Tuan Muda Gila 41

2.7K 149 2
                                    

POV:Author

Pagi kini menyambut memulai sebuah kehidupan baru antara dua insan yang kini sudah menyandang sebagai pasangan suami istri yang sah secara hukum dan agama.

Dalam posisi yang masih sama mendekap dalam pelukan hangat. Denis yang tak kunjung melepaskan pelukannya dan Dina yang mulai tak nyaman karna samar samar sinar matahari mulai menerpa matanya yang masih tertutup.

Mata perlahan terbuka menampakkan sesosok lelaki yang sedang tertidur pulas dalam kondisi masih memeluk Dina.

Sebuah senyum terukir, jari jemari terangkat meraba setiap lekuk wajah tampan yang terpahat begitu indah. 

Rasa tak percaya masih menganjal dihati Dina. Setelah apa yang terjadi tadi malam. Oh astaga!.

Denis merasakan sebuah sentuhan lembut pada setiap lekuk wajahnya, menebak nebak siapa gerangan yang menyentuh wajahnya dengan rasa begitu kagum.

Mata terbuka seorang wanita cantik memandangi Denis dengan senyum yang tak kunjung lepas dari sudut bibirnya.

Sudut bibir Denis terangkat membalas senyuman manis dari Dina. Tangannya terangkat mengelus lembut puncak kepala sang istri.

"Selamat pagi sayang," Denis perlahan menyentuh bibir manis Dina dengan jempol tangannya lalu 'Cup' ciuman selamat pagi dilayangkan dibibir manis Dina seketika itu pula wajah Dina menjadi merah padam.

"Ihhh malu deh," Dina memukul pelan dada sang suami lalu menenggelamkan wajahnya disela sela pelukan mereka.

"Buat apa coba malu kan kita udah sah," jawab Denis yang menangkup kedua pipi Dina.

"Iya juga sih," Dina memperlihatkan deretan giginya.

Dina perlahan menyentuh tangan kekar Denis menurunkan tangannya dari pinggangnya.

"Mau kemana sih," Denis mempererat pelukannya kepada Dina.

"Mau mandilah, Denis kira Dina mau gini terus dan nggak ngelakuin apapun padahal ini udah setengah delapan." jelas Dina panjang kali lebar.

"Ihh kenapa kan kita baru aja nikah, kan aku masih mau peluk peluk kamu." rengek Denis dengan memperlihatkan kerutan didahinya.

"Manjanya suamiku," Dina mencubit pelan pipi Denis dengan gemasnya.

"Aku mau mandi yah!" Denis langsung melepaskan pelukannya kepada Dina dan berlari kearah kamar mandi.

"Denis!! Curang banget sih!!" Dina langsung berlari kearah kamar mandi dengan menghentak hentakkan kakinya.

"Emangnya mau mandi bareng," Denis yang membuka pintu kamar mandi dan mengintip sedikit.

Seketika Dina langsung kalap oleh perkataan Denis barusan. "Ahh nggak kok," Dina langsung berlari kembali keranjang kamarnya menyelimuti kembali tubuhnya dengan selimut sedangkan Denis cekikikan tidak jelas melihat tingkah istrinya.

ººº

Denis pun keluar dari kamar mandi dengan memakai handuk yang hanya menutupi setengah tubuhnya. Dina masih duduk disisi ranjangnya menggoyang goyangkan kakinya pendeknya.

Denis pun menghampiri sang istri yang masih fokus menatap kearah jendela.

"Hey!" Denis memeluk Dina dari belakang.

"Udah mandi?" tanya Dina yang sedikit menoleh kearah Dina.

"Udah dong sayang emangnya nggak kecium apa?" tanya Denis sembari mengecup puncak kepala Dina.

"Enggak tuh, udah aku mau mandi dulu." Dina melepas pelukan Denis dan menoleh menghadap Denis yang duduk disebelahnya. Seketika wajah Dina kembali memanas saat melihat Denis yang bertelanjang dada.

"Ahhh!" Dina berlari masuk kedalam kamar mandi tak lupa membawa pakaian yang akan dia kenakan.

"Sayang kenapa?" tanya Denis yang berjalan kearah kamar mandi.

"Ihhh sana pake baju dulu," jawab Dina dari dalam kamar mandi.

"Hihihihihi iya yah," Denis sungguh puas menggoda Dina.

Denis pun beranjak kearah lemari kamarnya yang bersebelahan lemari baju Dina mengambil baju kaos berwarna abu abu dan celana selutut berwarna cream.

ººº

Denis kini sedang duduk di meja kerjanya melihat data data perusahaan yang akhir akhir ini cukup berkembang.

'Tok tok tok' sebuah ketukan pintu mengalihkan pandangan Denis kearah ketukan tersebut.

"Masuk," Denis pun kembali fokus pada komputer didepannya.

Seorang wanita masuk dengan memakai pakaian hitam putih bertanda seorang pelayan dan membawa nampan berisikan roti selai kacang dan susu putih segar.

"Ini sarapannya tuan," ucap pelayan tersebut.

Denis tak menjawab hingga pelayan tersebut pergi dengan sendirinya meninggalkan kamarnya.

Hingga Dina pun keluar dari kamar mandi dengan rambut yang masih terurai lepas.

"Apa liat liat!" Dina yang langsung melototkan matanya menatap Denis yang menatanya dengan tatapan menahan sebuah senyuman.

"Hehehe istriku sayang marah yah?" Denis  beranjak berdiri mendekat kearah Dina yang menyisir rambutnya.

"Udah dulu ngambeknya kita sarapan dulu yah," Denis memegang tangan Dina mengambil sisir dari genggaman tangan Dina lalu menyimpan sisir itu diatas meja rias kembali.

Dina menurut bukannya mengalah hanya saja dirinya memang benar benar lapar jadi tidak ada tenaga untuk melawan Denis jail.

Tuan Muda Gila [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang