27.MY STEP BROTHER.

651 45 0
                                    

Jangan lupa singgah ke cerita seru lainnya di akun WP aku ya🥰😉

Lima hari telah berlalu, bagi Sena ini semua waktu yang terlalu cepat. Pagi tiba, kini jam menunjukan pukul 06.00 pagi, Lucas sudah terbangun dari tidurnya, lalu ia melirik Sena yang masih tertidur pulas di sampingnya, Sena kelihatan sangat gusar hingga tidur saja dahinya berkerut dalam yang menampakan raut wajah ketakutannya, Lucas sangat tidak tega melihat Sena seperti ini terus.

Ya, tadi malam Lucas tertidur di kamar Sena sebab Sena yang menyuruhnya, Lucas tidur sambil memeluk dan mengusap puncak kepala Sena atas perintah dari sang empunya, mungkin hal baru yang Sena sukai.

"Sena, lo gak usah ke sekolah ya" gumam Lucas, sesaat setelah itu Sena langsung terbangun dan langsung mual-mual.

"Uekk, uhukkk uhukkk!!" Sena merasakan perutnya mual seperti di peras, dengan cepat Lucas langsung mengantarkannya ke toilet.

Sena memuntahkan semua isi yang ada di dalam perutnya, hingga air pun terus ia keluarkan dalam mulutnya.

"Sen, lo gak papa 'kan?" Tanya Lucas sambil memijat leher Sena, dan Sena terus saja memegangi perutnya yang terasa mual sambil memuntahkan air lagi.

"Cas, perut gue mual, sakit" gumam Sena sambil menjatuhkan tubuhnya di pelukan Lucas.

"Apanya yang sakit, hmm?" tanya Lucas, dan Sena memijat perutnya, sontak Lucas langsung menggendong Sena ala bridal ke ranjang, setelah itu Lucas mengambil minyak angin dan mengoleskan ke perut Sena secara perlahan.

"Uekk!!" Sena terus saja mual sambil memegangi mulutnya, dan Lucas terus memijat perut dan kepala Sena dengan lembut.

"Mananya lagi yang sakit, hmm?" Tanya Lucas sambil memijat pelipis Sena.

"Pinggang, Cas." Lalu Lucas mengusap pinggang Sena dengan perlahan.

Semua yang ada di rumah itu tidak ada yang curiga dengan dua anak ini, sebab kamar mereka berada di lantai 4, lantai paling atas, kamar Sena dan Lucas juga kedap suara, baru kemarin kamar mereka di pindahkan oleh pembantu di rumah ini sebab kamar di lantai 2 sedang di renovasi, sedangkan kamar Yona dan Bram terletak di lantai 3.

"Sen, lo gak usah ke sekolah ya? Di rumah aja" ujar Lucas, lalu Sena menoleh sambil memasang air muka marah.

"Gak usah sok ngurusi gue!!" Jawab Sena dengan lantang sambil mengibaskan tangan Lucas dari kepalanya.

"Lo kenapa sih?" Tanya Lucas dengan raut wajah bingung.

"Semua gak akan jadi kaya gini, kalo bukan karena lo, gue benci sama lo, pergi lo dari kamar gue sekarang!!" Bentak Sena yang membuat Lucas sakit hati.

"Sen, maafin gue" gumam Lucas sambil meraih tangan Sena, dengan cepat Sena langsung mengibaskan tangan Lucas.

"Gak usah minta maaf, semua udah terjadi."

"Tapi Sen-"

"Pergi gue bilang!!" Teriak Sena, dan Lucas pun mengalah, akhirnya ia pergi dari kamar Sena dan memasuki kamarnya untuk mengganti seragam.

Di dalam kamar, Sena terus saja menangis sambil memakai seragamnya, penampilannya masih memprihatinkan saat ini, matanya sembab dan berwarna hitam seperti orang kurang tidur, bibirnya pucat, dan kismark yang ada di lehernya belum juga hilang, akhirnya Sena menempelkan handsaplast ke bekas kisamark tersebut.

Setelah selesai memakai seragam, Sena langsung turun ke bawah, dan terlihat di meja makan sudah seperti biasa, ada semua keluarganya.

Yona terkejut saat melihat penampilan Sena saat sedang berjalan gontai menuju meja makan.

Stay With Me || Lucas [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang