"Selamat pagi sayang," sapa Zydan berharap Raina sudah tidak merajuk lagi.
Zydan berjalan mendekati Raina dan ingin memeluknya..tapi saat itu juga Raina melipir kearah lain demi menghindari Zydan.
Zydan yang merasa di abaikan akhirnya memilih untuk ikut diam dari pada mulutnya kembali bicara yang tidak-tidak yang kembali menyinggung perasaan Raina.
"Mas mau sarapan apa?" tanya Raina lembut..
Tapi kini Zydan yang melipir kearah dapur tanpa menjawab Raina. karena ia merasa kesal karena sifat Raina yang kekanak-anakan hanya hal spele kemarin membuatnya marah sampai hari ini.
Zydan membuat kopi sendiri dan langsung masuk kedalam ruang kerjanya..
Ya hari ini dia tak pergi kekantor dan membawa pekerjaannya kerumah.Sedangkan Raina yang melihat Zydan mendiamkannya merasa sakit hati dan juga bersalah sudah bersikap seperti itu kepada suaminya,,tapi apa yang bisa ia lakukan,karena semua yang terjadi bukan karena keinginannya. Raina hanya bisa menangis dibawah meja dapur,merutuki kebodohannya..karena saat ini dirinya begitu merindukan pelukan hangat suaminya yang saat ini sepertinya sedang tersinggung dengan sikapnya.
30 menit sudah berlalu tapi Raina masih setia menangis disana.
Sedangkan ditempat lain Zydan pun merasa kacau sendiri.
"Aaakhhh,teriak Zydan prusatasi sembari membanting map yang ada di tangannya keatas meja kerjanya, Zydan mengusap wajahnya kasar dan sesekali mengacak-acak rambutnya prustasi karena tidak ada satu pun pekerjaan yang bisa ia kerjakan atau yang bisa ia pelajari,,otaknya tiba-tiba menjadi tidak bekerja,,tidak ada satu pun yang bisa masuk ke otaknya saat ini,,otaknya sudah dipenuhi oleh Raina,dan semua rajukan Raina'..Zydan butuh seseorang untuk ia ajak bicara tapi siapa?" gumam Zydan.
Ardan,pasti dia akan mnertawakanku jika aku berbicara kepadanya.
Irwan,pasti dia akan mengamuk jika dia tau adik kesayangannya menangis hanya karena aku tidak sengaja membentaknya.
Tasya,dia pun pasti akan menceramahiku,karena kini Tasya sudah menjadi sekutunya Raina.
"Aaakhhh!" Zydan begitu prustasi menghadapi istrinya yang tengah merajuk,kopinya sudah tandas 5 menit yang lalu,Zydan pun memutuskan untuk kemabali mengisi cangkir kopinya..ia pun keluar,,baru beberapa langkah pendengaranya menangkap suara isakan dari arah dapur,,Zydan pun mempercepat langkah kakinya..disana dia sudah mendapati istrinya tengah mnangis sendu.
Zydan merasa bersalah dan juga merasa khawatir karena tubuh Raina bergetar hebat sepertinya ia sudah lama menangis.
"Sayang kamu kenapa?" tanya Zydan lembut dan langsung merangkul Raina.
Raina yang menyadari ada seseorang memeluknya langsung mendonga dan segera bangkit,kemudian berlari ke arah wastafel,,ia kembali muntah.
Kini Zydan paham kenapa Raina menghindarinya beberapa hari ini,,jadi ini penyebabnya ia akan mrasa mual dan muntah jika Zydan memeluknya,,sungguh Zydan merasa bersalah sudah berpikiran yang tidak-tidak tentang Raina.
Hati Raina begitu baik Sampai-sampai ia tak enak hati untuk mengatakan keadaannya saat ini yang mungkin akan menyinggung perasaan Zydan.
"Kamu mual ya kalau mas peluk?" tanya Zydan sembari mengurut tengkuk leher Raina.
Raina mengangguk lemah.
"Kenapa kamu gk bilang dari kemarin hah,hampir saja mas berpikiran yang tidak-tidak tentangmu," ucap Zydan lembut.
"Maaf,,Raina takut untuk mengatakannya,,Raina takut mas tersinggung,Raina gk mau nyakitin perasaan mas," ucap Raina yang sesekali terisak.
Justru dengan menghidari mas tanpa sebab itu hal yang paling menyakitkan sayang,,jadi mulai sekarang jangan tutupi apapun lagi dari mas ya sayang," pinta Zydan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Husband (END REVISI✔️)
Romance✨Follow Dulu Sebelum Membaca❤ [Tahap Revisi] Aku harus menikah dengan pria dingin itu sama saja seperti aku dinikahi oleh es balok ~Raina Tiara Andini~ Menikah dengannya mengingatkan ku pada masalalu bersama almh istriku ~Muhammad Zydan Devanorendra...