POV: Author
Hari esok kembali membawa cerita baru untuk semua mahkluk hidup didunia ini.
"Astaga nyonya, bahan bahan didapur sudah habis semua." Bi Iyem menghampiri Bu Rina yang tengah duduk dimeja makan.
"Lah kok bisa gitu sih bi, biasanya gak pernah kehabisan kan Bi Iyem slalu belanja kalau bahannya udah menipis." Bu Rina keheranan kenapa bisa bahan bahan makanan habis semua padahal Bi Iyem adalah orang yang siaga.
"Bini nggak tau nyonya, mungkin karna Bini udah mulai pikun." ucap Bi Iyem sembari menganggaruk garuk tenguknya yang tak gatal.
"Ya sudah ini uang, Bi Iyem pergi belanja gih." titah Bu Rina sembari menyodorkan enam uang pecahan seratus.
"Baik nyonya..... Ucapan Bi Iyem terpotong saat Dina menyela percakapan mereka.
"Dina aja yang pergi belanja Bu," Dina langsung mengambil paksa yang yang ada ditangan Bi Iyem sembari tersenyum manis.
"Nggak usah non biar Bibi aja yang pergi belanja," tolak Bi Iyem.
"Pokoknya Dina mau pergi belanja, titik." rengek Dina sembari menghentak hentakan kakinya.
"Biarin Dina aja bi, sekali kali Bibi istirahat." ucap Bu Rina sembari tersenyum kearah Dina.
"Ya sudah non, oh iya non belanjanya dipasar aja yah." kata Bi Iyem.
"Ya emang dipasar kok, kan kalau belanja emang dipasar." ucap Dina.
Bu Rina langsung terkejut pasalnya ia ingat ini hari minggu dimana Pak Suli satu satunya sopir dan orang kepercayaan dirumah ini sedang izin pulang kampung karna urusan mendesak.
"Oh iya kan pak Suli sedang pulang kampung," ucap Bu Rina.
"Jadi siapa yang ngantar non Dina dong kalau bukan pak Suli," sambung Bi Iyem.
"Tenang aja biar Dina naik angkot kan gampang," kata Dina.
"Nggak boleh!" ucap Bu Rina dan Bi Iyem serentak.
Sedangkan Denis yang tengah menuruni anak tangga berniat untuk sarapan dengan menggunakan switer abu abu dan celana hitam pendek selutut miliknya.
"Mah sarapan mana?" tanya Denis.
"Makanan nggak ada apalagi roti," sambung Denis.
"Bi Iyem lupa belanja nak jadi hari ini Dina mau belanja." jawab Bu Rina.
Bu Rina langsung menatap Dina dan Denis secara bergantian sembari tersenyum jahat.
"Nah kan sekarang pak Suli sedang pulang kampung dan sekarang hanya pak Suli kan supir pribadi kita," Bu Rina langsung menggantung ucapannya dan menaikkan sebelah alisnya menatap Denis dengan senyum jahil.
"Jadi? Apa hubungannya dengan Denis?" tanya Denis.
"Jadi kamu harus nemenin Dina pergi belanja dipasar dan ini nggak boleh ditolak," sahut Bu Rina dengan menyilangkan tangannya.
"Kenapa harus Denis sih, kenapa bukan pengawal atau penjaga dirumah aja yang disuruh nemenin Dina." keluh Denis.
"Yah kan kalau Dina sama seorang penjahat kan gak akan yang ngejahatin karna udah sama pria jahat," ucap Bu Rina enteng.
Denis langsung bergegas pergi meninggalkan mereka setelah mendengar Mamanya mengatakan dirinya seorang penjahat memang benar penjahat yang suka membunuh rekan bisnis.
"Ayo nak cepat ikutin Denis," titah Bu Rina.
"Kalau gitu Dina pergi dulu yah Bu, Assalamualaikum." Dina langsung menyalimi kedua tangan wanita tersebut.
Segera Dina bergegas mengikuti Denis dari belakang yang sudah memasuki mobil jeep miliknya yang berwarna hitam.
Dina langsung masuk kedalam mobil tepatnya di kursi belakang.
"Apa aku ini supir pribadi mu?" tanya Denis dengan nada agak meninggi.
"Cepat pindah ke depan," perintah Denis. Dina pun segera beranjak berpindah dari belakang menuju kursi depan tepat di samping Denis.
Denis melirik Dina yang sedang duduk menatap lurus ke depan. Dina menoleh melihat Denis yang menatapnya dan secara perlahan mendekat kearahnya.
Denis semakin mendekat kearah Dina membuat Dina risih dengan prilaku Denis. "Tuan mau ngapain?" tanya Dina dengan jantung yang sudah dag dig dug pasalnya mereka begitu dekat hingga Dina dapat mendengar napas Denis.
Denis tak menjawab ia begitu dekat lalu menunduk merabah samping kanan Dina dan menarik sesuatu yaitu sabuk pengaman.
"Pasang sabuk pengaman kalau naik mobil jangan naik aja kalau kamu gak mau mati," ucap Denis mengeratkan sabuk pengaman Dina.
Dina begitu malu terhadap Denis, Dina kira Denis mau ngapain dirinya eh ternyata mau masang sabuk pengaman.
Segera Denis menyalakan mesin mobil lalu meninggalkan garasi miliknya menuju pasar terdekat miliknya.
"Mereka keluar," ucap seseorang yang berada didalam mobil sedan dekat dari rumah Denis.
"Ikuti mereka,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Tuan Muda Gila [COMPLETED]
Romance⬅️[FOLLOW! BARU BACA] ➡️[VOTE! SESUDAH BACA] Denis Kianza Dirgantara lelaki yang menghabiskan hampir 3 tahun hidupnya dengan ketidak warasannya akibat kecelakaan di masa lalu. Namun hidupnya berubah setelah seorang gadis yang awalnya datang sebagai...