Menyesal pun sudah tidak ada gunanya lagi, semua sudah terjadi—nasi sudah menjadi bubur, mana bisa di kembalikan seperti semula. Merenungi sikapnya yang lepas kendari terhadap sang istri, Yoongi semakin frustasi memikirkannya. Kecemburuan itu benar-benar membangkitkan sisi jahatnya sebagai pria, entahlah, kenapa pula ia tidak mau mendengarkan penjelasan Kana lebih dulu saat itu, malah langsung menyerangnya ketika mereka sampai dirumah, andai saja ia memberi sedikit waktu untuk wanita itu menjelaskan semuanya, pasti hal ini tidak akan pernah terjadi.
Namun tetap saja, sebagai pria—Yoongi tidak bisa menahan kekesalannya saat kecemburuan itu tiba. Apalagi penyebab utamanya adalah sang wanita yang ia cintai bercengkrama ria dengan seorang pria yang tidak ia kenali—terlihat begitu akrab pula sampai-sampai mau saja sang istri dirangkul dan dipeluk manja dengan pria lain—pria yang mereka temui di supermarket tadi.
Jarum jam yang berada di dinding ruang kamar inap Kana kini sudah menunjukkan tepat pukul 03:00 Kst, dini hari. Masih terlalu pagi untuk memberikan kabar tidak baik ini pada kedua pihak keluarga mereka.
Flashback!
Setelah kedua suami dan istri itu menyelesaikan makan malam mereka disalah satu restoran favourite Yoongi, keduanya memutuskan untuk pulang ke rumah, tubuh mereka terasa lelah karena menghabiskan waktu hampir setengah hari ditaman hiburan. Saat diperjalanan menuju mansion, tiba-tiba Kana meminta Yoongi untuk singgah sebentar disebuah supermarket yang tidak jauh dari keberadaan rumah mereka, ia bilang ada kebutuhannya yang sudah habis dirumah, dan Yoongi pun menyanggupi kemauan istri kecilnya itu.
Yoongi mendorong troli belanjaan mereka dan mengikuti kemana saja Kana melangkahkan kaki jenjangnya. Mulai dari memilih keperluan Bodycare, tissue, kapas dan alat pembersih make-up, pokoknya keperluan kewanitaan-nya, Yoongi hanya pasrah mengikuti. Sampai akhirnya mereka tiba lorong tempat berbagai cemilan.
Kana yang sedang sibuk memilih jajanan kesukaannya dikejutkan dengan kehadiran sosok pria tampan, tinggi dan begitu mempesona. Style santainya pun begitu memikat mata yang memandang.
"Baby Bbyu..." pria itu langsung saja memeluk Kana dari belakang sampai membuat sang empu terkejut, begitu juga dengan Yoongi. Ia sangat terkejut dan juga marah saat istrinya tiba-tiba di peluk erat oleh pria asing.
"Omo! Oppa?" pekik Kana dan langsung menolehkan wajahnya ke belakang, semakin terkejut saat melihat siapa gerangan yang berani sekali memeluknya seperti ini.
"Baby, sedang apa disini?" tanya pria itu, semakin mengeratkan pelukannya ditubuh semampai Kana. Dan Kana pun membalasnya tak kalah erat setelah ia membalik tubuhnya kehadapan Taehyung, menyembunyikan wajahnya di dada bidang pria itu. Menghirup aroma yang begitu ia sukai dari tubuh pria Kim.
"Taetae Oppa, Nana rindu sekali..." ujarnya dengan suara yang terdengar sangat manja.
Pria yang dipanggil Taetae itupun tersenyum sangat lebar, lalu memberi sebuah kecupan sayang dipucuk kepala sang adik, pria itu adalah Kim Taehyung. "Oppa juga rindu sekali, Baby, Popo." Ujarnya seraya memajukan bibirnya.
Kana pun tersenyum manis sekali, tanpa wanita itu sadari bahwa ia disana tidaklah sendiri, ia melupakan keberadaan sang suami—Min Yoongi, yang sudah terlihat menahan emosi saat tahu bahwa sang istri berlaku tak senonoh bersama pria lain dihadapan matanya. Kurang ajar sekali, pikir pria Min itu.
Wajah Yoongi memerah padam, rahangnya yang tegas terlihat mengeras, kedua tangannya sudah terkepal kuat membuat buku jemarinya memutih. Pria Min itu sudah tersulut emosi, darahnya seakan mendidih saat melihat Kana dengan santainya mengecup pipi pria asing itu. Oke, Min Yoongi sudah naik pitam.
KAMU SEDANG MEMBACA
SO FAR AWAY ✔
Romance[COMPLETE] Kebencian, menjadi boomerang tersendiri dalam diri Yoongi. Seorang wanita yang sangat mencintai dirinya dengan tulus harus merelakan hidupnya demi kebahagiaan pria itu, Min Yoongi suami yang begitu ia cintai. "Maafkan aku, Kana-ya."...