SFA 06

1.4K 174 4
                                    

Yoongi berdiri tegap seraya melipat kedua lengannya di depan dada, ia memperhatikan Jina begitu serius yang sedang memasangkan jarum infus dilengan Kana. Setelah Jina menuliskan resep obat dikertas miliknya, ia pun menyerahkannya pada bibi Ong agar segera membeli obat itu ke apotik.

"Bagaimana?" tanya Yoongi saat melihat Jina yang sedang membelai pucuk kepala Kana.

"Dia kurang asupan gizi, asam lambungnya parah, demam tinggi, kelelahan, juga tertekan." jawab Jina begitu dingin. Yoongi hanya bergumam mendengar jawaban Jina, matanya terus memperhatikan wajah pucat istrinya itu.

"Aku tidak tau sama sekali bahwa wanita belia ini adalah istri mu, Oppa." ujar Jina, ia masih menatap Kana yang tertidur lelap.

"Itu karena kau tidak menghadiri acara pernikahanku." jawab Yoongi.

Min Jina, gadis ini adalah sepupu Yoongi dari pihak keluarga sang ayah. Jina memiliki sifat dingin dan cuek sama seperti Yoongi, Jina menetap diseoul setelah ia menyelesaikan pendidikan specialisnya di london dua tahun yang lalu. Jina tidak bisa menghadiri acara pernikahan Yoongi dan Kana saat itu, dengan sebuah alasan penting karena pekerjaannya sebagai dokter.

"Padahal pesta pernikahanmu sangat meriah, ditayangkan oleh stasiun tv dan terbit dimajalah pembisnis. Tapi kenapa aku tidak menyadari hal itu ketika bertemu dengannya." ujar Jina, kembali mengingat saat ia dan Kana pertamakali bertemu di rumah sakit saat itu.

"Kau sudah pernah bertemu dengannya? Dimana?" tanya Yoongi seakan penasaran.

"Di rumah sakit. Saat itu ia datang bersama dokter Jung—kekasihku." Jina menjeda kalimatnya, memutar tubuhnya hingga ia bisa menatap wajah sepupunya itu. "Aku tidak tahu apa alasan dibalik pernikahan kalian yang mendadak itu, tapi oppa..." Jina menatap Yoongi dengan intens.

"Mwo?!" tanya Yoongi yang tidak suka melihat ekspresi Jina.

"Jika memang oppa belum bisa menerimanya masuk kedalam kehidupan oppa, setidaknya jangan siksa dia seperti ini. Dia wanita, terlebih dia masih sangat muda, dengan perlakukan oppa yang seperti itu, oppa bisa saja membuat mental wanita belia ini rusak." ujar Jina dengan keseriusan.

Jina, walaupun ia memiliki wajah dingin dan datar sama seperti Yoongi, tapi ia mempunyai kepedulian yang sangat tinggi pada sesama. Jina menutup sifat dan sikap aslinya melalui wajah dingin nan cantiknya itu.

"Apa maksudmu?" tanya Yoongi.

Jina menghela nafas kelewat jengah, dia tau bahwa Yoongi tidak sebodoh itu untuk memahami perkataannya. "Aku memang tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi di dalam kehidupan rumah tangga kalian, tapi bisa aku simpulkan, bahwa oppa tidak pernah berperan sebagai suami yang baik untuk Kana!" ujar Jina dengan suara yang penuh penekanan.

"Ini kedua kalinya aku mengobati luka yang ada di sekujur tubuhnya, dia memang tidak berbicara apapun padaku saat itu, bahkan dia tidak mengakui bahwa semua luka itu adalah siksaan dari suaminya saat aku bertanya. Tapi aku tahu oppa, semua luka di tubuhnya adalah perbuatan kekerasan dalam rumah tangga!" Yoongi hanya diam, ia tidak memberi respon apapun atas semua perkataan Jina. "Tapi yang paling mengejutkan sekarang ini adalah pria yang berstatus suaminya ternyata dirimu, Min Yoongi—orang yang sangat aku hormati dan kagumi." Jina berucap dengan penuh penekanan disetiap kata, Jina pun mencoba menahan gejolak amarah yang mulai menguasai dirinya. Jina hanya tidak menyangka, bahwa pria yang selalu ia kagumi sejak kecil akan memperlakukan seorang wanita sekejam ini.

"Pulanglah, dan terimakasih atas bantuanmu dokter Jina." ucap Yoongi, ia pun meninggalkan Jina yang masih duduk ditepian ranjang Kana. Jina menatap punggung Yoongi sampai presensi pria itu tidak terlihat lagi.

SO FAR AWAY ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang