Tuan Muda Gila 47

2.3K 130 5
                                    

POV: Author

Hari baru kini tiba disaat sepasang insan yang belum lama menyatu dalam ikatan suci kini tengah bersiap siap setelah melaksanakan shalat subuh secara berjamaah.

Memang setelah menikah Denis banyak berubah sekali sesaat dia yang pemalas beribadah kini menjadi rajin apalagi saat dia sudah memiliki makmum.

"Kamu pake yang ini aja yah," perintah Dina sembari menyodorkan kemeja berwarna pink kearah Denis yang baru saja keluar dari kamar mandi.

"Lah kok warna pink sih! Kayak cewek aja deh," keluh Denis dengan menatap Dina.

"Kenapa? Nggak mau pake?" tanya Dina Denis pun menggeleng geleng.

"Ya udah aku nggak mau ikut," ucap Dina yang langsung melempar kemeja itu ke atas kasur lalu berbalik dan pergi.

Namun tangan nya dicekal oleh Denis yang dengan sigap menghentikannya.

"Ya udah aku pake tapi kamu harus ikut," ucap Denis yang langsung menarik dan memeluk Dina.

"Nah gitu dong," kata Dina yang langsung membalas pelukan Denis dan di akhiri tertawa kecil.

Setelah selesai mereka pun segara turun dari kamar mereka menuju ruang makan untuk sarapan terlebih dahulu sebelum berangkat menemui seseorang yang bernama Desi dan Leo.

"Selamat pagi Tuan, Nona!" sapa para pelayan yang berlalu lalang membersihkan setiap inci rumah megah tersebut.

Dina hanya menanggapinya dengan senyuman manis sedangkan Denis tak ada ekspresi seperti wajahnya tidak ciptakan untuk tersenyum kepada orang lain.
___________

Mereka pun segera sarapan selanjutnya mereka berangkat ke tempat tujuan.

Dalam perjalanan hanya ada keheningan tidak ada obrolan bahkan nyamuk pun bisa didengar berbicara disana. Masa iyah sih.

Hingga Dina memberanikan diri membuka suara. "Emm Denis! Dina boleh bertanya?" tanya Dina.

"Iyah boleh sayang, mau tanya apa?" kata Denis yang tersenyum.

"Emangnya mama kemana, kok dua hari ini nggak pernah ada dirumah?" tanya Dina.

Denis terdiam sejenak seperti ragu menjawab pertanyaan Dina. Hingga ia tersenyum sebentar lalu menarik napas.

"Mama pergi ke kota X katanya sih mau ziarah kemakam nenek," jawab Denis yang dok menyetir tanpa melihat kearah Dina.

"Loh kok aku nggak tau sih kalau mama pergi ziara kubur," ucap Dina yang langsung mengerucutkan bibirnya.

"Kenapa? Kamu mau ikut?" tanya Denis yang melihat sebentar kearah Dina.

"Mau Lah kan aku mau ngeliat makam nenek kamu tau," ucap Dina.

"Tapi kalau aku ngga izinin gimana coba?"  tanya Denis kembali.

"Aku tetep pergilah," jawab Dina.

"Nah ini nih ciri ciri istri durhaka," kata Denis yang langsung menunjuk jidad Dina.

"Ihhh enggak tau," elak Dina yang langsung melipat tangannya didepan dada nya dan mengerucutkan bibirnya.

"Iyah yah aku tau khadijah ku," jawab Denis yang menggoyang pelan dagu Dina.

_____________

Mereka pun sampai ditempat tujuan mereka yakni kota Y dimana tepat di sebuah perumahan mewah yang jam terdapat orang orang kaya.

Mata Dina begitu kagum melihat komplek perumahan elit yang super megah dan mewah.

"Masya Allah," puji Dina kagum saat memasuki komplek perumahan tersebut.

"Kenapa sih," tanya Denis yang sedari tadi melirik Dina yang mengintip lewat kau jendela.

"Ini perumahan atau tempat istana," kata Dina.

"Isss norak banget sih kamu," ucap Denis yang mendorong pelan dahi Dina.

"Suka suka aku dong," ejek Dina yang langsung menjulurkan lidahnya kearah Denis.

Denis hanya tertawa pelan melihat ekspresi Dina yang begitu kesal menatapnya. "Ya udah kita keluar sekarang," ajak Denis saat memberhentikan mobilnya didepan sebuah rumah gedong.

Denis perlahan menggandeng tangan Dina memasuki rumah megah itu. Satu persatu langkah mereka menginjak halaman rumah itu.

Disana sudah terlihat beberapa pelayan yang kini berdiri menyambut kedatangan Denis.

"Selamat datang Tuan muda," ucap seorang yang lebih tua dari antara pelayan tersebut.

"Dan selamat datang juga Nona Muda," sambung pelayan itu yang menunduk dan tersenyum ramah menatap Dina yang kini membalas senyumannya.

"Mari Tuan, Nona." ajak pelayan itu segera Denis dan Dina ikut melangkah dan diikuti oleh pelayan lainnya.

Pemandangan kian memukau sesaat memasuki rumah yang bergaya ala istana impian.

"Denis dimana penghuninya?" tanya Dina sembari mencubit pelan tangan Denis yang kini tersenyum menatap Dina.

"Ini rumah ku Dina," jawab Denis dengan senyuman.

"Apa!? Rumah kamu?" tanya Dina tak percaya.

"Iyah sayang ini rumah kita," jawab kembali Denis dengan mengusap pelan wajah Dina.

"Terus yang namanya Desi sama Leo itu siapa?" tanya Dina lagi.

"Ah iyah aku lupa soal itu," ucap Denis dengan menjintak pelan jidadnya.

"Kamu mah nggak jelas," kata Dina menatap sinis Denis.

"Tuan semuanya sudah siap," ucap pelayan tua tersebut yang tiba tiba saja muncul didepan mereka.

"Oh baguslah! Mari sayang," ucap Denis pelan sembari menggandeng kembali lengan Dina.

"Kita mau kemana lagi?" tanya Dina ditengah tengah langkah mereka.

"Ingin mempertemukan mu dengan Desi dan Leo," jawab Denis tersenyum manis.

Dina hanya menuruti dan berlanjut melangkah mengikuti sang suami. Hingga mereka sampai di halaman belakang yang begitu luas. Namun Dina dikejutkan oleh kemunculan singa betina dan singa jantan.

"Ahhhh awas Denis ada singa!!" teriak Dina yang langsung berlari memeluk Denis ketakutan.

"Hahahahaha!!!" Denis tertawa keras melihat tingkah Dina yang menggemaskan menurutnya.

"Kenapa kau tertawa? Aku sedang ketakutan," ucap Dina menatap horor sang suami.

"Tenang sayang, mereka ini adalah Desi dan Leo." kata Denis dengan tersenyum sembari melepaskan pelukan Dina.

"Apa!! Ini yang kamu maksud Desi dan Leo?" Dina menerjap kan  matanya berkali kali tak percaya Denis mempunyai peliharaan singa dan memberikan nama.

"Iyah sayang, bukan orang yang aku maksud tapi hewan peliharaan ku." jelas Denis membuat Dina mengangguk mengerti walau dalam hatinya ada sedikit kengerian melihat suaminya ternyata memelihara hewan buas.

Hari kian malam saat sang suriah akan tenggelam menandakan senja kian tiba. Saat mereka yang sudah ingin kembali. Dengan Dina yang tertidur karna kecapean.

"Tunggu besok yah sayang, kita akan mulai hidup yang lebih baik dari hari Ini." ucap Denis sembari mengangkat pelan tubuh mungil Dina masuk kedalam mobil lalu melaju meninggalkan kompleks tersebut.

Tuan Muda Gila [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang