Happy reading
🦋🦋🦋
hilir mudik orang-orang yang kini berjalan dengan mengeret koper di tangan mereka masing-masing. ada yang pergi dan ada juga yang kembali.
di tengah-tengah keramaian seorang gadis dengan kertas karton dengan tulisan besar 'SAYA MENANTI ABRAHAM WIJAYANTO'
sebenarnya bukan hanya dirinya saja di tengah keramaian ini, tapi ada 4 remaja juga yang kini menemani dirinya.
tapi bagian tersial nya ada pada dirinya. karena berada di tengah-tengah mereka, membuat ia harus dengan suka rela memegang kertas karton di kedua tangan nya.
sedangkan semua keluarga nya, menunggu mereka di cafe terdekat.
Citra ialah orangnya, yang kini menunggu. entah siapa
pulang-pulang langsung di giring ke mobil dan langsung saja pergi ke bandara.
Pada hal nian hati mau rebahan di kasur empuknya. Setelah kenyang cocoknya langsung tidur– itu yang ingin ia lakukan.
tapi ya sudahlah ia juga penasaran. Siapa sebenarnya yang mereka tunggu sendari tadi.
jujur saja kakinya sudah memintah dirinya untuk segera duduk
mengedarkan pandangannya ke segala arah, namun tak ada satu pun sosok yang berniat menghampiri mereka yang sendari tadi berdiri di sini.
Citra heran mereka ini orkay, kenapa gak suruh bodyguard saja yang nungguin, si Abraham ... abraham ini. Kenapa harus mereka, sungguh penat hati berbicara di dalam hati tentang keluh kesah ini. huh
Namun ada yang menarik perhatian dirinya sekarang
"Kak pegang ni kertas, liya kebelet pipis" tanpa menunggu jawaban dari mereka, Citra lantas berlari terbirit-birit. mengejar seseorang yang di lihatnya tadi, dia kenal. Jika tak kenal mana Sudi ia mengejar orang itu, yang berlari super cepat dengan tubuh kecilnya itu.
Hap
Akhirnya perjuangan citra berakhir, dapat kau.
"lepas, lepas. Jio mau sama sinta..jangan bawah jio"
hampir saja terlepas, namun dengan cekatan citra merengkuh tubuh anak kecil ini, yang kini menangis
"jio ini kakak, masih kenal gak sama kakak" ucap citra dengan lembut sambil melepaskan rengkuhannya pada anak laki-laki di hadapannya sekarang ini.
"Kakak, jio gak mau ikut mereka, jio maunya sama Sinta. mereka semua mau bawah jio ke tempat yang jauh ... jio gak mau kak" jelas jio sambil menunjuk sekumpulan keluarga yang tengah berlari menghampiri mereka.
tak perlu di jelaskan citra sudah mengerti sekarang,
"mereka keluarga jio?" tanya citra lembut sambil mengusap air mata anak laki-laki di depannya ini.
Dan di balas anggukan kepala dari jio."Kata mereka jio anak mereka yang hilang kak"
"Jio dengerin kakak ya, mereka keluarga jio yang selama ini selalu menanti jio, coba jio lihat ke arah wanita paru baya yang mirip sekali dengan jio. dia menangis, apa hati jio tak ada rasa kasih padanya, ingat jio apa yang mereka lakukan sekarang hanya untuk bisa bersama jio" citra memberi pengertian pada anak di depannya ini, dengan lembut
![](https://img.wattpad.com/cover/255913489-288-k175142.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
transmigration
FantasyCitra seorang nenek tua yang hidup sebatang kara, tak mempunyai sanak keluarga, hidup semasa muda hanya berfokus pada harta dan berkerja, hingga di akhir kematiannya terbaring sepi di temani hampir 30 pelayan yang mengabdi selama bertahun-tahun pada...