SFA 14

1.5K 160 32
                                    

Panah dari jarum jam menunjukkan tepat pada pukul 04:00 Kst. Matahari belum saatnya untuk menampakkan wujud, tapi Kana sudah berada di lobby Hotel. Sekali lagi ia kembali memeriksa isi ranselnya agar tidak ada yang tertinggal untuk perjalanannya hari ini, dengan senyuman yang begitu merekah Kana membawa tungkainya meninggalkan Hotel.

Tujuan pertama Kana pagi ini adalah lokasi wisata Landmark Jeju, terbentuk dari gunung berapi yang meletus sekitar 5.000 tahun lalu dari dasar samudera. Puncak ini sangat terkenal terutama sebagai tempat melihat matahari terbit, yang dikenal sebagai salah satu dari sepuluh pemandangan indah di Pulau Jeju. Selain menyaksikan matahari terbit, Puncak Ilchulbong Seongsan juga dikenal sebagai tempat Trekking yang luar biasa. Jalur Seongsan-Ojo menghubungkan dua desa dengan melintasi puncaknya.

Jalur populer lainnya, Jalur Jijil, menawarkan pemandangan yang lebih dekat ke situs warisan dunia serta budaya lokal Jeju. Jalur ini mudah dilalui bahkan untuk para Trekker pemula seperti Kana. Tentu bukan hanya itu tujuan Kana untuk berkunjung, nanti ia akan menonton sebuah panggung pertunjukan yang unik juga tersedia di Puncak Ilchulbong Seongsan tempat Haenyeo (penyelam wanita) mengadakan pertunjukan khusus terkait dengan menyelam. Itulah alasan Kana mengapa ia memilih hari terakhir untuk mengunjungi lokasi ini.

Bukan hanya dirinya saja yang sedang menempuh perjalanan melelahkan ini, ada juga beberapa kelompok pengunjung yang ikut serta terutama para turis, karena sekarang belum saatnya masa liburan jadi tidak terlalu ramai. Kana tersenyum manis jika ada yang menyapa dirinya dalam perjalanan. Nafasnya sudah mulai terengah, sebentar lagi ia akan sampai di puncak dan ia bisa menyaksikan matahari terbit dalam waktu kurang lebih lima belas menit lagi.

Sampainya Kana di puncak Ilchulbong Seongsan segera ia mencari lokasi yang pas untuk menikmati keindahan alam ini. Merentangkan selembar kain piknik sebagai alas duduknya dan mengeluarkan coffee hangat serta beberapa roti yang ia siapkan saat sebelum keluar dari Hotel. Sesekali Kana akan mengeratkan syalnya dan menggosok kedua telapak tangannya saat dingin menyengat hingga ke tulang rusuk. Hidung mancung itu sudah sangat merah, walau dingin tapi Kana sangat suka, wajahnya terlihat berbinar menunggu sang matahari terbit.

Lima belas menit hampir berlalu, perlahan kelopak mata Kana kian membesar saat warna jingga dari sang surya mulai terlihat mencemari warna air laut yang ada dibawah kaki puncak. Kekaguman itu tidak dapat Kana sembunyikan dari wajahnya, pemandangan di depan matanya sangatlah indah—luar biasa sekali ciptaan sang pencipta. Tanpa Kana sadari, pesona alam nan indah mampu mengundang liquid yang bersembunyi dibalik kelopak matanya, mengalir bebas di atas pipi pucatnya. Kana begitu mendalami kekaguman itu dalam diri dan penglihatannya, tapi yang ada di dalam otaknya saat ini adalah sosok pria itu—Min Yoongi, suaminya.

Satu daftar keinginan Kana sejak dulu sekali adalah, momen seperti ini, Kana sangat ingin merasakan moment indah bersama orang yang sangat ia cintai dan juga mencintai dirinya. Mengukir kenangan bersama dan mengabadikannya dalam bentuk potret romantis, tapi kenyataan selalu menjauh dari apa yang ia inginkan. Buktinya, ia hanya seorang diri disini menyaksikan keindahan alam yang mungkin tidak akan pernah ia lihat lagi dalam waktu lama. Entahlah, itu yang sedang Kana renungi saat ini.

"Jangan bersedih disaat menyaksikan hal seindah ini."

Suara berat itu mengalun memasuki rungu Kana, secepat kilat ia menoleh kearah sumber suara dan hal yang paling mengejutkan saat matanya dengan jelas menangkap sosok pria yang sedang ia pikirkan, duduk di samping tubuhnya, menatap dirinya begitu lembut dengan senyuman yang tidak pernah Kana lihat selama hidup bersama dengan pria itu. Dia, Min Yoongi ada di depan mata dan terlihat begitu nyata, seperti waktu yang sengaja di berhantikan, Kana membisu dengan wajah yang sangat menggemaskan. Bagaimana tidak, mata bulat itu membesar, beberapa kali mengerjap lucu dan katupan bibirnya sedikit menganga.

SO FAR AWAY ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang