Tuan Muda Gila 18

3.2K 221 1
                                    

POV: Author

"Sebenarnya.. Ucapan Dina terpotong saat Bi Iyem menyela.

"Tuan makan siang sudah siap," ucap Bi Iyem.

"Ah kebetulan Bi, Dina udah laper banget." Dina langsung beranjak berdiri menoleh menatap Denis.

"Mari tuan kita makan," ajak Dina sembari tersenyum

"Tapi pertanyaan saya belum kau jawab," ucap Denis.

"Hmm nanti aja yah! Dina udah laper banget nih," Dina langsung meninggalkan Denis.

Denis pun beranjak mengikuti Dina dari belakang menuju ruang makan.

"Ayo sini semua," ajak Bu Rina yang sudah duduk.

Dina dan Denis pun ikut duduk dan saling berhadapan.

Makan malam dimulai, ketukan sendok dan garpu mengenai piring membuat nada yang berantakan.

"Biarkan saya masuk!" Ketenangan langsung terusik saat mendengar teriakan dari luar rumah membuat Denis langsung terganggu.

'Brakk' suara hamtaman tangan Denis di meja terdengar begitu keras.

"Kenapa hidupku begitu terusik?!" Denis langsung berdiri dan berjalan keluar rumah menghampiri keributan yang membuatnya begitu terusik.

"Maaf mbak, mbak Sheila tidak diperbolehkan masuk." ucap Seorang penjaga.

"Denis!" Sheila terus berteriak hingga melihat sesosok pria yang tengah berjalan kearah nya dengan wajah datar.

"Apa apaan ini!" Ketus Denis.

"Ini Tuan," penjaga tersebut langsung menarik tangan Sheila hingga membuatnya berhadapan dengan Denis.

'Hiks hiks' Sheila langsung terisak dihadapan Denis yang tengah menatapnya dengan tatapan memendam amarah dan Sheila langsung bersujud memohon seraya mempersatukan kedua tangannya.

"Maafkan aku Denis," lirih Sheila.

"Aku ingin kita seperti dulu lagi," sambung Sheila dengan isak tangis.

"Ck! Kau kira aku akan percaya lagi? Tidak akan!" ucap Denis.

"Penjaga usir dia dari sini!" Denis langsung kembali masuk kedalam. Sedangkan Sheila langsung diseret paksa oleh penjaga.

ººº

"Merusak suasana hati ku saja!" Denis langsung duduk kembali dengan memasang wajah datar.

"Ada apa nak? Siapa yang ada diluar tadi? tanya Bu Rina.

"Jangan membahasnya lagi!" gumam Denis.

Segera Denis melanjutkan makan yang tertunda akibat ulah Sheila. Setelah beberapa menit akhirnya mereka selesai makan siang.

Saat ini Dina sedang membantu Bi Iyem beberes beres didapur.

"Bibi istirahat saja biarkan Dina yang membereskan semua ini," pintah Dina.

"Eh, tidak usah non. Biar bibi aja," ucap Bi Iyem.

"Bibi gak boleh nolak, bibi harus nurut Apa kata Dina." Dina langsung menatap Bi Iyem dengan tatapan datar.

"Iya deh non, tapi nggak papa kan?" tanya Bi Iyem.

"Iya gak papa kok, udah sana pergi." usir Dina.

Bi Iyem langsung beranjak pergi dari dapur meninggalkan Dina yang membereskan beberapa alat dapur dan membersihkannya.

Setelah hampir 20 menit berlalu akhirnya selesai juga. "Ah, akhirnya selesai juga!" Dina langsung menyapu keringat yang ada didahinya sembari tersenyum puas.

Dina segera keluar dari dapur menuju kamarnya namun tangannya langsung dicekal oleh seseorang yakni Denis.

"Kenapa kau begitu lama?" tanya Denis. Dina langsung mengerutkan dahinya.

"Emangnya tuan dari tadi disini?" tanya kembali Dina.

"Iyalah," jawab Denis.

"Oh iya saya mau nagih janji kamu," ucap Denis yang langsung melipat tangannya didepan dadanya.

"Janji apa Tuan? Perasaan saya tidak pernah berjanji," kata Dina.

"Ck! Janji mu soal pertanyaanku yang tadi," Dina langsung teringat akan pertanyaan yang dilontarkan Denis saat mengobati lukanya.

Dina menarik napas dalam dalam dan tersenyum lalu berkata. "Ada yang tak berubah saat mengenalmu dan ada ya berubah saat kau mengenalku, dulu kita begitu dekat bagaikan tanah dan tumbuhan namun kini kita begitu jauh bagaikan langit dan tanah." Air mata langsung luruh lantah jatuh bagaikan awan hitam yang menurunkan hujan deras.

"Kini aku berbeda dengan yang kukenal dulu, kau begitu tak asing bagiku sekarang kita sudah jarang berbuat ataupun bercanda tawa." lirih Dina.

"Aku ingin Denisku kembali, Aku benar benar merindukan Denisku yang dulu." Tangis Dina pecah, terisak sembari menatap Denis yang tengah mencerna perkataannya.

Tuan Muda Gila [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang