My Cold Husband
Part17"Mas, ayo bangun," rengek Raina.
"Mmm, sebentar, Raina. Biarkan seperti ini dulu," jawab Zydan yang masih setia menutup matanya.
"Kalau gitu lepasin aku!" rengek Raina lagi.
Jangankan bangun. Untuk bergerak pun sulit karena Zydan begitu erat memeluknya. Entah kenapa sejak mengetahui bahwa Raina hamil, sikap Zydan begitu manja seperti halnya pagi ini. Zydan tidak sedikit pun memberi celah untuk Raina pergi. Jangankan pergi, bergerak pun sepertinya tidak boleh.
"Mas, ayo bangun nanti kita kesiangan. Mas 'kan harus ke kantor. Aku juga harus kuliah!" Ini entah yang ke berapa kali Raina merengek.
"Siapa yang bilang kalau aku akan ke kantor dan kamu akan ke kampus?" tanya Zydan masih setia menenggelamkan wajahnya di bahu Raina.
"Tadi barusan aku bilang," jawab Raina polos.
"Siapa yang ngizinin kamu?" tanya Zydan lagi.
"Eemm ...," gumam Raina tak dapat menjawab.
"Hari ini kamu ngak boleh kuliah dan aku juga ngak akan ke kantor!" tutur Zydan.
"Kenapa?" tanya Raina heran.
"Kamu masih sakit, jadi kamu ngak boleh ke mana-mana. Istirahat di rumah!" jelas Zydan.
"Tapi udah ngak papa kok, Mas," rengek Raina lagi.
"Siapa bilang kamu udah ngak apa-apa? Semalam aja kamu demam. Kamu bilang itu ngak apa-apa? Aku ngak mau ya, kejadian kemarin terulang lagi!" ucap Zydan yang sepertinya semakin posesif.
"Tapi, 'kan, Mas," ucap Raina.
"Ngak ada tapi-tapian. Hari ini dan besok kamu ngak boleh keluar rumah. Inget itu dan keputusan ini sudah final, oke? Untuk urusan kuliah aku sudah chat Ardan tadi. Aku bilang kalau kamu ngak bisa masuk dua hari ini!" jelas Zydan yang kembali merengkuh tubuh Raina dan kembali bergulung dalam selimut.
"Raina kamu pake parfum apa sih? Aku suka wanginya," kata Zydan sembari menikmati setiap tarikan nafasnya.
"Aku ngak pake parfum, Mas. Aku cuma pakai sampo," jawab Raina jujur.
"Kamu jujur banget sih? Aku suka aroma sampomu," ucap Zydan begitu manja.
"Mas, kenapa ngak ke kantor?" tanya Raina sembari mengelus rambut Zydan yang lembut dan harumnya yang cool.
Aroma favorit Raina. Ya, itu aroma tubuh suaminya.
"Aku ingin menghabiskan banyak waktu bersamamu," jawab Zydan menatap wajah Raina.
Zydan kemudian mengecup singkat bibir mungil itu dan kembali menenggelamkan wajahnga di bahu Raina.
Raina yang melihat tingkah Zydan hanya bisa terkekeh karena tidak biasanya Zydan semanja ini. Zydan yang dia kenal Zydan yang dingin tegas, gagah, dan pendiam. Namun, tidak untuk hari ini. Zydan begitu manja dan bahkan sangat manja karena tidak sedetik pun ia melepaskan tangannya yang selalu memeluk tubuh mungil Raina.
"Mas," panggil Raina lagi.
"Iya, ada apa, Sayang?" tanya Zydan lembut.
Raina hanya mengulum senyum kala dirinya dipanggil "Sayang".
"Aku lapar," ucap Raina jujur yang kemudian disambut oleh perutnya yang ikut berbunyi.
Zydan hanya tersenyum kala mendengar suara perut Raina yang sepertinya memang sedang lapar.
"Ya udah, kamu tunggu di sini, ya. Biar aku yang ambil sarapan buat kamu," ucap Zydan.
"Aku bisa sendiri kok, Mas," jawab Raina.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Husband (END REVISI✔️)
Romance✨Follow Dulu Sebelum Membaca❤ [Tahap Revisi] Aku harus menikah dengan pria dingin itu sama saja seperti aku dinikahi oleh es balok ~Raina Tiara Andini~ Menikah dengannya mengingatkan ku pada masalalu bersama almh istriku ~Muhammad Zydan Devanorendra...