[M]
Dikamar yang luas nan mewah, kedua pasangan Min sedang bergumul sangat panas di dalam lapisan selimut tebal mereka. Ranjang yang berukuran Kingsize itu sudah terlihat berantakan sekali—seprainya sudah hampir tidak berbentuk dengan beberapa bantal yang sudah jatuh tergeletak di lantai.
Jemari panjang Yoongi masih sibuk menggoda kewanitaan milik sang istri, yang sudah mengerang frustasi dan mendesah seksi. Tubuh berisi itu terus menggeliat, melengkung ke atas dan ke bawah, jemari kakinya menekuk menahan gejolak yang luar biasa nikmat itu. Kepala Kana rasanya mau pecah saja, pusing mendera disaat-saat kenikmatan itu hampir tiba, meremat sekuat tenaga seprai yang sudah kusut itu untuk melampiaskan segala rasa dari servis jemari panjang Yoongi yang ada di dalamnya.
Hampir kecewa dengan apa yang dilakukan Yoongi, prianya itu mengeluarkan jemarinya disaat-saat yang tidak tepat. Namun rasa kecewa itu dengan cepat tergantikan dengan rasa yang luar biasa tak terduga, Yoongi menggantikan jemarinya dengan little Min—ah tidak, tapi big Min? Karena ukuran milik Yoongi itu tidak kecil, besar panjang dan berurat, ups! Haha, ya sudahlah ya. Big Min yang sudah tidak dapat di ajak berdamai, sudah tegang dan nyilu. Jadi harus segera masuk ke dalam sangkarnya.
Yoongi menatap penuh puja pada sosok wanita hamil yang ia kukung—terbaring pasrah dibawah tubuhnya. Semburat merah seperti buah setoberi itu mempermanis wajah sang jelita yang tengah menatapnya sayu. Yoongi mengambil posisi strategis, tepat di dalam dua kaki Kana yang sudah mengangkang lebar, bersiap memposisikan kedua privasi mereka yang sama-sama sudah berkedut.
"Istriku cantik sekali, sexy." Suara berat Yoongi menyapa rungu Kana, terasa geli dan membuatnya merinding. Wajah Kana semakin memerah padam saat Yoongi kembali mencumbui bibir bengkaknya, lalu dengan leluasa mengoral isi dalam mulutnya begitu erotis.
Fuck, nikmat sekali.
"Ahh oppa, pelan." Leguh Kana saat merasakan Yoongi tengah mencoba menerobos masuk ke dalam dirinya. Yoongi hanya tersenyum menanggapi permintaan sang istri.
Sial, kenapa semakin menyempit. Batin Yoongi saat ia masih berusaha memasukkan kejantanannya ke dalam candu itu.
"Egh O-oppa, Twins..."
"Clam dwon Mommy, Daddy tidak akan menyakiti kalian, hm?" ujar Yoongi berusaha menenangkan Kana, saat tiba-tiba raut wajah istrinya itu mendadak takut. Saat Yoongi mencoba memperdalam, selimut yang menutupi tubuh mereka perlahan melorot. Frustasi dengan cara lamban, Yoongi menghentak dalam di iringi dengan desahan Kana yang keluar dari bibir kecilnya.
"Engh, D-dadh..." pekik Kana kuat saat hentakan itu masuk terlalu dalam. Tubuhnya terguncang sedikit kuat saat Yoongi terus bergerak sesuai irama. Meringis nikmat, namun Yoongi sedikit khawatir saat melihat airmata sang pujaan mengalir dari sudut mata sayu itu.
Yoongi memperlambat gerakannya, mengelus wajah memerah itu lembut dan berkali-kali memberi kecupan kupu-kupu diwajah basah Kana. Melumat bibir Kana sensual, tanpa menghentikan aktivitas yang dibawah sana.
Kecipak dari ciuman panas itu mulai terdengar lagi, desahan tertahan Kana terdengar begitu sexy dirungu Yoongi. Melihat sang istri kembali nyaman, Yoongi langsung mengubah tempo gerakannya dengan cepat. Menghentak lebih dalam lagi hingga mengenai titik sweet Kana. Wanita hamil itu membuka matanya, membawa kedua lengan mungilnya untuk menangkup wajah Yoongi, mengusap peluh yang menghiasi wajah sexy itu, tersenyum menawan dan berucap,
"Lebih dalam lagi daddy, Mom suka, nikmat sekali aahh..."
Yoongi terkejut saat tiba-tiba Kana menarik tengkuknya, mata sipitnya membelak saat Kana dengan tergesa meraup bibirnya, menggigit dan mengulum lidahnya dengan acak. Bibir tipis Yoongi terasa membengkak karena Kana terus menggigitnya walau pelan, wanitanya seperti enggan melepas seperti takut bibir itu akan di ambil orang.
KAMU SEDANG MEMBACA
SO FAR AWAY ✔
Romance[COMPLETE] Kebencian, menjadi boomerang tersendiri dalam diri Yoongi. Seorang wanita yang sangat mencintai dirinya dengan tulus harus merelakan hidupnya demi kebahagiaan pria itu, Min Yoongi suami yang begitu ia cintai. "Maafkan aku, Kana-ya."...