Jam sudah menunjukan pukul 12 malam, Lucas sudah sampai di rumah Dirganjaya. Namun rumah sudah sunyi, mungkin semuanya sudah tidur pikir Lucas. Lalu Lucas masuk ke dalam dan mendapati Yona dan Bram yang sedang duduk di sofa.
"Loh, belum tidur ma, pa?" Tanya Lucas.
"Belum Cas, dari tadi Jea nungguin kamu, tapi kamu lama banget, sampe dia ketiduran. Terus dia pesan sama mama suruh nungguin kamu pulang" jawab Yona.
"Kamu kenapa pulang larut, Cas?" Tanya Bram.
"Meeting mendadak pa."
"Itu apa yang kamu bawa?" Tanya Yona sambil melirik paperbag yang di pegang Lucas.
"Surprise untuk Jea, ma. Yuk kita ke kamar Jea" ajak Lucas.
Lalu, Bram, Yona, dan Lucas datang ke kamar Jea untuk memberi surprise. Lucas membuka pintu kamar Jea dengan pelan agar tak terdengar oleh Jea.
" Happy birthday to you, happy birthday to you, happy birthday, happy birthday, happy birthday to you." Lucas, Bram dan Yona serempak datang sambil bernyanyi, sontak membuat Jea bangun dan langsung memeluk Lucas.
"Haappy birthday sayang papi" ucap Lucas sambil mencium pipi Jea, lalu ia duduk di pinggir ranjang Jea.
Jea menatap papinya itu dengan sendu. "Makasih papi, Jea pikir papi gak pulang malam ini" lirih Jea, matanya sudah sedikit mengeluarkan air mata.
Lucas memegang bahu gadisnya itu, lalu ia tersenyum. "Enggak dong sayang, walaupun papi sibuk, tapi papi harus sempetin waktu untuk kamu, apalagi hari ini hari ulang tahun kamu" jawab Lucas, lalu Jea tersenyum.
"Happy birthday Jea sayang, cucu nenek yang paling pinter" seru Yona sambil meneteskan air matanya, ia tak kuasa menahan tangis saat melihat Jea yang mirip sekali dengan Sena.
"Nenek kok nangis?" tanya Jea yang menyadari Yona menangis.
"Gak papa sayang, nenek cuma seneng aja liat kamu udah besar" jawab Yona sambil mengelap air matanya.
"Happy birthday cucu kesayangan kakek" sambung Bram sambil mencium dahi Jea.
"Makasih kakek, nenek. Jea sayang kalian semua" seru Jea sambil menangis.
Lucas menatap wajah Jea dengan sendu. "Jea sayang, kok nangis sih?" Gumam Lucas sambil mengelap air mata anaknya itu.
"Jea kangen mami, Jea pengen liat mami ada di sini, Jea pengen mami sama papi rayain ulang tahun Jea sama-sama hiks, selama Jea hidup di dunia ini, Jea gak pernah liat wajah asli mami" lirih Jea sambil menangis kencang, Bram dan Yona yang melihat itu tak kuasa menahan tangisnya, air mata mereka pun turun begitu saja.
"Dengerin papi Jea" gumam Lucas sambil menatap Jea dengan lekat.
"Mami udah bahagia di sana, mami juga bahagia liat kita di sini, mami tau kok hari ini Jea ulang tahun. Makanya Jea harus jadi anak yang baik dan pinter. Biar mami seneng di sana" ucap Lucas sambil menenangkan Jea yang menangis.
Jea mendongak menatap Lucas. "Iya pi, Jea sayang sama mami. Jea bakalan jadi anak yang baik" gumam Jea, lalu ia tersenyum.
Lucas mengecup kening anaknya itu dengan Lamat, tanpa sadar ia mulai mengeluarkan air matanya, ia menangis dalam diam, tangisan yang sangat memilukan dalam hidupnya.
"Sen, liat. Anak kita udah besar." lirih Lucas dalam hati.
Lucas melepaskan ciumannya. "Ini hadiah untuk kamu, sayang." Lucas menyodorkan satu kotak panjang kepada Jea, lalu Jea menerimanya dengan senang hati.
"Wah, makasih pi" seru Jea dengan mata yang berbinar.
"Sama-sama, sayang. Sekarang kamu tidur ya, besok kita ke makam mama" ucap Lucas.
![](https://img.wattpad.com/cover/243972430-288-k743491.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With Me || Lucas [END]
Teen Fiction[Sudah selesai tahap revisi] 💯 Cerita ini murni dari pemikiran saya sendiri, no coplas dan no plagiat. Jadi mohon maaf apabila ada kesamaan nama tokoh maupun latar dan kejadian dalam cerita ini. Bijaklah dalam membaca setiap karya orang lain‼️ Luca...