part 38
1 minggu sudah berlalu dari semenjak Zydan sadar hingga akhirnya dia sudah diperbolehkan pulang.
"Mas kita mau kemna?" tanya Raina bingung saat mobil yang mereka tumpangi tidak melewati jalan menuju apartemen atau pun rumah mereka yang dulu.
"Pulang sayang," ucap Zydan singkat sembari menarik lengan Raina agar tubuh mungilnya mendekat dan bersandar kedada bidang miliknya.
"Tapi ini bukan jalan keapartemen mas?" tanya Raina masih setia menenggelamkan wajahnya didada Zydan.
"Siapa yang bilang kita akan pulang keapartrmen. Kita akan pulang kerumah baru kita sayang," jelas Zydan sembari membelai lembut rambut Raina.
"Rumah?" tanya lesti mndonga.
"Hmm,rumah,,kita akan pindah kerumah baru,karena apartrmen tidak baik dan tidak akan cocok untuk pertumbuhan anak-anak kita nanti," jelas Zydan sembari sesekali mencium pucuk kepala Raina.
"Cihh!" ketus Ardan mendengus kencang.
"Heh heh,,.kalau mau mesra-mesraan tolong jangan dimobil gue,pagi-pagi kalian udah mengganggu polusi udara dimobil gue aja!" protes Ardan.
Raina hanya tersenyum malu,,dan malah mendenggelamkan wajahnya didada Zydan dan malah semakin mempererat pelukan dipinggang Zydan.
"Protes aja sih loh!!" ucap Zydan memukul belakang kursi pengemudi yang tengah diduduki Ardan saat ini.
"Gimana gue gk protes,kalian pagi-pagi udah mengganggu udara mobil gue aja,berrbuat mesum didalam mobil gue lagi,hargai gue dong,gue juga manusia yang punya perasaan kali!" protes Ardan tak kalah sewot.
'Hahaa,,rupanya lo manusia ya,,sory sory pak supir gue lupa kalau ada lo disini," ucap Zydan dan malah kembali menciumi pucuk kepala Raina.
"pagi-pagi mata gue udah dikotori sama pemandangan gk baik!" gumam Ardan lagi.
"Udah jangan bnyk protes,fokus aja nyetirnya!" titah Zydan.
"Iya baik tuan muda,perintahmu akan saya laksanakan," ucap Ardan mengejek sembari menaruh tangan didada dan sedikit membungkuk.
"Hahaa," Zydan hanya tergelak,melihat Ardan merasa kesal.
Mereka pun sudah sampai disebuah rumah mewah yang lebih besar dari rumah mereka yang seblumnya.
"Silahkan baginda raja," ucap Ardan membukakan pintu setelah mengambil kursi roda dibagasi belakang.
Raina hanya tersenyum dengan tingkah konyol kedua sahabat ini.
Mata Raina terpukau dengan pemandangan rumah yang begitu mewah dan megah,,tiang putih menjulang tinggi,,taman yang luas dan banyak pepohonan rindang yang nyaman untuk duduk santai dibawahnya.
"Ini rumah siapa mas?" tanya Raina yang masih mengedarkan pandangannya keseluruh penjuru,merasa takjub.
"Rumah kita sayang," ucap Zydan memeluk pinggang Raina.
"Hah? tanya Raina kaget.
"Rumah sebesar ini?" tanya Raina tak percaya..
Karena yang ada dipikirannya dia akan mati karena kelelahan membersihkan dan mengurus Rumah ini sendirian.
"Kamu kenapa,,tenang aja kita gk hanya bertiga ko,ada pengurus rumah juga," jelas Zydan setelah melihat raut kebingungan diwajah istrinya.
"Lo kenapa Na,lo ngebayangin gimana ngurus ini rumah ya?" tanya Ardan.
Raina hanya tersenyum malu,karena yang ia pikirkan dengan begitu mudah mereka tebak.
Seturunnya mereka dari mobil,sudah ada beberapa pekerja rumah yang menyambut kedatangan mereka..
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Husband (END REVISI✔️)
Romance✨Follow Dulu Sebelum Membaca❤ [Tahap Revisi] Aku harus menikah dengan pria dingin itu sama saja seperti aku dinikahi oleh es balok ~Raina Tiara Andini~ Menikah dengannya mengingatkan ku pada masalalu bersama almh istriku ~Muhammad Zydan Devanorendra...