Siang ini Ellen datang ke Move Group untuk menjumpai Bram, ia masuk ke dalam ruangan CEO tanpa di perintahkan.
"Mau apa kau ke sini?" Tanya Bram saat melihat Ellen masuk ke dalam ruangannya.
"Aku ingin menyampaikan sesuatu untukmu" jawab Ellen, lalu duduk di hadapan Bram yang sedang berkutik dengan laptopnya.
"Katakan" gumam Bram yang tak mau basa-basi.
"Aku tahu Lucas ada dimana" jawab Ellen dengan arogannya.
Bram menghentikan aktivitasnya, lalu beralih menatap Ellen. "Dimana dia?"
"Kau tidak malu mengemis kepada ku?" Ejek Ellen dengan tawaan kecil.
"Jangan membuang waktu ku, Ellen!!" pekik Bram.
"Kau harus memintanya dengan sopan, kau harus bermohon kepada ku" pinta Ellen dengan senyuman smirik.
Bram hanya diam saja dengan tatapan dingin, ia tidak bisa melakukan apapun saat ini.
"Kenapa diam, ayo lakukan" titah Ellen.
"Kau tidak sopan dengan orang tua" desis Bram.
"Kau bukan orang tua ku, jadi terserah aku mau melakukan mu seperti apa" jawab Ellen
"Sial" umpat Bram.
"Kau tidak kasihan melihat istri muda mu terus menangis memikirkan anaknya" gumam Ellen yang membuat Bram terdiam.
"Kenapa kau diam saja, ayo lakukan" desak Ellen.
"Apa yang harus aku lakukan" jawab Bram pasrah, karena ini kesempatannya untuk menemukan Lucas dan Sena, ia tidak tega jika harus melihat Yona terus menangis memikirkan Sena.
"Kau harus menjelaskan denganku tentang kejadian kau bersama mendiang istrimu dulu, yang membuat istrimu mengandung Chanyeol anak yang tidak di inginkan" jawab Ellen dengan senyuman khasnya yang membuat Bram terdiam dengan tatapan kosong.
"Apa tidak ada yang lain, aku tidak akan menceritakan kisah ku dengan orang sepertimu" sarkas Bram yang tak terima dengan permintaan aneh Ellen.
"Ya sudah kalau kau tidak mau, akan ku pastikan Lucas dan Sena tidak baik-baik saja" ancam Ellen.
"Ya ya, aku akan melakukannya" jawab Bram pasrah.
"Lakukan sekarang."
"Aku dan Bianca. Sebenarnya dulu kami tidak saling kenal dan tidak saling cinta, aku menikahinya dengan paksaan karena aku harus bertanggung jawab, aku telah membuatnya hamil, ia mengandung anak pertama ku, yaitu Chanyeol, aku melakukan hal keji itu karena mabok berat, dan aku tidak bisa berbuat apapun selain memakai tubuh Bianca yang saat itu berada di dekat ku" jelas Bram.
"Terus kenapa Lucas bisa ada, kalau kau tidak mencintai Bianca?" tanya Ellen.
"Itu semua keinginan mendiang mama Bianca, ia menginginkan satu cucu lagi, tapi ayah dan ibu Bianca tidak mempunyai hati, mereka menjadikan ku budak, mereka terus menyalahkan ku karena telah membuat masa depan anaknya hancur, itu lah alasannya mereka membenci ku dan tidak mau memberikan ku sedikit perusahaannya, aku dan Bianca hidup dengan hasil jerih payah ku sendiri, tapi asal kau tahu aku sangat mencintai Bianca" gumam Bram, dan Ellen pun hanya mengangguk.
"Ya, jerih payah mengambil harta orang" ejek Ellen yang membuat Bram mengeraskan rahangnya.
"Ayah mu sendiri yang memberi perusahaannya kepada ku, Ellen" tekan Bram.
"Kisah mu sama seperti anak mu sendiri" gumam Ellen dengan tawaan kecil.
"Sudah 'kan? cepat katakan dimana Lucas dan Sena sekarang" desak Bram.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With Me || Lucas [END]
Jugendliteratur[Sudah selesai tahap revisi] 💯 Cerita ini murni dari pemikiran saya sendiri, no coplas dan no plagiat. Jadi mohon maaf apabila ada kesamaan nama tokoh maupun latar dan kejadian dalam cerita ini. Bijaklah dalam membaca setiap karya orang lain‼️ Luca...