SFA 03

1.5K 187 21
                                    

Kana berjalan seorang diri menyusuri jalanan yang lumayan padat siang hari ini, ia akan pergi ke supermarket terdekat dari apartment Yoongi. Kana bisa keluar dari rumah karena Yoongi yang lupa menguncinya dari luar sejak semalam, dimana kejadian penyiksaan itu terjadi. Walau pun keadaan Kana saat ini belum baik-baik saja tetapi ia menyempatkan diri untuk membeli kebutuhan rumah yang sudah habis.

Sampainya di dalam supermarket, Kana langsung membawa troli belanjaan, tempat pertama yang ia datangi adalah stan penjual daging. "Ahjussi, tolong daging sapinya sebanyak 2 kilogram, iga 2 kilogram, dan samgyeosal 4 box." ucapnya.

Setelah selesai dibagian penjualan daging Kana menyusuri setiap tempat dimana ia akan mencari setiap bahan yang sekiranya dibutuhkan, mulai dari bahan pangan seperti sayuran, buah-buahan, bumbu dapur, alat mencuci dan peralatan bodycare. Saat merasa semua kebutuhan sudah cukup, Kana segera menuju ke arah meja kasir.

"Awh!" pekik Kana saat tubuhnya hampir tersungkur ke lantai saat seseorang tidak sengaja menabraknya dari arah samping.

"Oh astaga! Maaf nona, saya tidak sengaja." ucap pria itu panik—yang menabrak Kana barusan.

"I-iya, tidak apa." Jawab Kana dengan sedikit ringisan, karena luka yang ada di sekitar lengannya terbentur besi troli milik pria itu.

"Oh, Kana-ssi?" pria itu menatap terkejut ke arah Kana saat melihat wanita yang ia tabrak barusan adalah orang yang ia kenali.

"Ne?" Kana segera mendongak kepalanya saat namanya disebut. "K-kau!" mereka berdua saling bertatapan sedikit lama, hingga akhirnya Kana memalingkan wajahnya lebih dulu dari pria itu.

"Senang sekali bisa bertemu dengan mu di sini, Kana-ssi." ucap Hoseok dengan senyuman manisnya, terlihat cerah seperti matahari pagi.

Kana hanya terdiam kaku, merasa bingung harus menjawab apa. Kana merapikan sedikit rambutnya yang berantakan, hingga tidak sengaja leher jenjangnya terlihat akibat sibakan rambut panjangnya. Sedangkan Hoseok yang masih berada di hadapannya membelakkan mata saat melihat leher wanita itu. Bukan karena apa, mata Hoseok yang tajam melihat bekas ruam yang tercetak jelas di sana, melingkar dileher dengan warna yang sangat kontras dengan kulit putih Kana. Itu seperti bekas ikatan atau bisa juga bekas sebuah cekikan yang kuat, serta tanda gigitan? Dan luka itu masih terlihat basah.

"Kana-ssi, leher mu?" ucap Hoseok, reflek pula tangannya terulur untuk menyentuh leher Kana. Seketika Kana tersentak karena sentuhan tangan Hoseok. Ia pun reflek menetip kasar tangan Hoseok sehingga membuat sang empu merasa tidak enak karena sudah lancang menyentuh Kana.

Dengan terburu Kana membenarkan rambut panjangnya agar kembali menutupi leher jenjang penuh ruam itu. Mata Doe Kana sibuk bergerak gelisah kesana kemari, Kana tidak bisa menatap Hoseok yang masih menunjukkan raut wajah penasaran.

"Kau terluka, sepertinya itu belum kau obati." ucap Hoseok. "Itu bisa infeksi, sebaiknya cepat selesaikan pembayaranmu, setelahnya mari kita obati luka itu Kana-ssi." ujar Hoseok penuh perhatian.

Kana masih diam tanpa mengubris semua kalimat yang Hoseok ucap sejak tadi. Kana merasa Hoseok terlalu berlebihan, tidak seharusnya pria itu memperhatikannya seperti ini, terlebih mereka baru saling mengenal beberapa hari ini. Kana bukannya sombong atau sok jual mahal atas perhatian pria itu, tapi ini tidak nyaman baginya.

"Hei, kenapa diam saja. Ayo!" ucap Hoseok, pria itu menarik tangan Kana untuk berjalan ke arah meja kasir, namun dengan cepat tangannya ditepis oleh Kana.

"Anda tidak perlu melakukan hal itu Hoseok-ssi, saya baik-baik saja. Permisi." ucapnya. Kana pun berlalu meninggalkan Hoseok.


SO FAR AWAY ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang