transmigration [ 6 ]

28.5K 3.5K 186
                                    

happy reading


🦋🦋🦋

satu porsi bakso super telah di habisi citra. tak menghiraukan orang-orang di sekitarnya, yang tengah menatapnya dengan tatapan tak percaya.

satu porsi bakso super

sungguh orang-orang yang melihat nya tak menyangka, biasanya Liya akan memesan salat buah.

dan jus tomat sebagai penutup nya. tapi kini bakso super itu porsi yang besar Lo.

tapi sungguh citra tak peduli dengan itu, sarapan pagi tadi ia hanya memakan satu lembar roti tawar selai lemon. itu pun hanya beberapa gigitan.

jadi biarkan citra memuaskan kebutuhan tubuh nya

citra itu penjelaja kuliner, mengunyah dan mencicipi yang baru adalah kesukaan nya. tidak seperti Liya yang menjaga pola makan.

malas melihat semua perhatian yang tertuju padanya. Ia ingin hengkang dari sana secepatnya.

tapi sekali lagi kesialan melandanya

entah lah apa yang di inginkan oleh gadis cupu di depannya. ia yang menabrak

dan dia juga yang menangis, benar-benar drama.

lihat lah gadis didepannya ini menatapnya dengan takut-takut seperti se ekor kucing.

kucing

mata citra langsung berbinar karna nya.

"ma..ma..af " ucapnya dengan terbatas- bata.

mulai lah bisik-bisik Saiton terdengar di sekitar citra, namun mata citra hanya berpokus pada si kucing nya yang seperti Menahan kencing.

menggemaskan- pikiran citra

tangan citra terangkat, semua yang menyaksikan nya menahan nafas

apa yang akan di lakukan citra

niat nya terhenti saat seseorang memegang tangan nya. citra menoleh ke belakang saat itu lah matanya saling bertatapan dengan si pemegang tangannya.

sangat sangat tampan, siapa lagi jika bukan alveron Febriano Albert.

citra mengerutkan dahinya

jujur ia hanya ingin mengelus rambut gadis yang menurut citra mengemaskan sama seperti kucing yang sedang kencing.

tapi apa-apaan si tembok di depannya ini, Ooooooo citra sampai lupa gadis di depannya ini. yang membuat liya sakit hati dan pemuda yang menahan tangan nya ini adalah penyebabnya.

ciih bertemu juga ternyata..

"lepas" ucap citra santai dengan wajah flat nya.

"apa "

'apaan si ni cowok, gak jelas banget. sumpah'.- sungut citra di dalam hati.

"apa?" ulang citra sambil menghempas kan cekalan tangan vero.

tapi tetap saja, cekalan tangan nya tak terlepas yang ada malah menguat

transmigrationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang