Happy reading
🦋🦋🦋
Masih malam yang sama, namun tempat yang berbeda. kini citra tengah ke binggungan dengan isi surat yang ia dapatkan, selepas dari acara bakar-bakaran beberapa menit yang laluCitra masuk ke kamarnya dan menemukan sebuah amplop surat yang sudah lama tak ia terima.
Amplop berwarna biru muda dengan ukiran bunga yang cantik di segala sisinya.
Amplop yang sama seperti yang ia terima beberapa bulan yang lalu.
Ah ia baru ingat, dia kan pernah pura-pura tertidur saat seseorang yang menyelinap ke kamarnya. sama seperti si dia ... yang kemarin malam menyelinap ke kamarnya.
Dan ia sangat yakin, jika yang mengirimnya surat beberapa bulan yang lalu juga sekarang ialah si dia
Citra membuka amplopnya perlahan-lahan, ia akan menyimpannya nanti sesudah ia baca isinya.
Senja selalu ku nanti
Serta warna jingganya yang selalu memanjakan mata ini
Dan seperti kau ... yang selalu ku nanti
untuk menghilangkan rindu lara ini
~For you
"Senja? aku juga suka menanti senja ... wah aku dan dia memang berjodoh sepertinya." ucapnya setelah membaca surat ini sambil mengangguk-anggukan kepalanya dan jangan lupakan wajahnya yang berseri-seri
uh Citra ini pintar atau tidak si
apa tak ada kata lain yang terucap dari mulutnya itu.
Sudah lah citra memang payah
Citra menaruh surat dan amplopnya di laci terbawah samping ranjangnya. tempat surat yang pernah ia dapatkan
memposisikan tubuhnya untuk berbaring.
tak ingin bermimpi buruk seperti kemarin malam, citra menyempatkan diri untuk berdoa sebelum tidur.
berharap apa yang ia lihat kemarin malam, tak ia lihat lagi
🦋🦋🦋
pagi-pagi sekali, ia dan para kakaknya pergi ke sekolah. tak ingin terlambat seperti waktu kemarin
Wah jika membahas kejadian ia membolos bersama para kakak beserta Vero dkk. mereka tak di marahi, karena memang belum ada yang mengetahui. jika mereka membolos.
Sekarang mereka sudah tiba di parkiran EIS, citra keluar dari mobil yang di kemudikan oleh kakak pertamanya.
tetapi ia hanya mengantar mereka saja kok. tak berniat untuk mengulang sekolah lagi. karena dia kan sudah dewasa
Citra berdiri di tengah-tengah Evan dan Evin, mereka kini menghadap ke arah kakak pertama mereka.
"terimakasih kakak pertama" ucap citra sambil membungkuk kan badannya.
Namun ia mendengar suara tawa yang di tahan dari arah samping kanan dan kirinya
lantas citra menoleh dan menatap kedua kakaknya dengan tajam
KAMU SEDANG MEMBACA
transmigration
FantasiaCitra seorang nenek tua yang hidup sebatang kara, tak mempunyai sanak keluarga, hidup semasa muda hanya berfokus pada harta dan berkerja, hingga di akhir kematiannya terbaring sepi di temani hampir 30 pelayan yang mengabdi selama bertahun-tahun pada...