BONUS PART

3.8K 158 1
                                    

Hari berlalu begitu cepat, bulan berlalu bagikan angin dan tahun yang berganti bagikan siang dan malam. Sebuah keluarga kecil terlihat bahagia hari ini, melengkapi kebahagian mereka dengan kehadiran seorang anak kecil yang kini menginjak usia 6 tahun. Usia 6 tahun tepat saat ia akan mulai bersekolah di sekolah dasar.

Momen berharga bagi setiap orang tua untuk anak nya yang kini sudah beranjak dewasa, Dina yang kini sedang menyiapkan sarapan untuk dua lelaki hebatnya yakni Denis dan Arthur anak pertama mereka yang hari ini tepat hari pertama Arthur masuk kedalam sekolah dasar.

"Sayang!  Ayo turun sarapan!" Teriak Dina dari ruang makan, meneriaki Denis yang masih saja belum muncul. Sedangkan anaknya Arthur tentu saja bersama dengan Ayahnya entah sedang apa mereka berdua.

"Hei!" Dina berteriak kencang membuat Denis dan Arthur yang baru saja tiba menutup kuping mereka melihat istrinya dan bundanya berteriak.

"Ini udah turun kok sayang." Denis yang tersenyum manis mendekat kearah Dina yang terlihat memendam kemarahan disana, sedangkan Arthur yang berjalan di belakang Denis.

"CUP!" kecupan selamat pagi diberikan Denis tepat sebelum mereka memulai sarapan pagi, memang itu semua ritual yang mereka jalani selama beberapa tahun pernikahan mereka.

Arthur sendiri yang melihat kejadian itu merasa enggan untuk berkomentar melihat kemesraan sang Ayah dan bundanya didepan matanya.

"Ihhh, pagi pagi udah pamer kuwuuan didepan anak sendiri." Sindir Arthur yang langsung menarik kursi didepan nya lalu duduk untuk memulai sarapan.

"Wekkkk, kecil kecil udah ada sifat dengki sama iri nya." Balas Denis kepada anaknya.

"Ya elah Yah, siapa juga yang dengki. Arthur aja jijik liat Ayah cium cium bunda." Ucap Arthur yang membuat Denis terkejut sedangkan Dina menahan tawanya melihat putra dan suami nya masih pagi pagi ini sudah terlibat cek-cok.

"Kamu Yah." Denis hendak ingin menarik telinga anak nya itu namun di hentikan oleh Dina. "Udah dong berantemnya, bunda udah laper nih." Ucap Dina dengan wajah melemas, sedangkan Denis yang melihat tingkah istrinya hanya menurut dan menghentikan dirinya untuk menjewer telinga anaknya itu yang makin hari makin nakal dan nggak ada akhlak.

Arthur menjulurkan lidah, mengejek Ayahnya yang slalu tak bisa melawan keinginan bundanya. Denis menahan marahnya pada putra semata wayangnya itu menghargai Dina yang berada di tengah tengah mereka.

Hingga setelah selesai sarapan mereka pun bergegas ke sekolah dasar untuk mengantar Arthur di hari pertama nya bersekolah. Dina masih belum menyangka bahwa pernikahannya sudah berlangsung cukup lama dan telah dikarunia oleh seorang putra yang tampan dan kini sudah bersekolah.

Mereka pun sampai didepan gerbang sekolah, terlihat banyak sekali orang tua murid baru kelas 1 berkerumunan disana mengantar anak mereka masing masing di hari anaknya pertama kali masuk kedalam sekolah dasar.

Arthur keluar dengan digendong oleh Ayahnya karna Denis ingin memberikan kesan yang baik untuk hari pertama Arthur masuk kedalam ke sekolah Dasar sedangkan Dina menggandeng tangan suaminya dengan ramah Dina sesekali tersenyum membalas senyuman ibu ibu yang memang mengenalnya.

Hingga Arthur tiba didepan kelasnya, Denis berjongkok menurunkan anak semata wayangnya, Arthur tersenyum menatap kedua orang tuanya, meskipun sering bertengkar dengan Ayah nya Arthur adalah anak yang sangat patuh dan menyayangi kedua orang tuanya.

"Sana gih nak masuk." Ucap Dina mengelus pelan pipi kecil Arthur.

"Iyah sana gih masuk, belajar yang bener biar bisa menurusin perusahaan Ayah" Ucap Denis yang juga mengelus rambut Arthur.

"Iyah sip deh Yah, Yaudah Arthur masuk kelas dulu yah Yah,Bun." Arthur menyalami kedua tangan orang tuanya dan berucap salam. "Assalamualaikum.."  Arthur yang langsung berlari masuk ke dalam kelasnya sebelum ia kembali menuju ke arah Denis dan Dina.

"Bentar Yah! Bun!" Arthur kembali berlari kearah mereka.

"Ada yang kelupaan sayang?" Tanya Dina pada anaknya. Arthur mengangguk dan tersenyum. Arthur memberikan kode kepada kedua orang tuanya agar sedikit membungkuk menstarakan tinggi mereka dengan Arthur.

Arthur tersenyum dan "CUP" Arthur mencium masing masing kedua pipi orang tuanya itu dan kembali tersenyum serta berkata.

"I Love You Dad, Mom."

SEE YOU NEXT TIME GAES!:) THANKS SO MUCH UDAH BACA, HEHEHE MAAF YAH KALAU CERITA NYA NGEBOSENIN TAPI INSYA ALLAH DI CERITA LAIN AUTHOR JANJI BAKAL BUAT YANG LEBIH ENAK DIBACA DAN LEBIH PENASARAN LAGI DEH. MAKASIH YAH SEKALILAGI YANG UDAH MAMPIR. LOVE YOU DEH😘💙

Tuan Muda Gila [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang