Satu Minggu telah berlalu, saat ini Sena sedang berada di kamarnya dengan keadaan kacau, sesekali ia memijat pelipisnya yang masih terasa nyeri, lalu ia membuka handphone dan mengetikan pesan kepada Lucas.
Lucas
Anda:ke kamar gue sekarang.
Read..Tak lama, Lucas pun datang ke kamar Sena setelah membaca pesan tadi, Lucas memasuki kamar Sena yang berada di samping kamarnya.
Ceklek
"Sen" gumam Lucas sambil menghampiri Sena di atas ranjang.
"Belikan taspack" gumam Sena tanpa menoleh ke arah Lucas yang baru saja masuk ke kamarnya.
"Lo mau-"
"Cepat gue bilang!!" Bentak Sena menyela perkataan Lucas, dan Lucas pun langsung bungkam.
"Iya gue beliin." Lucas pun segera pergi ke apotek terdekat untuk membeli taspack.
15 menit kemudian, Lucas masuk ke kamar Sena yang sudah membawa taspack-nya, lalu menyerahkannya pada Sena, dan Sena pun langsung menerimanya tanpa berkata apa-apa.
"Lo tunggu di sini" gumam Sena, lalu berjalan memasuki toilet, Lucas pun mengangguk dan duduk di pinggir ranjang Sena.
Tak lama, Sena keluar dari toilet dengan air mata yang sudah mengalir membasahi punggung tangannya sambil memegang taspack.
"Lo kenapa, Sen?" Lucas berdiri, lalu berjalan mendekat ke arah sena.
"Lo liat sendiri" ujar Sena sambil menyodorkan taspack tersebut kepada Lucas, dan Lucas pun menerimanya dengan tangan yang gemetar, matanya masih menatap mata Sena yang sembab.
"Positif?" Tanya Lucas sambil menatap Sena yang menunduk sambil menangis tersedu-sedu.
"Gue gak mau hamil muda, Cas" gumam Sena dengan suara lirih.
"Maaf."
Entah sudah berapa kali kedua anak remaja itu mengatakan hal sama yaitu 'maaf dan 'gak mau hamil muda' keduanya benar-benar tak ingin semua ini terjadi.
"Giman kalo kita aborsi aja" gumam Lucas yang membuat Sena menatapnya dengan tajam.
Plak
Sena menampar pipi Lucas dengan keras yang membuat Lucas terkejut sambil memegang pipinya yang memerah.
"Gila, setelah apa yang lo perbuat ke gue, dan lo mau nge arbosi anak yang gak berdosa ini?!" Pekik Sena dengan kesal.
"Maaf, gue salah ngomong, kita jaga bayi ini sampai tumbuh dewasa" gumam Lucas sambil mengusap perut datar Sena.
"Balik ke kamar lo sekarang" titah Sena, dan Lucas pun menurut, ia keluar dari kamar Sena dan masuk kedalam kamarnya.
Sena terduduk lemas di samping ranjangnya sambil menangis lirih.
Di dalam kamar Lucas pula, ia duduk bersandar di kepala ranjangnya sambil memainkan handphone, Lucas menelusuri gogle untuk mencari hal-hal tentang ibu hamil, ia membaca satu artikel kalau ibu hamil perlu meminum susu ibu hamil, buah-buahan, dan jangan terlalu stres.
"Sena membutuhkan ini semua" gumam Lucas, lalu beranjak dari ranjangnya untuk ke kamar Sena.
Tok tok tok
"Sen, gue masuk ya?" Seru Lucas dari luar.
"Iya" sahut Sena.
Ceklek
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With Me || Lucas [END]
Novela Juvenil[Sudah selesai tahap revisi] 💯 Cerita ini murni dari pemikiran saya sendiri, no coplas dan no plagiat. Jadi mohon maaf apabila ada kesamaan nama tokoh maupun latar dan kejadian dalam cerita ini. Bijaklah dalam membaca setiap karya orang lain‼️ Luca...