"Mas,mas,,mas gk boleh pergi,mas jangan ikut Rissa,awas ya kalau mas ikut Raina marah sama mas!" ucap Raina panik.
"Dokter, dokter Ardan,ka Tasya!" teriak Raina histeris,hingga keduanya pun masuk.
"Ada apa Na?" tanya Ardan.
Mas Zydan gk boleh pergi,mas Zydan gk boleh pergi!" teriak Raina.
keduanya pun menatap layar monitor yang sudah bergaris lurus.
Dengan cepat Tasya berlari memanggil dokter.
"Ibu,bapak,,saya minta semuanya keluar sebentar ya," pinta dokter.
"GK,,saya gk mau keluar,,saya mau disini sama suami saya,,dokter gk berhak mengusir saya!" ucap Raina emosi.
"Tapi bu," ucap dokter terhenti.
"Gk dok nggak saya akan pernah tinggalin suami saya lagi!" ucap Raina
"Mas Zydan bangun mas bangun,jangan tinggalin Raina kaya gini!" teriak Raina histeris sembari terus memukuli dada Zydan.
"Bu saya mengerti.,Tapi saya mohon pengetian dari ibu," jelas dokter lagi.
"Dokter saya bilang gk ya nggak,saya tetap mau disini saja suami saya dokter dengar gk sih saya ngomong!!" teriak Raina dengan tatapan tajamnya menatap dokter yang ingin memeriksa Zydan.
Mas bangun,,mas gk boleh pergi,,kalau mas pergi,mas orang paling jahat didunia ini,,dan mas orang yang paling Raina benci seumur hidup Raina!" ucap Raina yang tak henti-hentinya mengoyangkan tubuh Zydan dan sesekali Kembali memukuli dada Zydan..
Setelah dirinya merasa lelah,Raina menjatuhkan kepalanya tepat didada Zydan,dan kembali menangis sejadi-jadinya..
"Mas Zydan gk boleh pergi,,mas gk boleh ninggalin Raina," ucap Raina lirih.
Hingga tangisannya terhenti.
"Dokter,,suami saya masih hidup dokter,,saya yakin suami saya masih hidup dok!" ucap Raina antusias.
Sedangkan Tasya dan Ardan yang melihatnya sudah merasa sangat kasihan kepada Raina.
"Yang sabar ya Na,iklaskan Zydan," ucap Tasya mengelus rambut Raina.
"Gk ka Tasya ,Raina gk bohong,,mas Zydan masih hidup,tadi dia ngelus rambut Raina ka!" jelas Raina.
Namun kini tangis Tasya lah yang pecah,dia sudah tak mampu menahannya lagi.
"Ka Tasya,kk kenapa,,mas Zydan gk Kenapa-kenapa ko dia baik-baik saja ka," jelas Raina lagi.
"Dokter ayo dokter,periksa suami saya, pasang lagi alat-alatnya,kasihan suami saya dok," ucap Raina.
Sesaat dokter menatap Ardan,karena kemungkinanny sangatlah tipis bisa dibilang tidak ada.
"Dokter ayo periksa suami saya!!" teriak Raina.
Hingga akhirnya dokter pun menurutinya.
Dan..tittt,,titt,,titt,,bunyi itu kebali..meskipun sangat lemah.
Tasya dan Ardan hanya bisa saling pandang dengan keajaiban yang terjadi kepada Zydan dan juga keyakinan Raina yang begitu kuat.
Satu minggu berlalu,,keadaan Zydan semakin stabil.
Raina yang keras kepala tak pernah ingin meninggalkan Zydan meski hanya sesaat,,dia tak ingin kejadian saat Zydan tertembak terulang kembli..dia ingin selalu ada disamping Zydan..
"Na,Raina,sayang," suara lirih Zydan pun terdengar meski terasa masih sangat lemah dan juga berat.
Raina yang tengah bersandar disofa segera berlari menghampirinya.
"Raina," suara itu kembli terdengar.
Raina yang sempat mematung akhirnya berhamburan memeluk Zydan.
"Mas,Raina kangen," (ucap Raina kembali mnangis perlahan setelah mata Zydan terbuka,,ia berusaha ingin menyentuh punggung istrinya yang saat ini tengah menangis dalam dekapannya.
"Sayang jangan nangis," ucap Zydan lemah.
Raina menggeleng.
"Raina mau nangis hari ini,jangan larang Raina,mas denger itu!" ucap Raina masih memalingkan wajahnya
"Kalau gitu meluknya jangan kenceng-kencang mas gk bisa nafas sayang," ucap Zydan
"Maaf maaf mas,maafin Raina,mana,mana yang sakit mas?" tanya Raina gelagapan.
"Ini," ucap Zydan menunjuk hatinya.
"Iikkhh mas ya!" ucap Raina kemudian replek memukul Zydan.
"Aaawww," ringis Zydan ya memang saat ini tubuhnya begitu terasa sakit.
"Yaampun maafin Raina mas Raina gk sengaja," ucapnya panik dan hendak keluar memanggil dokter.
Tangan lemah Zydan pun menahannya.
"Sayang kemari lah," panggil Zydan.
"Peluk mas lagi,mas kangen kamu,tapi jangan kenceng-kencang ya," pinta Zydan tersenyum.
Tanpa pikir panjang Raina pun kembali memeluk Zydan,,aroma tubuh yang selama ini ia rindukan kembali mnyeruak di indra penciumannya.
"Sayang,anak kita udah gk ngambek lagi ya sama mas?" tanya Zydan.
Raina tersenyum dan menggeleng kemudian
kembali memeluk Zydan."Baguslah,kalau dia udah gk ngambek lagi jadi mas bisa sepuasnya nanti peluk kamu dirumah," ucap Zydan dengan senyum jahilnya.
Disana Zydan menceritakan semua kronologi yang menimpanya dan juga siapa irwan sebenarnya.
Ia pikir Raina akan marah kepada Gunawan tapi rupanya itu tidak terjadi,,dia malah menangis setelah mengetahui siapa Gunawan dan semua hubungannya dengan keluarga Rissa.
Hingga setelah mengetahui semuanya
Raina diantar Ardan untuk menemui Gunawan.,,disana ia menangis dalam pelukan Gunawan,,Gunawan yang tadinya menolak bertemu Raina merasa terkejut dengan sikap Raina yang sepertinya tidak menaruh dendam kepadanya.Hingga akhirnya Gunawan pun dibebaskan oleh Ardan karena Ardanlah yang melaporkan Gunawan dulu..
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Husband (END REVISI✔️)
Romance✨Follow Dulu Sebelum Membaca❤ [Tahap Revisi] Aku harus menikah dengan pria dingin itu sama saja seperti aku dinikahi oleh es balok ~Raina Tiara Andini~ Menikah dengannya mengingatkan ku pada masalalu bersama almh istriku ~Muhammad Zydan Devanorendra...