72

85 9 0
                                    

Happy reading🍃🍃🍃🍃
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Ana dan jisung masuk kedalam ruang kepala sekolah. Saat mereka sudah menyelesaikan ujian mereka, Jisung dan ana di panggil langsung oleh kepala sekolah mereka. karna Untuk membicarakan tentang Beasiswa yang mereka sudah dapatkan. saat mereka masuk terlihat kepala sekolah sedang serius membaca beberapa dokumen. Jisung mengetuk pintu beberapa kali membuat kepala sekolah langsung mendongkak ke arah Mereka.

" ahk kalian sudah sampai, duduk lah"

" nee ajhusi" jawab si kembar kim lalu duduk di depan kepala sekolah

" aku menyuruh kalian ke sini untuk memberikan surat ini pada kalian. aku sangat bangga pada kalian berdua"

" ini surat tentang beasiswa kami?" tanya ana tak percaya

" benar, kalian di terima di salah satu universitas terbaik amerika, selamat"

merek berdua saling pandang, satu sama lain. mereka sangat senang karna mendapatkan beasiswa yang sangat mereka idam idamkan. Ana dan jisung mengucapkan terimakasih pada kepala sekolah lalu meminta pamit undur diri.

" aku tidak menyangka dengan ini" ucap riang ana

" kita pulang sekarang memberi tahukan kabar baik ini pada eomma"

" nee eomma pasti sangat senang mendengar berita baik ini, dan nanti malam aku akan memberi tau kan pada appa"

" emmm kita mampir ke koto kue dulu oppa kita rayakan di rumah"

" baik kajja"

Mereka memutuskan untuk pulang. Karna suasana di sekolah sudah sepi, sahabat mereka berdua pun sudah pulang sedari tadi. Jisung melajukan mobil pergi ke koto kue yang letak nya se arah dengan mansion mereka. ana yang duduk di samping jisung terus bercoleh pada lea yang sedang ia telpon.

" baik kita akan merayakan nya nanti kau tenang saja"

"....."

" iyah iyah, sudah dulu yah aku sudah sampai di toko kue. nanti aku telpon lagi"

Jisung membukakan pintu mobil untuk ana. Setelah memastikan ana sudah keluar mereka masuk kedalam toko kue. Ana memesan kue kesukaan keluarga nya. sedang kan jisung ia memilih menunggu ana saja di meja  sambil terus memainkan ponsel nya. merasa ada yang duduk di depan nya jisung mendongkak kan kepala nya menatap orang itu.

Ia menautkan alis nya bingung. Jisung menatap lelaki yang berpakaian serba hitam yang sedang menatap sinis pada nya. jisung mengeratkan pengangan nya pada ponsel yang ia ngenggam dengan raut wajah datar. jisung lalu menatap ana yang sedang mengobrol dengan salah satu pelayan di toko roti itu. Ia berharap banyak jika ana tidak menghampiri nya sekarang.

" siapa kau?" tanya jisung dingin

" siapa aku, kau tidak perlu tau anak muda, ini awal pertama kita bertemu harus kah kita rayakan ini?" ucap nya sambil menyesap kopi nya

" apa mau mu?"

" kau tidak suka basa basi ternyata yah" kekeh nya

Jisung semakin menatap datar orang di depan nya ini. Ia mengambil pistol di saku hodie nya pelan untuk berjaga Jaga. jisung tau orang di depan nya ini bukan orang sembarang dan jisung tidak boleh lengah sedikit pun.

" aku tau saat ini kau ingin sekali menembak kepala ku anak muda, tapi apa kau mau kembaran mu yang manis itu melihat jika saudara nya yang ia sangi tega membunuh orang tepat di depan mata nya"

Jisung menatap ana lagi, ia tersenyum karna ana tersenyum pada nya. Mungkin ana mengira orang yang di depan nya adalah teman jisung jadi ana memberi pesan jika ia menunggu kue di sanah sanah saja. membirakan jisung mengobrol dengan teman nya.

Imam ku seorang IdolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang