"Mas, Raina kuliah ya hari ini. Bosen di rumah terus, ngak ngapain-ngapain pula. Ini ngak boleh itu ngak boleh!" rengek Raina.
"TIDAK BOLEH, nanti aja!" ucap Zydan tegas.
"Tapi kemarin Mas bilang kalo hari ini sama besok aja. Jad, sekarang boleh dong?" ucap Raina dengan bibir mengerucut.
"Emang Mas ngomongnya gimana?" tanya Zydan sembari bercermin merapikan dasinya.
"Mas bilang hari ini dan besok kamu jangan kuliah dulu, lusa baru boleh," ucap Raina mengulang kata-kata Zydan.
"Iya, itu kamu tau. Hari ini dan besok kamu ngak kuliah dulu. Lusa baru boleh," ucap Zydan.
"Tapi 'kan mas ngomongnya dua hari yang lalu!" ucap Raina tak terima.
"Ya, 'kan, kata-katanya masih sama. Jadi, hari ini dan besok kamu belum boleh kuliah. Lusa baru boleh, titik. Oke? Sudah, aku berangkat ke kantor dulu, jaga diri baik-baik. Jangan lupa makan. Jangan kecapean juga, tugas kamu cuma jaga anak-anak kita. Temenin Ridwan main dan juga jaga calon adiknya. Mas berangkat ... ingat, jangan kuliah dan jangan cemberut kaya gitu. Ngak baik cemberut sama suami, dosa!" ucap Zydan sesaat setelah dia mengecup kening Raina singkat kemudian pergi sembari menenteng tas kerjanya.
"Mas ...," panggil Raina.
"Iya, ada apa?" tanya Zydan berbalik.
"Maaf ...," ucap Raina yang kemudian tersenyum dan menyalami tangan Zydan.
Zydan pun hanya tersenyum dan mengelus lembut rambut Raina. "Mas berangkat ya, assalamu'alaikum," pamit Zydan.
"Wa'alaikumsalam, hati-hati, ya, Mas!" teriak Raina sambil memberi senyum termanisnya.
...........................................Tiddd ... tiddd ... tiddd! Zydan terus membunyikan klaksonnya kencang kemudian turun dari mobil.
"Woy, woy ... kalau mau ribut jangan di depan rumah orang!" ucap Zydan setengah berteriak. Ia hanya mengeluarkan bagian kepalanya saja.
Tasya pun berbalik.
"Lo?" ucap Tasya menunjuk ke arah Zydan.
"Tasya? Jadi, lo tunangannya si dokter mesum ini?" Ucap Zydan yang rupanya mengenali wanita yang tengah ribut di depan rumahnya.
"Ngapain lo di sini?" tanya Tasya.
"Ini rumah gue!" jawab Zydan yang sudah berdiri sempurna di hadapan Tasya.
"Bukannya ini rumah Raina?" tanya Tasya binggung.
"Iya, emang ini rumah Raina dan Raina itu istri gue," ucap Zydan.
"WHAT?" tanya Tasya tak percaya.
"Ardan, jadi lo suka sama cewek yang sudah bersuami?" tanya Tasya tak percaya.
Ardan hanya nyengir kuda dan menggaruk tengkuk lehernya yang tak gatal.
"Oiya, mumpung lo ada di sini. Tasya! Jaga baik-baik tuh tunangan lo, biar dia ngak ngejar-ngejar istri gue mulu. Kayak ngak ada cewe lain aja. Oiya, satu hal lagi. Bilangin sama si dokter mesum itu. Calon anak gue katanya ngak mau ketemu dia, soalnya muka dia bikin istri gue pengen muntah kalau liat dia," ucap Zydan tersenyum penuh kemenangan.
"Maksud lo apa?" tanya Ardan.
"Raina hamil, gitu?" tanya Ardan lagi.
"Menurut lo?" balas Zydan nyengir.
"Aakhh, lo ngak asik, Zy. Lo curang, main hamilin Raina aja. Bersaing secara sehat dong!" ucap Ardan kecewa.
"Suka-suka gue dong, istri gue juga. Emangnya kenapa?" tanya Zydan tak kalah sewot.
"Dasar, gila lo ya, Ardan! Bisa-bisanya lo suka sama istri orang. Istri sahabat lo pula! Mana dia lagi hamil. Emang kayaknya lo harus gue bawa ke psikiater biar dites kejiwaan lo!" ucap Tasya tak habis pikir dengan Ardan yang terang-terangan ini menjadi penikung.
"Ya, mana gue tau kalau gue harus jatuh cinta sama istri orang. Namanya juga cinta siapa yanh tau akan datang pada siapa dan dengan orang yang tepat atau tidak. Yang penting, gue nikungnya secara sehat. Minta restu dulu sama suaminya," jawab Ardan sambil nyengir dan mengganguk kepalanya yang tak gatal.
"Bego, dasar!" ucap Tasya lagi.
"Ehhh, ngapain lo pada ribut di depan rumah gue?" tanya Zydan.
"Gue pikir Raina bukan istri lo. Gue ke sini cuma mau ngingetin dia biar dia jauhin Ardan karena gue ngak suka liat mereka barengan terus. Dia 'kan tunanagan gue," jawab Tasya jujur.
"Sekarang gue tau siapa yang bego disini!" ucap Tasya sambil melirik Ardan.
Ardan yang mendapat tatapan dari Tasya hanya bisa memalingkan pandangannya ke arah lain.
"Sekarang lo udah tau 'kan, kebenarannya? Sana! Minggir, minggir, gue mau masuk. Ngalang-ngalangin jalan gue aja kalian. Oiya, lo, dokter mesum. Tolong dong, sekalian bukain gerbangnya," pinta Zydan.
"Kalau kalian mau lanjut ribut lagi, jangan di depan rumah gue. Nanti tetangga pikir gue ditangih utang lagi," ucap Zydan nyengir kemudian melajukan mobilnya untuk masuk ke pekarangan rumahnya.
"Zydan! Zydan gue ngak masalah kok Raina hamil juga. Gue siap jadi bapak anaknya!" teriak Ardan.
"Itu bisa aja terjadi kalau gue udah mati!" balas Zydan lumayan cukup keras.
"Dasar gila!" ucap Tasya yang kemudian menyikut perut Ardan dan menginjak kakinya dengan sekeras mungkin karena saking kesalnya.
"Aaww!" ringis Ardan kesakitan.
Zydan yang sudah memarkirkan mobilnya kemudian keluar dari mobil. Melihat pemandangan yang terjadi di luar, dia hanya bisa tertawa di atas penderitaan Ardan saat ini.
"Rasain lo, kualat 'kan!" teriak Zydan penuh ejekan pada Ardan.
"Sial, lo! Temen lagi kesakitan malah diketawain!" balas Ardan kesal.
"Rasain, dia cuma nginjek kaki lo. Coba kalau dia kelepasan nendang anu lo, bisa-bisa lo lumpuh total ngak bisa bikin anak," balas Zydan kembali mengejek sambil tertawa penuh kemenangan.
"Udah, lu ngak usah banyak omong. Sana masuk. Males gue debat sama lo!" ucap Ardan yang masih meringis kesakitan dan sesekali mengelus kakinya. Diinjak dengan sepatu hak tinggi yang super lancip dan super kencang karena emosi itu membuat rasa sakitnya seperti bertahan selamanya.
"Hahaha. Rasain tuh, sepatu hak tinggi. Besok-besok ganti sepatu biar makin bengkak tuh kaki!" ejek Zydan lagi yang kemudian melangkah pergi memasuki rumah.
"Aduuh ... si Tasya kejam banget sih! Baru jadi tunangan aja udah sekejam itu, gimana pas udah jadi istri? Bisa-bisa wajah gue yang ganteng ini jadi bonyok!!!" gerutunya Ardan sambil mengelus wajahnya kemudian melangkah pergi untuk masuk ke dalam mobilnya dengan cara jalan yang sedikit pincang.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Husband (END REVISI✔️)
Romance✨Follow Dulu Sebelum Membaca❤ [Tahap Revisi] Aku harus menikah dengan pria dingin itu sama saja seperti aku dinikahi oleh es balok ~Raina Tiara Andini~ Menikah dengannya mengingatkan ku pada masalalu bersama almh istriku ~Muhammad Zydan Devanorendra...