transmigration [ 40 ]

9.7K 1.3K 15
                                    


Happy reading

🦋🦋🦋

Kasus membolos nya kemarin sampai ke telinga para keluarganya, terutama kakeknya.

yang sialnya masih ada di mansionnya saat ia pulang kemarin. jadi lah ia mendapat kan ceramah panjang lebar.

Dulu saja saat Liya masih ada di dalam tubuh ini, mereka tak akan menceramahi nya saat ada panggilan dari sekolah.

mereka hanya nyinyir saja di depan Liya.

kalian pasti tau lah makna ceramah sama nyinyir itu berbeda jauh

jadi lah sekarang ia selalu di awasi sepanjang sekolah. bahkan sekarang ... Saat di kantin ia ingin melihat pesan yang di kirim oleh jansen, mereka mencuri lihat ke handphone nya. kan gak leluasa jika selalu di awasi begini.

hendak ke toilet, mungkin dengan cara itu ia bisa mengirim pesan dengan leluasa.

tapi mereka mengekornya juga seperti anak bebek.

karena tadi hanya sebuah alasan saja, jadi lebih baik ia urungkan saja ke toilet nya.

dan nambah satu mangkuk bakso super lagi. ini sudah yang ke tiga kali ia nambah, tapi ruang penyimpanan nya masih bisa mengisi, sekitar dua mangkuk lagi bakso super. ia masih sanggup

orang yang melihat dirinya bukan hanya kakak dan sahabatnya saja. tapi semua penghuni kantin juga diam-diam mencuri lihat ke citra sendari tadi

tapi memang dasar citra yang tidak peka pada situasi yang ada di sekitarnya. jadi ia tetap santai melanjutkan makannya

tapi pikiran orang-orang di kantin. lebih baik Liya yang sekarang dari pada yang dahulu. ya mungkin seperti itu lah.

"ehemm ... apa perut mu bisa menampung semua makanan yang kau telan?" tanya regili, mewakili pertanyaan dari mereka yang di sana.

bahkan orang-orang di kantin juga memasang telinga mereka. ibu kantin yang mengantar kan makanan ke regili ternyata juga mencuri dengar.

"tentu saja, karena bakso supernya sangat enak." balas citra sambil menyendok kan kuah bakso ke dalam mulutnya.

"benarkah" ibu kantin yang mendengarnya langsung menyaut ti ucapan citra. karena bakso yang di makan citra itu adalah menu dari lapaknya.

Citra mengangkat kepalanya, dan melihat ibu kantin yang kini menatapnya dengan senyuman di bibirnya.

"iya Bu, bakso super ibu mantul, lain kali banyakkin, bakso, bihun, sama kuahnya ya Bu?"

"Siap neng" ucap ibu kantin

Setelahnya ibu kantin itu, langsung menuju lapaknya kembali. bertepatan dengan ibu itu melangkah kembali kelapaknya

anak-anak di kantin juga ikut beranjak dari duduk mereka.

Citra hanya abai saja. karena fokusnya masih ke bakso super yang tersisa satu pentol kecil.

Sesaat seperti biasanya, sesudah kenyang ia akan duduk bersandar pada pundak Evan yang ada di sampingnya

Sebelum beranjak dari duduknya. untuk pergi ke kelasnya

transmigrationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang