SFA 31

1K 120 44
                                    


Taehyung membawa tungkai jenjangnya keluar dari dalam lift menuju basement salah satu mall yang baru saja ia kunjungi. Tersenyum cerah menatap beberapa paper bag belanjaannya, kado untuk Kana. Tepat hari ini adalah hari kelahiran seorang Ryu Kana, 14 Februari, calon ibu muda itu telah menginjak usia 21 tahun, bertepatan juga dihari penuh kasih sayang—Valentine. Betapa bahagianya Taehyung bisa merayakan hari special sang adik setelah 5 Tahun selalu merayakannya secara virtual, dan hari ini, ia juga telah menyiapkan acara kecil untuk merayakan Birthday Party untuk Kana.

Taehyung berjalan santai seraya bersenandung ke arah tempat ia memarkirkan mobil, tapi disaat Taehyung hampir dekat dengan mobilnya, ia melihat, disana ada seseorang yang berdiri di depan mobilnya sedang melakukan sesuatu menggunakan sebuah alat yang tidak dapat Taehyung lihat secara jelas, namun dari gerak gerik orang itu terlihat sangat mencurigakan.

Dengan gerakan cepat, Taehyung segera menarik baju belakang pria itu, mengunci pergerakannya dengan cara membanting tubuh pria itu ke lantai. "Brengsek! Siapa yang menyuruhmu, hah?!" amuk Taehyung saat ia mengetahui bahwa pria dengan wajah tertutup masker itu sedang mencoba menggunting kabel rem mobilnya.

Pria itu terkejut, tentu saja. Kemudian memberontak untuk melawan Taehyung, hendak kabur. Namun pria itu kalah cepat karena Taehyung sudah menghajarnya membabi buta.

"Siapa yang menyuruhmu, brengsek? Jawab!" pria itu tetap tidak menjawab pertanyaan Taehyung, masih berusaha memberontak dari kukungan Taehyung. Tentu hal itu membuat pria Kim naik pitam. Berani sekali bermain dengannya.

"Aku bisa saja membunuhmu saat ini juga. Cepat katakan, atau aku benar-benar melenyapkan nyawamu sekarang!" serkas Taehyung. Lengannya meraih leher pria itu, mencikiknya sekuat tenaga. Pria itu sudah terlihat kehabisan nafas. Tidak sampai disana, Taehyung berdiri lalu menginjak serta menendang kuat perut dan tubuh lainnya hingga terdengar suara gemerutuk tulang dari beberapa persendian pria itu. Jangan salahkan Taehyung jika ia harus menjadi seorang pembunuh hari ini.

Pria itu pun meringis histeris merasakan sakit yang luar biasa ia rasakan di sekujur tubuhnya. Cukup menyesal menerima pekerjaan ini, targetnya bukan orang biasa. "No-nona ahn. Ahn Saeron, y-yang mengirimku. Tuan. uhuk..." ujar pria itu terbata-bata, karena saluran pernafasannya—lehernya di injak kuat oleh Taehyung.

Taehyung tersenyum jenaka disana, ia segera mengambil ponselnya dan memotret wajah pria yang sudah ia hajar itu. Lalu menghubungi seseorang untuk membereskan sedikit ulah yang ia lakukan disini.

"Ku ingatkan padamu, bung. Carilah pekerjaan yang lebih bagus sedikit, jangan kau umpan keluargamu dengan cara yang kotor seperti ini." Ucap Taehyung pada pria itu. Lalu pergi memasuki mobilnya dan melaju meninggalkan mall tersebut.

"Menantangku rupanya!" gumam Taehyung. Rahangnya mengeras, ternyata Saeron ingin mencoba bermain dengan dirinya. Sudut bibir pemilik senyuman kotak itu tertarik keatas—smirk Taehyung terlihat mengerikan, seperti seorang psyco yang ingin menerkam mangsanya.

Taehyung mengambil ponselnya lalu mencoba menghubungi seseorang yang entah siapa. Setelah dering ketiga, suara tegas dari sebrang sana terdengar.

"Its time to star!"

***

Plak!

Plak!

Bugh!

Suara tamparan dan pukulan keras baru saja di dapatkan Yoongi di seluruh wajahnya. Kulit seputih susu itu sudah di hiasi dengan penuh lebam. Min Sooga, lagi-lagi harus menghajar anak sematawayang-nya itu tanpa rasa tega.

SO FAR AWAY ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang