangkit dan tertatih mencoba berjalan,,dengan kaki yang sedikit pincang dan pandangan sudah berawan karena menahan air mata,,langkahnya terasa berat saat diajak bergerak,,bahkan untuk menempuh Rumah Sakit dimana anaknya dirawat pun dia memakan waktu sampai Berjam-jam padahal jaraknya tidak terlalu jauh..
Disana dia bertemu dengan anaknya memeluk,,melepas rindu dan menangis,karena Sepertinya ini kali terakhir dia bisa menatap putra kesaayangannya yang selama ini terpendam karena statusnya saat ini adalah buronan karena kasus penculikan Raina kemarin yang membuatnya harus selalu bersembunyi agar orang-orang tidak dapat mengenalinya.
Hingga matanya Lagi-lagi tertuju pada layar tlevisi yang dimana tengah menyiarkan sebuah kecelakaan yang tengah menjadi trending topik didunia maya,ya dimana seorang pengusaha muda yang sukses seorang MUHAAD ZYDAN DEVANORENDRA dia mengalami kecelakaan dan dilarikan ke salah satu Rumah Sakit terkenal di kota bandung saat ini.Ada prasaan lega bercampur khawatar dihati Gunawan saat ini..
Ia lega karena Zydan tidak sampai meninggal dalam Kecelakaan itu..tapi dia pun khawatir dengan keadaannya.yang sepertinya parah,,dilihat dari kondisi depan mobil yang tampak hancur membentur sebuah pohon didasar jurang sana.."Sayang,papa tinggal dulu ya,,kamu baik-baik disini,,kalau papa gk pulang kamu jangan sedih ya,karena papa mau cari uang yang banyak buat kesembuahan Randy, " ucap Gunawan sembari mengelus lembut rambut putra kecilnya.
"Memang papa mau kemna?" tanya bocah itu terdengar lemah.
"Papa mau kerja yang jauh sayang,,dan sepertinya akan sedikit lama,,kan kamu harus minum obat jadi papa harus kerja buat beli obat Randy,jadi kalau Randy udah sembuh Randy pulang lagi ya kepanti,,nanti kalau papa sudah punya uang bayak nanti papa jemput kamu kita beli rumah kecil buat kita berdua OK," ucap Gunawan pura-pura riang,,padahal hatinya saat ini tengah terluka,,karena sepertinya dia akan berpisah lama dengan sang putra.
"Papa kerjanya yang benar ya,,biar cepat dapat uang terus cepat pulang," balas Randy tersenyum.
"Iya sayang,,papa janji,,ya udah papa berangkat Sekarang ya,,kamu jangan nakal,nurut sama suster sama dokter ya sayang," Gunawan pun mengecup seluruh wajah putranya kemudian beranjak pergi
Kini dia sudah sampai diRumah sakit dimana Zydan dirawat saat ini.
Dari kejauhan sidut matanya sudah mendapati seorang wanita tengah menagis sesegukan dan itu benar-benar terasa sakit dihatinya..
Ya wanita itu adalah Raina yang tengah dirangkul oleh Tasya,dan Ardan berjalan didepan mereka dengan diikuti beberapa angota polisi..
"Tangkap dia!" suruh Ardan saat matanya menatap tajam kearah Gunawan karena saat ini Gunawan tersangka utama dalam kecelakaan Zydan kali ini,,karena dia orang terakhir yang bersama Zydan.
Gunawan hanya diam mnerima semua yang terjadi kepadanya,,dia hnya menunduk pasrah,,,dia tak lagi mampu untuk menatap bola mata adiknya yang saat ini terdengar begitu menyedihkan,,terdengar jelas dari isakan tangisannya.
"Pasti kamu akan membenci kakak ya Na," batin Gunawan begitu sakit saat mendengar isakan Gunawan.
Perlahan langkah Ardan mendekati Gunawan yang sudah digandeng pak polisi,Tasya pun sempat mencegal langkah Ardan untuk mndekati Gunawan karena dewi tidak ingin Ardan sampai membabi buta memukuli Gunawan di hadapan polisi,,namun usahanya sia-sia langkah Ardan begitu mantap mendekati Gunawan..
Kemudian berbisik.."tugas lo selesai cukup sampai disini,sisanya biar gue yang atur,saat ini kantor polisi adalah tempat yang paling aman buat lo,karena gue tau anak buah si nenek lampir itu gk akan pernah lepasin lo berkeliaran saat ini," bisik Ardan
Tasya sudah sangat khawatir dengan apa yamg dibisikan Ardan,karena ia takut kalau Ardan tengah mengacam Gunawan..
Irwan hanya tersenyum tipis dan menganggukan kepalanya.."gue serahin semua ini sama lo,,lo yang akhiri permainan ini,,gue titip adik,nyokap dan anak gue sama lo,"balas Gunawan tak kalah pelan
Lo tenang aja,Zydan pasti baik-baik saja,dan anak lo,dia aman di tangan gue," bisik Ardan lagi yang kemudian menepuk pundak Gunawan beberpa kali.
Gunawan pun hanya mengangguk.dan sesaat kemudian dia melangkah mengikuti langkah polisi yang memeganginya saat ini.
"HEY BODOH..bersenang-senanglah kau dipenjara sana!" teiak Ardan dengan senyuman yang menyeringai penuh arti.
"Ar,sudahlah diakan sudah ditangkap polisi," rerai Tasya.
Sedangkan Raina tak bergeming,,dia tidak perduli dengan siapapun saat ini,yang ada dipikirannya hanya Zydan dan Zydan..
"Sudahlah ka Tasya,dokter Ardan lebih baik kita segera masuk,Raina ingin bertemu mas Zydan ka," ucap Raina pelan setelah sekian lama ia hanya diam.
mendapat anggukan dari Ardan,,karena dia sudah tau betapa khawatirnya Raina.
Ardan sudah melangkah menuju bagian administrasi untuk menanyakan nama pasien atas nama Zydan..setelah mendapat informasi,Ardan pun kembali kepada Tasya dan juga Raina yang masih setia berpelukan,,karena Tasya tau betapa lemahnya tubuh Raina saat ini.
"Gimana dokter Ardan?" tanya Raina memberanikan diri untuk bertanya..
Sesaat Ardan menunduk,dan menarik nafas dalam.
Lagi-lagi itu membuat Raina semakin khawatir..
"Kenapa dok?' tanya Raina lagi.
Zydan di ICU Na, dan katanya Zydan harus segera menjalankan oprasi karena kakinya lumayan parah karena terjepit badan mobil," ucap Ardan dengan berat hati menyampaikannya.
"Dan,,brrukkk,..pertahan Raina sudah tidak mampu lagi menopang tubuhnya..
Rasa takut mendominasi tekanan dihatinya ditambah dengan kondisinya yang tengah mengandung dan mungkin belum memakan sesuatu sampai saat ini hingga tubuhnya tidak mampu bertahan lagi..
bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Husband (END REVISI✔️)
Любовные романы✨Follow Dulu Sebelum Membaca❤ [Tahap Revisi] Aku harus menikah dengan pria dingin itu sama saja seperti aku dinikahi oleh es balok ~Raina Tiara Andini~ Menikah dengannya mengingatkan ku pada masalalu bersama almh istriku ~Muhammad Zydan Devanorendra...