Part 2

6.1K 243 12
                                    

My cold husband
part 2

Pukul 17.45 tepatnya jam 6 sore kurang, aku baru sampai ke rumah sederhana milikku.

"Assalamu'alaikum," ucapku penuh keceriaan, meski sebenarnya dilubuk hati yang paling dalam menyimpan banyak penderitaan.

"Wa'alaikumsalam," jawab seorang wanita, siapa lagi kalau bukan ibuku tercinta.

"Nak, kenapa kamu baru pulang jam segini, ini kan sebentar lagi magrib?" ucapnya khawatir.

"Tadi aku di jalan bertemu seorang anak kecil yang mencari ayahnya jadi, aku membantu dia dulu ibu," jelasku agar ibu tak khawatir lagi.

"Syukur lah nak, kalau kamu tidak mendapat masalah apa pun dijalan,  ibu sangat khawatir, apa lagi kamu seorang prempuan," ucap ibu.

"Iya Bu, Raina mandi dulu ya, lengket banget nih panas sekalian wudhu sebentar lagi kan magrib," jelasku.

"Ya sudah sana cepat mandi,kita solat berjamaah ya sayang," titah intan.

Malam pun berlalu dan pagi ini, pagi-pagi sekali tepatnya selepas solat subuh Raina segera bersiap untuk memulai bekerja, ia tak ingin meninggalkan kesan tak baik dihari pertamanya bekerja, terlebih dengan bos yang seperti es balok..

"Bu Raina pamit ya," ucapku.

"kemana, ini kan masih pagi sekali?" tanya intan.

Saking lelahnya semalam aku sampai lupa untuk memberitahu ibu kalau kini aku sudah bekerja huuffhhh!

"Astagfirullah lupa kasih tau lbu kalau mulai hari ini Raina sudah mulai bekerja Bu," ucapku tersenyum ceria.

"Bekerja? Bagaimana dangan kuliah mu?" tanya Intan.

"Tenang aja Bu, aku sudah beri tau kampus kalau mulai hari ini aku ambil kelas malam, jadi aku bekerja sampai setengah 6 sore,bdan kuliah deh," jelasku

"Bekerja apa Nak,  kok harus sampai setangah 6 sore sih??" tanya intan kembali.

"Aku jadi baby siter Bu, aku jadi pengasuh anak yang aku tolong kemarin sudah ya mah, Raina pergi dulu takut telat karena bos Raina tidak suka dangan orang yang tidak tepat waktu, apalagi ini hari pertama Raina kerja, mana rumahnya lumayan jauh lagi,"  jelasku yang kmudian meraih tangan kanan ibu  untuk salim dan juga meminta restu serta do'a darinya.

"Raina pergi ya, assalamu'alaikum," ucapku yang kemudian Mengecup pipi kiri ibu.

"Jam 6," gumamku saat meliirik arloji di tangan, ku kayuh lebih cepat lagi laju sepeda agar aku tidak terlambat..

Mata ku melongo saat mentap rumah yang super mewah, dengan iterior eropa clasic memberikan kesan simple tapi mewah.

"Apa benar ini alamatnya?" gumamku sembari mengluarkan kertas kecil dari tasku untuk memastikan bahwa alamatnya sudah benar.

"309." Aku kembali membaca nomer rumahnya.
Benar ini rumahnya, wah besar sekali," ucap ku takjub tapi stelah beberapa saat di sana kenapa diriku tiba-tiba merasa ngeri melihat rumah mewah tapi terlihat begitu sepi.

"Ah sudahlah," ku gibaskan tangan ku untuk mengusir pikiran yang tidak-tidak.

"Tingtong ... tingtong ...," beberapa kali ku menekan bel di gerbang depan..

Tak lama keluarlah seorang wanita yang menurut ku sudah lumayan sepuh.

Sesaat dia menatapku dengan tatapan aneh, seakan dia melihat hantu saja.

"Assalamu'alaikum Bu," sapa ku sopan.

"Wa'alaikum'salam," ucapnya yang kemudian tersadar.

"Maaf siapa ya?" tanyanya.

My Cold Husband (END  REVISI✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang