Dua bulan setelah Yoongi sadar, pria Min itu sudah melakukan terapi sesuai prosedur dari dokter. Akhirnya, kini Yoongi bisa berjalan kembali dan juga penglihatan Yoongi sudah normal seperti sedia kala. Yoongi, sampai saat ini pun masih menuntut penjelasan pada kedua orangtua nya mengenai keberadaan sang istri. Karena sampai detik ini Yoongi tidak pernah bertemu dengan Kana dan juga anak kecil yang katanya adalah buah hati Yoongi.
Tentu saja dengan tidak melihat keberadaan sang istri setelah ia sadar membuat Yoongi selalu bertanya-tanya, kemana istrinya itu? Sedangkan kedua orangtua Yoongi masih bungkam dengan alasan Yoongi harus focus terapi dan penyembuhan matanya. Tidak pernah menjawab rasa penasaran Yoongi terhadap keberadaan sang istri.
"Eomma, Appa, bisa kalian jelaskan sekarang?" tuntut Yoongi yang saat ini sudah kehabisan kesabaran atas diamnya Sooga dan Hyemi.
Diruang keluarga Min, kedua pasang paruh baya serta putra mereka kini tengah duduk saling berhadapan. Hyemi menatap Sooga lalu menganggukkan kepalanya, Sooga pun demikian, ia langsung menatap ke arah Yoongi.
"Baiklah, sudah saatnya kau mengetahui semuanya Yoongi-ah." Dan Sooga pun mulai bercerita.
"Enam Tahun yang lalu..."
Flashback!
Taehyung berlari terburu-buru dilorong rumah sakit itu, di ikuti oleh Mirae yang tertinggal jauh di belakangnya. Sejak kejadian menghajar pelaku yang sedang berusaha merusak rem mobilnya tadi ia bergegas menuju ke kediaman Kana, perasaan tidak enak—resah menyelimuti relung hati Taehyung, entah apa tapi perasaan itu seperti seakan memberitahu dirinya bahwa akan ada sesuatu yang terjadi dan ternyata bener, Kana penyebab kegelisahan itu. Panggilan masuk yang ia terima dari Zuya saat sedang menjemput Mirae di apartement wanita itu, membuat jantung Taehyung berdetak kencang, sesak sekali rasanya.
Saat kaki Taehyung sudah berada di depan pintu ruang operasi, ia langsung terdiam melihat bagaimana keadaan bibi Ong dan Zuya yang berlumuran darah, keduanya terlihat kacau sekali dengan mata sembab dan tatapan kosong melihat ke arah pintu putih yang ada di depan mata mereka. Warna merah pekat yang beraroma amis itu menyeruak di penciuman Taehyung, tidak mungkin itu darah milik Kana, bukan? Tolong katakan padanya bahwa itu tidak benar.
"A-apa yang terjadi?" tanya Taehyung dengan sedikit suara yang tinggi, menyadarkan lamunan kedua wanita berbeda usia itu.
Bibi Ong dan Zuya menatap Taehyung sendu dan juga ada rasa takut. "T-tuan Kim." Lirih bibi Ong. Wanita paruh baya itu langsung berlutut dibawah kaki Taehyung dan terdengar suara tangisnya yang menyesakkan dada. "Maafkan saya tuan, s-saya gagal menjaga nyonya Kana." ujar bibi Ong penuh penyesalan.
Taehyung masih mencerna apa yang di maksud oleh bibi Ong, otaknya tiba-tiba blank dengan semua kejadian ini. "Apa maksudmu bibi, katakan yang jelas!" bentak Taehyung tanpa ia sadari. Mirae yang berdiri disamping Taehyung pun segera memeluk erat lengan kekar sang kekasih, memberi usapan lembut supaya Taehyung bisa sedikit lebih tenang.
"Nyonya Kana..." Bibi Ong pun menceritakan semua kejadian yang tadi ia lihat dirumah besar itu. Dimana mata telanjangnya melihat jelas saat Kana di siksa habis-habisan oleh Yoongi dengan berbagai macam cacian yang begitu kasar. Semua bibi Ong ceritakan tanpa ada yang terlewatkan sedikit pun. Dan tentu saja cerita itu mampu membuat jiwa iblis dalam diri seorang Kim Taehyung terpancing ke permukaan. Dengan emosi yang membeludak Taehyung berteriak kencang seperti orang kesetanan dan tak dapat di duga pria Kim itu meninju brutal tembok rumah sakit dengan begitu keras hingga tangan yang terkepal itu mengeluarkan banyak darah segar.
"Yak! Kim Taehyung!" pekik Mirae panik, berusaha menghentikan Taehyung yang membabi buta melampiaskan amarahnya di tembok itu.
"Bajingan! Min Yoongi keparat, aku akan membunuhmu!" pekik Taehyung marah.

KAMU SEDANG MEMBACA
SO FAR AWAY ✔
Romansa[COMPLETE] Kebencian, menjadi boomerang tersendiri dalam diri Yoongi. Seorang wanita yang sangat mencintai dirinya dengan tulus harus merelakan hidupnya demi kebahagiaan pria itu, Min Yoongi suami yang begitu ia cintai. "Maafkan aku, Kana-ya."...