Bel pulang sudah berbunyi, semua murid SMA Chalista sudah berhamburan untuk pulang ke rumah mereka masing-masing, hari juga sudah semakin gelap.
Sena tampak tengah menunggu di jemput oleh mamanya, ia menunggu bersama Dinda di halte dekat dengan gerbang SMA Chalista, beberapa menit kemudian, sebuah mobil berhenti di hadapan Sena dan Dinda, sang pemilik mobil itu pun membuka kaca mobilnya, dan menatap Sena dengan tatapan dingin.
"Mau pulang bareng?" Tawar Lucas orang yang berada di dalam mobil tersebut.
"Gak gu-" belum sempat Sena berbicara, Lucas sudah melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi di depan Sena yang membuat Sena berdecak sebal, rasanya ia ingin sekali memukuli badan Lucas, karena rasa kesalnya.
Sedangkan Dinda masih ternganga mendengar ucapan Lucas tadi, seorang Lucas menawarkan pulang bersama kepada cewek, tapi sang cewek menolaknya mentah-mentah yang membuat Dinda mengutuk Sena karena kebodohannya yang tidak mau di antar pulang oleh Lucas.
"Ckk, bodoh tau gak lo!!" Pekik Dinda dengan nada ditekankan sedangkan Sena hanya memutar bola matanya malas, ia tidak mau melawani Dinda, jika ia melawani Dinda, ia akan terus di bodohi sebab menolak tawaran dari Lucas, seseorang yang Dinda kagumi.
"Eh, bus gue udah datang tuh, gue duluan ya" seru Dinda sambil mencubit pipi Sena gemes, dan ia langsung berjalan menaiki busnya.
"Dah!!" Seru Sena sambil melambaikan tangannya, dan Dinda pun tersenyum.
Sena menunggu mamanya sambil mendengarkan musik menggunakan eourphone, setelah beberapa menit, akhirnya ia pun di jemput oleh Yona.
"Lama banget ma? Sena cape nunggu" kesal Sena sambil masuk kedalam mobil.
"Mama tadi ada urusan bentar, maaf ya sayang" gumam Yona, dan Sena hanya mengangguk.
Di dalam mobil, Sena tidak banyak memaparkan senyumnya kepada Yona, ia masih merasa kesal pada Lucas yang selalu saja membuat moodnya buruk, pada akhirnya Yona lah yang mulai berbicara kepada Sena.
"Sena sayang, malam Minggu nanti kita ada pertemuan lagi dengan keluarga om Bram, mama dan om Bram mau berbicara kepada kamu dan ke dua anak om Bram!" Seru Yona sambil menatap sena.
Mendengar perkataan mamanya, Sena langsung menghela nafas.
"Kenapa harus ada anaknya om Bram juga sih, ma? kalo sama kak Chanyeol aku suka, karna dia baik dan ramah, beda banget tuh sama si adiknya yang ngeslin" jawab Sena dengan nada kesal.
"Kamu jangan gitu dong sayang, karna kamu belum mengenalnya lebih deket, makanya kamu bilang dia anaknya nyebelin" sahut Yona sambil menatap Sena dengan sendu, lalu Sena hanya mengangguk dan tersenyum melihat Yona.
∆∆∆
Dari pulang sekolah sore tadi, Lucas tak berniat pulang langsung kerumah, ia malah menongkrong bersama anak Zero lainnya di markas tempat biasa mereka berbincang, baju sekolah Lucas saat ini sangat dekil karena keringatnya yang menempel.
"Gak ada yang bisa dilakuin nih?" Seru Lucas sambil menghembus asap rokoknya ke udara.
"Tawuran aja sama Galaxi, itung-itung buat dosa" celetuk Jeno yang membuat Lucas memutar bola matanya jengah.
"Chat Enji, Jen. Bilang gue di markas, gue udah bawa pengaman" celetuk Lucas sambil membuka kancing atas seragamnya.
"Gak usah yang aneh-aneh lo, jadi maksud lo kita di sini cuma mau dengerin suara pemersatu bangsa lo sama Enji?" Sahut Mark sambil memetik senar gitarnya yang membuat Lucas terkekeh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With Me || Lucas [END]
Jugendliteratur[Sudah selesai tahap revisi] 💯 Cerita ini murni dari pemikiran saya sendiri, no coplas dan no plagiat. Jadi mohon maaf apabila ada kesamaan nama tokoh maupun latar dan kejadian dalam cerita ini. Bijaklah dalam membaca setiap karya orang lain‼️ Luca...