My Cold Husband
Part7
part Squel Game (18+)Sang mentari telah meninggalkan bumi silih berganti dengan sang purnama. Jam menunjukkan angka 19.00, lebih tepatnya pukul tujuh malam.
"Mah," panggil Ridwan.
Raina yang tengah membaca buku pun seketika melirik ke arah sumber suara, kemudian bangkit dan menghampirinya
"Iya, Sayang? Apa kamu butuh sesuatu atau pengen ke kamar mandi?" tanya Raina perhatian.
"Nggak, Mah. Ridwan gak mau apa-apa. Tapi kok Mama masih di sini? Ini 'kan udh malam, emang Mama gak kuliah ya?" tanya Ridwan.
"Oh, kirain kamu butuh sesuatu. Gak kok, Sayang, hari ini Mama gak kuliah. Hari ini Mama libur, jadi bisa seharian deh nemenin kamu," ucap Raina sumringah.
"Oh, oya, Mah. Kok Papa belum dateng sih? 'Kan udah malam, emangnya Papa lembur ya, Mah?" tanya Ridwan lagi.
"Mungkin, Sayang. Tapi tadi Papa bilang kalau Papa datengnya lebih lambat. Mungkin lagi banyak pekerjaan," jelas Raina.
"Oh gitu. Mah, Uwan bosen nih, kita jalan-jalan yuk, ke taman," ajak Ridwan.
"Boleh. Ayo, Sayang, Mama bantu," ucap Raina yang menggendong Ridwan untuk duduk di kursi roda.
"Mah, makasih ya, karena udah mau jadi mama Uwan," ucap bocah polos itu.
"Kok makasih, Sayang? Mama seneng kok, jadi mama kamu," ucap Raina yang berhenti mendorong kursi roda Ridwan.
"Gapapa, Mah. Memang Uwan seneng Mama jadi mama Uwan, jadi Uwan bisa ngerasain kasih sayang seorang mama. Mama Uwan 'kan udah gak ada," ucap Ridwan sedih.
"Eh, udah-udah. Anak Mama gak boleh sedih gini, Mama gak suka ah," ucap Raina menarik kedua sudut bibir Ridwan agar dia kembali tersenyum.
"Oiya, kalau boleh tau, kenapa Ridwan pilih Mama yang jadi mama baru Ridwan?" tanya Raina penasaran.
"Karena Mama sama mamanya Ridwan--" Ucapannya terpotong oleh sebuah suara yang memanggil namanya.
"Ridwan, Sayang," panggil Zydan.
"Papa! Kok Papa baru dateng sih, 'kan Uwan kangen Papa," jelas Ridwan yang sudah memeluk sang papa.
"Maaf ya, Sayang, kerjaan Papa banyak banget jadi Papa terlambat deh datangnya. Tapi 'kan ada Mama yang nemenin kamu," jelas Zydan tersenyum.
"Iya, untung ada Mama jadi Uwan gak bosen deh," ucap Ridwan menatap Raina tersenyum.
"Kamu udah makan, Sayang?" tanya Zydan lagi.
"Udah Pah. Kalau ada Mama, tenang aja. Uwan aman terkendali pokoknya," ucap Ridwan bangga.
"Yaudah, mending kita masuk, yuk. Ini 'kan udah malam, Ridwan juga harus istirahat karena besok Ridwan mau dioperasi," jelas Zydan yang kemudian mengambil alih kursi roda Ridwan dari Raina dan mendorongnya.
Sedangkan Raina sedari tadi hanya diam mendengarkan percakapan anak dan papa ini yang kemudian mengekor di belakang Zydan untuk kembali masuk ke ruang rawat Ridwan.
"Sayang, kamu gak takut 'kan besok?" tanya Zydan.
Ridwan hanya menggeleng dengan yakin.
"Bagus. Anak Papa emang pinter. Cepat sembuh ya, Sayang," ucap Zydan.
"Iya. Uwan pengen cepet sembuh, pengen cepet pulang, pengen cepat jalan jalan sama Mama, Papa, sama dede bayi juga," ucap Ridwan semangat. Lagi-lagi Ridwan menyinggung perihal adik. Sepertinya dia benar-benar menginginkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Husband (END REVISI✔️)
Romance✨Follow Dulu Sebelum Membaca❤ [Tahap Revisi] Aku harus menikah dengan pria dingin itu sama saja seperti aku dinikahi oleh es balok ~Raina Tiara Andini~ Menikah dengannya mengingatkan ku pada masalalu bersama almh istriku ~Muhammad Zydan Devanorendra...