Happy reading
🦋🦋🦋
di tengah kegelapan yang tak berujung, serta suasana tentram melingkupi tempat seorang gadis yang hanya terduduk diam.
menunggu waktu ... di mana akhir yang akan membawanya. sambil menikmati kedamaian yang di suguhkan di tempat gelap ini.
bahkan mata saja tak bisa memandang tempat yang ia duduki sekarang ini.
seberapa lama ia duduk termenung di sini ia pun tak tau. namun yang pasti, tempat ini membuat ia tak ingin kembali.
namun sebuah cahaya kecil dari arah depan sana, membuat ia beranjak dari duduknya.
siapa yang ada di sini selain dirinya sendiri.
Semakin mendekat semakin jelas pula penglihatan nya yang memang sendari tadi tak dapat melihat apa pun.
ia termenung saat melihat orang yang ada di depan nya ini. di penuhi cahaya membuat ia seperti lentera.
"Citra terimakasih untuk semua nya, kau telah membuat keluarga ku menjadi lebih hidup sekarang, aku senang untuk itu. sekarang aku bisa pergi dengan tenang."
Suara yang keluar dari mulutnya tak jauh berbeda dengan suara dirinya. karena memang yang ada di depan nya sekarang ialah Calista Aliya yang asli.
Citra– gadis itu terdiam mencerna apa maksud terakhir dari pemilik tubuh asli yang beberapa bulan ini ia tepati.
"pergi?"
"ya ... pergi ke tempat seharusnya, sekarang aku mohon pada mu, tolong jaga keluarga ku" ucap liya sambil menggenggam tangan Citra.
"Aku ... Emmm akan ku usaha kan" balas citra setelah jeda beberapa saat.
"sebelum aku pergi, kau harus kembali citra"
"ah bisakah nanti saja, di sini damai sekali, membuat aku sangat betah berlama-lama di sini." Ujar citra mencoba menawar dengan wajah memelas ke arah Liya.
"di sini bukan lah tempat mu citra" balas Liya
"Oh ayolah"
"apa kau tak merindukan bakso supermu."
"ah ya, kau benar ... mendengarnya saja aku sudah lapar." antusias citra.
memang dalam suasana apa pun jika sudah berhadapan dengan namanya makanan. apa lagi makanannya itu adalah bakso super.
Si maniak seperti citra langsung goyah
🦋🦋🦋
Ruangan serba putih ini, kini di lingkupi oleh aura yang bercampur aduk. namun tatapan mereka tetap pada satu titik yang sama, yaitu seorang gadis yang kini berbaring di tempatnya.
Sudah dua hari ia tak membuka matanya, selepas kejadian yang menimpa nya.
Ia hanya tertidur, itu yang semua orang tau, karena memang tak ada luka yang gadis ini dapatkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
transmigration
FantasiCitra seorang nenek tua yang hidup sebatang kara, tak mempunyai sanak keluarga, hidup semasa muda hanya berfokus pada harta dan berkerja, hingga di akhir kematiannya terbaring sepi di temani hampir 30 pelayan yang mengabdi selama bertahun-tahun pada...