Yoongi terdiam cukup lama dibawah guyuran air shower yang membasahi sekujur tubuhnya. Ia mengingat kembali bagaimana saat ia terbangun dari tidurnya dan sebuah pemandangan yang direkam oleh matanya untuk pertama kali, wajah indah Kana yang berada tepat di depan mata.
Untuk pertamakali semenjak pernikahan Yoongi dengan wanita itu, mereka tidur diatas satu ranjang. Rasanya sedikit aneh, Yoongi merasakan ada hal yang berbeda dalam dirinya. Namun Yoongi tidak mengerti perasaan apa itu, dan rasa itu baru kali ini juga ia dapatkan.
"Sudah lama sekali aku tidak merasakan tidur yang sangat nyenyak." gumam Yoongi yang terus memutar otaknya. Bahkan Yoongi sempat membandingkan bagaimana rasanya ia tidur bersama Saeron. Tidak, ia tidak pernah senyenyak dan senyaman itu ketika tidur bersama sang kekasih hati.
"Semua yang dia lakukan padaku, terutama ucapannya," Yoongi terdiam, sebelah tangannya menyentuh bagian dada kirinya, ia bisa merasakan ada debaran yang tidak bisa ia artikan disana. Debaran itu terlalu hebat. "Kenapa semua ini terasa menyakitkan dan—" Yoongi tidak melanjutkan kalimatnya. Ia menatap pantulan dirinya dari cermin yang ada di hadapannya.
Yoongi mengusap wajahnya dengan kasar, entah apa yang terjadi pada dirinya, tapi saat ini ia merasakan kehadiran Kana dalam hidupnya cukup membuatnya merasa sedikit lebih tenang. Terlebih, waktu ia menyaksikan sendiri bagaimana wanita itu menganggap sebuah kenyataan adalah bagian dari bunga tidurnya. Yoongi benar-benar tidak menyangka hal seperti itu akan terjadi.
Yoongi keluar dari kamar mandi setelah selesai dengan urusannya, saat berjalan menuju arah lemari pakaian, ia melirik kearah ranjang—kosong dan rapi. Wanita yang menemani tidurnya semalam sudah tidak ada di sana.
Setelah memastikan penampilannya di depan cermin, Yoongi terdiam sejenak. Sudut bibirnya sedikit tertarik ke atas namun tatapannya begitu sulit untuk di artikan. Yoongi berjalan menuruni anak tangga, setelah sampai di lantai dasar, langkahnya terhenti saat mendengar suara ketukan yang berulang-ulang dari arah dapur. Dapat Yoongi lihat disana, sang istri yang tengah sibuk dengan pisau di tangan, wanita itu sedang membuatkan sarapan.
"Haruskah aku duduk disana dan menunggu pekerjaannya selesai?" gumam Yoongi yang terus memperhatikan setiap gerak-gerik Kana yang sedang sibuk memasak.
Akhirnya, Yoongi pun memutuskan untuk duduk dikursi meja makan, setiap pergerakannya tidak menimbulkan suara sedikit pun sehingga wanita itu tidak menyadari kehadirannya disana. Beberapa menit kemudian Kana menyelesaikan kegiatannya tetapi wanita itu hanya terdiam menatap hasil masakannya tanpa melakukan apapun. Kana melamun.
"Ehemp!" suara deheman itu seketika membuat Kana terkejut dan ia segera membalik tubuhnya.
"T-tuan, apa anda ingin sarapan?" tanya Kana dengan suara bergetar, menatap Yoongi gugup. Kana masih memikirkan kejadian yang ia alami saat terbangun dari tidurnya, kenapa dia bisa tidur dikasur Yoongi.
"Hmm!" ucapnya begitu singkat.
"Tunggu sebentar, akan s-saya siapkan." Kana dengan tergesa menyiapkan makanan yang ia masak ke dalam piring, senyumannya seketika terbit tanpa di ketahui oleh Yoongi.
"Silahkan tuan, sa-saya permisi akan keruang cuci." ucap Kana sembari membungkuk dan ingin pergi dari sana.
"Duduk! Temani aku di sini." Kana tersentak mendengar ucapan Yoongi. Ya, walau pun ini bukan pertamakali ia menemani Yoongi makan, tapi tetap saja, ia tidak mampu untuk dekat dengan Yoongi terlalu lama, ada rasa takut dalam dirinya namun senang secara bersamaan.
"Ne..." Kana hanya bisa menuruti, saat ia hendak duduk suara Yoongi kembali menghentikan pergerakannya.
"Ambil makanan mu, cepat!" tanpa menunggu, Kana dengan cepat mengambil makanan yang tersisa di atas kompor. Lalu kembali duduk dihadapan Yoongi dengan canggung.

KAMU SEDANG MEMBACA
SO FAR AWAY ✔
Romance[COMPLETE] Kebencian, menjadi boomerang tersendiri dalam diri Yoongi. Seorang wanita yang sangat mencintai dirinya dengan tulus harus merelakan hidupnya demi kebahagiaan pria itu, Min Yoongi suami yang begitu ia cintai. "Maafkan aku, Kana-ya."...