Chap 16

1K 92 35
                                    

Semua karakter milik Masashi Kishimoto sensei
Thor cuma pinjam tanpa izin
Ide asli milik thor
Genre : cinta, persahabatan, gender bender, crossdressing
Pair : sasusaku, narusasu, narufemsasu
Sifat karakter berbeda dengan versi anime dan manga
Terkadang ooc
Cerita gaje, author amatir
Typo bertebaran









Happy reading






Sasuke masih menyaksikan adegan saat Naruto hendak mendekati siswi berambut merah itu. Naruto seperti hendak mencium bibir sang siswi jika dilihat dari sudut pandang Sasuke yang mengintipnya dari belakang dinding.

Rasa sakit dan sesak merasuki hati Sasuke. Ia tidak bisa melihat Naruto mencium gadis itu.

Tes tes. Tetes air mata jatuh di pipi gadis raven itu. Ia merasa sedih dan kecewa. 'Apa perkataannya kepada ayahku hanya bualannya saja? Apa dia hanya mempermainkan perasaanku? Dia.. Sama saja dengan Sakura. Dia.. ' suara hati Sasuke. Ia hendak pergi namun seseorang menepak bahunya.

"Dengarkan dulu penjelasan Naruto, Sasuke kun," ucap Ino. Tersenyum tulus.

"Ino? Kau.." Sasuke terkejut dengan keberadaan Ino di depannya.

Ino masih tersenyum. "Aku tahu semuanya kok. Sakura yang berselingkuh dan juga rahasiamu."

Deg. Sasuke semakin terkejut dengan apa yang baru saja Ino katakan. "Apa maksudmu, Ino?"

Ino berbisik di dekat telinga Sasuke. "Aku tahu kalau kau dan Naruto saling menyukai, jadi, pertahankan dan kejar cintamu. Oke?"

"Eh? Tapi aku kan..laki - laki," sangkal Sasuke.

Lagi - lagi Ino tersenyum. "Cinta tak memandang gender. Kalau kau cinta sama Naruto, kejar saja dia. Lagipula semua murid satu kelas tahu kalau Naruto menyukaimu," tambah Ino.

Sasuke hanya diam. Lagipula Naruto menyukainya. Jadi Sasuke tidak akan melepaskan Naruto. Naruto hanya untuk Sasuke.

Dengan langkah cepat Sasuke menghampiri Naruto yang hendak mencium Amaru.

"Tunggu dulu, Naruto!" perintah Sasuke dengan wajah datarnya.

Naruto menoleh lalu berjalan meninggalkan Amaru tanpa memberikan jawaban.

"Naruto sensei! Tunggu! Bagaimana dengan pernyataan cinta dariku?" tanya Amaru.

Naruto menengok dan tersenyum. "Maafkan aku, Amaru. Kau memang cantik tapi aku tidak mempunyai perasaan lebih terhadapmu. Aku hanya menyukai Sasuke. Oke. Selamat tinggal. Cari pemuda lain saja ya! Dah!" ucap Naruto sebelum menyeret Sasuke pergi bersamanya.

"Sial. Aku kalah sama laki - laki berambut ekor ayam itu! Hanya karena wajahnya cantik dan putih, Naruto senpai memilihnya. Padahal kan si ekor ayam itu tidak punya dada sebesar dadaku," gumam Amaru dengan rasa kesal dan sedih.

Amaru pun berjalan hingga seseorang datang dan berbicara padanya.

"Kau jangan mau kalah sama banci berbatang itu, adik kelas," kata seseorang dengan surai merah muda pendek.

"Kau.. Siapa?" tanya Amaru tidak mengenal orang yang berbicara dengannya.

Sosok itu memutar matanya. Ia heran mengapa juniornya tidak mengenalinya di sekolah. Mantan kekasihnya saja terkenal. "Aku Haruno Sakura. Mantan kekasih dari pemuda yang Naruto bawa tadi," jawab Sakura dengan tingkahnya yang angkuh.

"Oh. Lalu, apa mau senpai dariku? Aku lagi patah hati. Nggak mau disuruh - suruh apalagi dibully oleh senpai," kata Amaru tanpa merasa takut kepada Sakura.

Awas Ada Naruto! Prikitiew!(end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang