Happy reading🍃🍃🍃
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Dengan gugup jisung memasuki mansion keluarga nya. sapaan yang di lontarkan oleh pelayan yang menyabut nya di hiraukan jisung. sejujur nya jisung sangat takut untuk menemui sang appa yang jisung duga sudah sangat marah sekarang.
" tuan muda , tuan kim sudah menunggu tuan muda di ruang kerja beliau" ucap bastian sambil menunduk
" baik" jawab jisung singkat lalu berjalan ke ruang kerja taehyung di ikuti bastian dari belakang
Di ruang kerja sang appa, terlihat taehyung sedang menatap berkas berkas dengan raut wajah datar dan tajam. Bastian menunduk lalu berdiri di samping taehyung. Dengan pelan jisung menghampiri appa nya lalu menyalimi taehyung
" duduk"
jisung mengangguk kaku lalu duduk menghadap taehyung sambil menunduk. sepuluh menit taehyung menatap tajam jisung tampa mengatakan apa apa. Ini lah yang tidak jisung sukai. Jika appa nya marah taehyung akan terlihat sepuluh kali lipat menyeramkan dari biasa nya.
" tau appa kesalahan mu?" tanya taehyung tenang
" tau appa maafkan jisung"
" apa kau tidak kasihan dengan eomma mu nanti jika melihat anak nya pulang dengan wajah seperti ini, dan apa kau tidak berpikir jika eomma mu akan sedih jika tau anak nya pergi ke tempat laknat yang sangat eomma mu benci, dan pasti eomma mu akan sangat kecewa jika tau anak nya sudah berani untuk membohongi nya?"
Jisung semakin menundukan kepala nya dalam. jisung sangat merasa bersalah. ia tidak bisa melihat eomma nya sedih apa lagi karna kesalahan nya sendiri. jisung merasa kecewa pada diri nya sendiri.
" aku tau niat mu sangat baik, tapi lain kali pikirkan lagi resiko nya sebelum kau bertindak"
" maafkan jisung appa"
" baik kali ini ku maafkan, pergi lah ke kamar mu istirahat"
" selamat malam appa"
Jisung meninggalkan ruang kerja taehyung dengan lesu. Taehyung menghela nafas sambil memijit pelipis nya pusing. Bastian sendiri hanya diam memperhatikan tuan nya dalam diam. ia tidak berani Untum mengusik taehyung yang sedang tidak baik baik saja. Bastian masih sayang dengan nyawa nya. dalam kesunyian itu terdengar dering ponsel taehyung mengalihkan atensi mereka. Dengan malas taehyung mengangkat telpon nya
" Assalamualaikum"
" salam, apa jisung sudah sampai rumah"
" seperti perkiraan mu dia sudah sampai"
" jangan menghukum nya tae ini bukan salah nya"
" kau jangan kawatir hyung aku hanya memberikan nasihat saja"
" syukurlah, aku sudah mengurus sisa nya di sini jadi kau tenang saja"
" terimakasih namjoon hyung sudah menjaga putra ku" kekeh taehyung
" apa kau lupa putra mu adalah putra ku juga bukan" kekeh namjoon di sebrang sanah
" kau benar hyung, jadi apa ada apa hyung menelpon ku?" kini suara taehyung lebih serius dan datar
" ahk kau tau saja aku ingin membicarakan sesuatu, orang itu sudah mengetahui keberadaan anak mu"
Taehyung mengeratkan genggaman nya di ponsel nya. Ia menajamkan tatapan nya. Rahang nya mengeras ia sudah mengira mereka akan mudah menemukan keberadaan putra nya cepat.
" awasi terus pergerakan mereka hyung"
" jangan kawatir anak buah ku bekerja dengan sangat baik, yang perlu kau lakukan adalah menjaga keluarga mu lebih ketat lagi"
KAMU SEDANG MEMBACA
Imam ku seorang Idol
Fanfictionkita manusia hanya bisa merencanakan apa yang kita impikan dan mau , seperti aku yang tidak pernah menyangka akan takdir ku. Dan di sanah aku bertemu dengan imam ku🌺🌺🌺