Tuan Muda Gila 40

3K 169 3
                                    

Episode spesial😙💛

POV: Author

Waktu kian cepat hingga kita tak sadar. Hari yang ditunggu tunggu kini tiba di depan mata. Hari dimana dua insan kini akan bersatu dalam sebuah ikatan suci yang terjadi didalam hidup satu kali seumur hidup.

Kini tengah duduk seorang wanita yang sedang menatap dirinya dipantulan sebuah cermin besar memakai gaun besar yang menjuntai sampai dilantai dengan make up yang begitu menambah kesan cantik pada dirinya bahkan sangat sangat cantik dan perpaduan hijab berwarna putih senada dengan gaun yang ia pakai serta mahkota kecil yang menghiasi diatas kepalanya. Sungguh cantik dan perfect.

"Wow! Cantik sekali Non!" puji seorang pelayan yang kini tengah menatap Dina dipantulan cermin dengan senyuman manis.

"Wah Tuan muda memang tidak salah pilih," sambung kembali pelayan lain.

"Cantiknya setara dengan bidadari," gumam salah satunya lagi.

Dina hanya tersenyum menanggapi semua pujian dari pelayan pelayannya kini menatapnya kagum. Dina akui dirinya memang benar benar cantik sekarang.

"Sebentar lagi ijab kabulnya akan dimulai Nona," ujar pengawal menunduk patuh dihadapan Dina.

Jantung Dina tak henti hentinya berdetak kencang saat mendengar kabar bahwa sebentar lagi ia akan resmi menjadi seorang istri Denis Kianza Diragantara lelaki sukses nan kaya diibukota.

Terdengar semua riuh para tamu dari lantai bawah rumah Denis yang didengar Dina dari atas kamar Denis yang ia tempati sekarang.

"Saya nikahkan dan kawin engkau saudara Denis kianza Dirgantara binti Almarhum David Dirgantara dengan Dina Dwi maharani Bin Almarhum mahardi dan dengan mahar seperangkat alat shalat dan cincin emas 25 ngram dibayar tunai,"

"Saya terima nikah dan kawinnya Dina Dwi Maharani dengan mas kawin seperangkat alat shalat dan cincin emas 25 gram dibayar tunai!!" lantang dan jelas terdengar menggema diseluruh rumah.

"Bagaimana saksi, Sah?"

"Sah!" Air mata Dina menentes dari pelupuk mata yang sudah tak bisa membendung air matanya sendiri mendengar sorakan dan tepuk tangan penanda bahwa dirinya sudah sah sekarang menjadi istri Denis.

Ketukan pintu membuat Dina langsung menatap lurus kearah pintu yang kini sudah terbuka menampakkan Bu Rina yang tengah tersenyum bahagia dan sepertinya dirinya sedang menangis menatap Dina.

Bu Rina mendekat kearah Dina yang duduk di depan meja rias yang kini sudah berbalik menghadap Bu Rina.

Tangan yang hampir keriput menangkup pipi Dina dan mengusap pelan sisa air mata yang meninggalkan sebuah jejak disana.

"Selamat yah nak," Bu Rina langsung memeluk Dina yang kini sudah berdiri dihadapannya.

"Makasih Bu," balas Dina.

"Maaf nyonya tapi penghulu menyuruh untuk segera turun," ucap seorang pelayan yang membuat Bu Rina melepaskan pelukannya.

"Mari nak kita turun untuk menemui suami sekarang," Bu Rina langsung mengandeng erat tangan Dina yang kini masih menatapnya penuh haru.

Dina mulai melangkah dengan Bu Rina menuju lantai dasar. Jantung yang mulai berdetak kencang tak sabar melihat wajah sang suami.

'Bismillah' suatu kata yang terus terucap dari dalam hati Dina saat kakinya mulai menginjak satu anak tangga. Hingga pandangannya beredar saat melihat semua orang menatapnya dengan kagum dan tercengang.

"Wah lihat ternyata memang pak Denis memang tak salah pilih yah,"

"Wah cantik sekali,"

"Aku ingin segera menikah sepertinya,"

Tuan Muda Gila [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang