Hari keenam, Yoongi dan Kana masih berada di pulau jeju. Pagi ini, entah apa yang merasuki tubuh seorang Min Yoongi, ia mengajak Kana untuk sarapan bersama, padahal selama mereka disini Yoongi selalu mengabaikan wanita itu, tapi hari ini tidak, Yoongi membawa Kana pergi ke salah satu kedai sarapan terdekat dipinggiran pantai yang tidak jauh dari hotel mereka. Katanya, kedai ini cukup terkenal dan pastinya dijamin dengan rasa yang memuaskan lidah pengunjung.
30 menit yang lalu, tepatnya pukul 05:20 pagi, Yoongi hendak mendatangi kamar Kana dan sangat kebetulan sekali istri kecilnya itu sudah membuka pintu sebelum dirinya menekan bel kamar, sepertinya Kana memang akan keluar pagi ini, mungkin untuk menikmati paginya. Hal pertama yang di dapat Yoongi adalah wajah terkejut sang istri, walau dengan wajah yang alami tanpa polesan apapun, wanitanya itu selalu terlihat cantik dan sangat menggemaskan. Sedikit beralibi Yoongi pun langsung membawa Kana pergi ke tempat tujuan yaitu Kedai bubur Halmonie—nama kedai tersebut.
Kedai yang mereka datangi sudah sangat ramai oleh pengunjung, terutama para wisatawan dan ada juga warga lokal yang sedang mengantri untuk membeli, kedai bubur ini juga menjual berbagai jenis mie. Sudah lebih dari 15 menit berlalu, kedua pasangan muda itu menunggu pesanan mereka, Yoongi dan Kana tidak terlibat obrolan apapun, hanya tenggelam dalam kesunyian masing-masing, walau nyatanya ditempat ini tidaklah sunyi melainkan banyak sekali manusia disana.
Kana sedari tadi hanya menunduk sambil memainkan jemarinya yang bertumpu diatas kedua pahanya. Sesekali ia akan mengeratkan syal yang ada dileher saat angin bertiup cukup kencang. Ini masih sangat pagi dan tentu udara jeju sangat dingin terutama ini ditepian laut, mereka tidak mendapatkan kursi di dalam ruangan, karena sudah penuh dan mau tidak mau mereka duduk diteras kedai yang untungnya masih ada meja kosong saat mereka tiba.
Kana merutu dalam hati, kenapa ponselnya harus low disaat yang tidak tepat—Kana lupa mencharger nya semalam sebelum tidur. Dan ia pun tidak menyangka bahwa pagi ini, suaminya—Yoongi akan mengajaknya keluar seperti ini dan mengajaknya ke tempat yang sama seperti yang akan ia tuju untuk keluar pagi ini. Entah kebetulan atau apa, Kana tidak mau memikirkan lebih jauh apa tujuan Yoongi yang sebenarnya.
Kana sekarang sedang belajar untuk tidak peduli, mencoba belajar mengurangi perasaanya terhadap pria dingin itu. Karena ia tahu, sampai mati pun, Yoongi tidak akan pernah menganggapnya ada. Apalagi untuk membalas perasaan bodoh itu, ck! Mimpi itu terlalu tinggi baginya.
Berbeda dengan Yoongi, sedari tadi pria itu tidak lepas menatap lekat pada sang istri, terlihat jelas bahwa Kana menghindari tatapannya dan memberi dinding pembatas antara mereka. Tentu Yoongi menyadari hal tersebut, Kana tidak biasanya seperti ini, bagaimanapun perlakuan Yoongi padanya selama ini pasti Kana akan tetap memberi perhatian atau sekedar basa-basi walau itu semua akan sia-sia. Kosong, perasaan itulah yang Yoongi rasakan beberapa hari ini, terhitung semenjak kejadian dimana ia membuat hati wanitanya itu hancur untuk yang kesekian kalinya.
Yoongi melihat Kana yang mengeratkan jaketnya dan membenarkan syal di lehernya ketika angin menerpa lagi, hidung mancung Kana sudah memerah dan sedikit berair, terlihat saat Kana seringkali menyeka dengan kain di ujung lengan bajunya. Ingin sekali rasanya Yoongi memberikan kehangatan, hal itu terlintas di benaknya begitu saja tanpa permisi. Saat ia akan membuka jaket yang ia kenakan dan berniat untuk memberikan pada Kana, tiba-tiba pegawai kedai datang membawa menu pesanan mereka.
Bubur Abalone dan Gohyang Kalguksu, menu itulah yang mereka pesan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SO FAR AWAY ✔
Romance[COMPLETE] Kebencian, menjadi boomerang tersendiri dalam diri Yoongi. Seorang wanita yang sangat mencintai dirinya dengan tulus harus merelakan hidupnya demi kebahagiaan pria itu, Min Yoongi suami yang begitu ia cintai. "Maafkan aku, Kana-ya."...