Awas Ada Naruto! Prikitiew!(end)

Chap 39

Semua karakter milik Masashi Kishimoto sensei
Thor cuma pinjam tanpa izin
Ide asli milik thor
Genre : cinta, persahabatan, gender bender, crossdressing
Pair : sasusaku, narusasu, narufemsasu
Sifat karakter berbeda dengan versi anime dan manga
Terkadang ooc
Cerita gaje, author amatir
Typo bertebaran

Happy reading

Sudah satu bulan berlalu dari acara pertunangan Naruto dan Sasuke. Kini mereka sudah kembali ke sekolah. Tidak ada hal yang berbeda dari mereka. Hubungan mereka tampak lebih dekat tanpa menghilangkan unsur persahabatan yang telah mereka jalin sebelum berpacaran.

Saat mereka belum menjalin hubungan asmara, Naruto selalu menganggap Sasuke adalah sosok yang berharga walau masih bergender laki - laki. Tapi sekarang semuanya sudah berubah. Naruto bisa mewujudkan impiannya. Sasuke bisa menjadi miliknya walau masih berstatus sebagai tunangan. Naruto berjanji akan menikahi Sasuke secepatnya. Efek jatuh cinta memang sangat besar bagi pemuda yang satu bulan lagi akan berulang tahun yang ketujuh belas.

Hal itu membuat Sasuke berpikir keras. Saat ia berulang tahun, Naruto memberikannya hadiah yang sangat istimewa. Bukan hanya istimewa tapi mengeluarkan banyak biaya pula. Naruto memang cinta mati padanya. Maka dari itu Sasuke harus memberikan hadiah ulang tahun untuk tunangannya hadiah yang paling indah dan spesial tapi Sasuke bingung.

"Ne, Sasuke chan, menurutku Naruto tidak akan mau hadiah mahal darimu," ujar Ino.

"Ya sih. Dia kan orang kaya," jawab Sasuke setuju pada pendapat teman pirangnya itu.

"Oh ya. Kenapa kamu tidak buat saja kadonya?" usul Sakura.

"Buat? Kayak kue ulang tahun gitu, jidat?" tanya Ino.

"Bisa juga sih, gendut. Tapi.. Syal, topi, sarung tangan rajut. Kayaknya itu bagus deh. So sweet dan dirajut dengan penuh cinta. So romantic. Bener nggak?" jelas Sakura dengan mata love love.

"Itu..bukan ide yang buruk. Aku akan minta ibuku mengajariku cara merajut. Saat malam dan libur jadi model akan kulakukan. Terimakasih, Sakura. Idemu sangat bagus," puji Sasuke.

Sakura jadi salah tingkah. "Itu kan hanya ide biasa, Sasuke chan. Aku jadi malu. Hehe."

Sasuke tersenyum. Awalnya ia pikir hubungannya dengan Sakura sang mantan akan berakhir buruk. Nyatanya tidak demikian. Ia malah mendapat ide yang cemerlang darinya.

"Sasuke, apa aku boleh bicara sesuatu?" tanya Sakura.

"Hn, bicara saja," jawab Sasuke.

"Ternyata Sasuke lebih pantas jadi perempuan. Dulu saat kita kencan, aku kadang suka berpikir kalau kita seperti dua gadis yang sedang berpacaran. Jadi.. Maafkan aku, Sasuke. Aku.. Telah menyakitimu," ucap Sakura merasa tidak enak hati.

"Kenapa kau minta maaf? Ini sudah takdirku dan aku bersyukur karena berubah menjadi perempuan. Aku dan Naruto jadi bisa bersatu," ujar Sasuke.

Sakura terharu. "Kau benar, Sasuke."

Sasuke pun belajar merajut dari ibunya. Ia akan membuat syal berwarna biru tua untuk Naruto. Tak peduli seberapa sulit dan lama, Sasuke akan berusaha membuat syal tersebut tepat pada waktunya.

Pekerjaan Naruto semakin banyak. Ia jadi merasa lebih cepat lelah hingga pada hari yang ia tunggu, yaitu hari ulang tahun, Naruto jatuh sakit. Padahal teman - temannya sudah membuat pesta kejutan untuknya tapi harus gagal karena Naruto sakit.

Kasur empuk menjadi tempat peristirahatan Naruto selama satu hari ini. Namun sosok bidadari cantik berambut raven selalu menemaninya. Bahkan sang bidadari dengan sabar menyuapi Naruto dan merawatnya agar cepat sembuh.