SFA 05

1.4K 163 23
                                    

Kana termenung di sofa ruang tamu, matanya menatap layar tv yang gelap itu dengan tatapan kosong. Kaki kanannya masih terbalut General care elastic bandange/perban elastis. Dia mengobati lukanya sendiri saat dirinya sampai di rumah saat itu. Hari ini, sudah hari ketiga, suaminya—Min Yoongi tidak pulang ke rumah. Rasa gelisah selalu menyerang, ia rindu pria kejam itu. Entahlah, untuk apa sebenarnya menaruh rasa pada pria yang bahkan tidak menganggap dirinya ada di dunia ini. Tapi apa boleh buat, perasaan itu datang tanpa aba-aba.

Seketika lamunan Kana buyar saat rungunya mendengar suara pintu yang terbuka, setelahnya disusul oleh suara langkah kaki yang sangat ia kenali. Senyuman manis miliknya terbit dengan lengkungan sempurna, bahkan setelah kejadian yang ia lihat saat itu, yang mana suaminya tengah bercinta dengan wanita lain, ia lupakan begitu saja. Ini semua karena dirinya terlalu mencintai pria itu.

Dasar wanita bodoh!

Kana berdiri, dengan tertatih ia berjalan mendekati Yoongi yang masih belum menyadari kehadirannya. Hazel Kana terlihat sangat berbinar menatap Yoongi yang tengah berjalan gontai menuju ke arah dirinya, wanita ini sangat merindukan Yoongi.

"T-tuan, anda pulang?" ucapnya setelah berdiri dihadapan Yoongi.

Mendengar suara Kana, Yoongi langsung mengangkat wajahnya, menatap wanita itu datar dan dingin, terdiam sesaat meneliti wajah binar dari mata sayu istrinya itu.

"Tuan, sa—"

"Enyahlah!" bentaknya pada Kana. Yoongi berlalu begitu saja, menabrak bahu Kana dengan keras. Hingga tubuh mungil itu terhempas begitu saja ke lantai. Ringisan Kana pun tidak dihiraukan lagi, terlihat Yoongi begitu muak melihat wanita itu.

"T-tuan, maafkan saya. Saya janji ti-tidak akan mengulanginya lagi." mohon Kana sembari berlutut dibawah kaki Yoongi yang sempat ia pegang. Kana merasa, suaminya pasti masih marah karena pembicaraan mereka waktu sarapan beberapa waktu lalu.

"Pergi kau! Enyahlah, aku muak melihat mu!" ucap Yoongi dengan suara tinggi, lalu menarik kakinya yang di peluk oleh Kana.

"Hiks... Maafkan saya, tuan." Terus berusaha menahan kaki Yoongi dan mengucapkan kata maaf, namun Yoongi tidak tersentuh sama sekali dengan airmata itu. Malah ia semakin muak melihat wajah memelas sang istri.

"Tuan, maafkan—"

Bugh!

Tubuh mungil itu tersungkur keras ke belakang hingga punggung dan kepala Kana membentur sofa, Yoongi menendang tubuh Kana dengan sekuat tenaga. Tidak ada rasa iba sedikit pun setelah melakukan hal tersebut pada istrinya sendiri.

"Tuan—Akhh..."

"Jalang sepertimu memang sangat menjijikkan!" bentak Yoongi yang sudah berjongkok di hadapan Kana dan mencekik leher jenjang wanita itu begitu kuat. Hingga wajah Kana sudah memerah—hampir membiru dan nafasnya terasa sesak.

"Akh... Yoongi-ssi hiks..."

"Sebegitu nikmatkah bagimu mencicipi penis para pria diluar sana? Nikmat? Huh!" Yoongi semakin memperkuat cekikan-nya di leher Kana. Tanpa rasa belas kasih sedikit pun walau ia tahu Kana sudah susah untuk bernafas.

"Le-lepas hiks..."

"Dasar Jalang tidak tahu diri, sepertinya kau sangat menikmati berpergian dengan banyak pria. Iya kan?" Yoongi membentak.

"Hiks... Ti-tidak tuan akh lepas, jaebal-eo uhuk..."

"Baiklah, akan aku lepas, tapi sebagai ganti nya, kau harus dihukum terlebih dahulu." Yoongi pun tanpa rasa manusiawi menyeret tubuh mungil itu ke atas sofa.

Kana kembali merasakan sakit yang luar biasa disekujur tubuhnya. Bahkan darah segar pun sudah keluar dari area kewanitaan-nya karena hujaman dari kejantanan Yoongi yang menyiksa tanpa ampun, serta dibagian lain yang terkena cambuk. Bahkan kaki yang masih sakit itu sudah tiada rasa bagi Kana. Hancur, tubuhnya terasa remuk, begitu pula dengan hatinya.

SO FAR AWAY ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang