SO FAR AWAY ✔

SFA 20

Sebenarnya, memang sangat sulit ketika hendak mengungkapkan apa yang sesungguhnya ada dalam diri kita, dan apa yang terjadi. Ada banyak sekali keraguan, ketakutan serta tekanan yang datang menyerang tiba-tiba. Seiring dengan yang telah diperbuat, semua pasti telah direncanakan oleh takdir, datang sebelum kita memulainya. Resiko dari semua perbuatan yang telah dilakukan pasti akan ada balasannya, seperti kata pepatah, Apa yang kita tanam itulah yang kita tuai.

Sama halnya dengan perasaan, saat kita merasakan hal-hal yang tenang, kalimat yang indah dan angan-angan sebuah kebahagiaan, semua akan berlari marathon di pusaran otak kita. Ketika mencoba menyusun kerangka hidup bahagia, kau pasti akan memikirkan yang terbaik, benar bukan?

Lalu, menurut kalian, apa hal utama yang harus kalian terapkan, point penting dalam kerangka itu?

Menurut wanita bernama Ryu Kana, ah tidak, Min Kana lebih tepatnya. Kejujuran sangatlah dibutuhkan untuk mencapai keberhasilan dalam segala hal, selain tentu saja kerja keras, usaha, dan nasib baik. Dengan demikian, kita harus meyakini bahwa kejujuran sangatlah penting dalam kehidupan kita. Kejujuran harus menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari semua aktifitas yang kita jalani, karena pada dasarnya itu merupakan sumber segala kebaikan.

Kana, dia adalah gadis yang masuk dalam golongan siswi tercerdas selama menempuh masa sekolah dulu—tentu saja masih bertahan hingga saat ini dan sampai kapan. Ilmu dunia yang ia ketahui tentang kejujuran, jujur adalah suatu sikap yang turus hati, menyatakan yang sebenar-benarnya, tidak berbohong atau berkata hal-hal yang menyalahi apa yang terjadi—fakta. Jujur juga dapat di artikan tidak curang, melakukan sesuatu sesuai dengan aturan yang berlaku. Jujur juga bisa bermakna, kesesuaian antara niat dengan ucapan dan perbuatan seseorang. Sifat jujur sangat penting dan harus di miliki oleh setiap individu—terutama pada diri Kana. Wajib hukumnya bagi dirinya untuk selalu berusaha jujur dalam hal apapun baik lisan maupun perbuatan. Kejujuran adalah dasar dan sebuah patokan sebuah kepercayaan—terutama ketika ia sudah menjalani kehidupan rumah tangga.

Jika kita sekali dapat dipercaya, orang lain akan mempercayai kita dan menilai kita seterusnya baik. Ada ungkapan yang mengatakan bahwa 'Kejujuran itu mahal—sangat malah'. Kejujuran memang sangat mahal, itulah mengapa berkata jujur terkadang terasa sangat berat. Kejujuran dapat membuat orang lain tenang dan senang, walaupun kadang ada juga yang merasa sakit. Ada juga kejujuran yang membuat kita dibenci karena merasa terganggu oleh sesuatu yang salah, yang sudah di lakukannya.

Pada dasarnya, tidak ada alasan bagi Kana untuk berbohong, ia mampu meyakini arti kejujuran. Sebenarnya, sangat gampang untuk berbuat jujur. Jika kita salah maka kita seharusnya mengakui kesalahan tersebut, jika sesuatu hal tertentu merugikan orang lain lebih baik kita jujur dengan apa yang sudah terjadi. Dengan demikian, setidaknya, tindakan jujur akan meringankan sebuah masalah dan tidak timbul masalah baru. Satu kebohongan akan mendorong kebohongan lainnya. Jadi, lebih baik kita berperilaku jujur karena dengan kejujuran akan membuat kita tenang dan nyaman, karena kejujuran itu dekat dengan kebenaran. Tapi, kenapa setiap kali Kana berkata jujur, ia malah akan menjadi korban dari ketidakjujuran? Mengapa? Dan yang lebih parahnya, hanya Yoongi—suaminya sendiri tidak percaya akan kejujurannya.

"Oppa, kau tahu? Cinta itu lebih luas dari bentangan lautan dan lebih tebal dari lapisan langit ketujuh, dan cintaku lebih luas dan besar dari dua istilah itu." Andai saja Kana berkata seperti itu pada Yoongi, apakah Yoongi akan percaya?

Entahlah, jangankan kalian, Author yang nulis aja ga jamin akan hal itu, :D

Oke, Lanjut.

Banyak yang bilang, Cinta bertepuk sebelah tangan itu sangatlah menyakitkan.

Dan Kana sudah pernah merasakan hal itu, sebelum Yoongi benar-benar membalas perasaannya. Namun, apakah rasa cinta Yoongi kepada Kana seluas lautan dan setebal langit ketujuh? Entahlah, Kana sedikit meragukan hal itu. Tapi dengan bodohnya ia tetap merasakan yang namanya Bahagia, bodoh, benar-benar bodoh.