Chap 20

1K 96 32
                                    


Semua karakter milik Masashi Kishimoto sensei
Thor cuma pinjam tanpa izin
Ide asli milik thor
Genre : cinta, persahabatan, gender bender, crossdressing
Pair : sasusaku, narusasu, narufemsasu
Sifat karakter berbeda dengan versi anime dan manga
Terkadang ooc
Cerita gaje, author amatir
Typo bertebaran





Happy reading

Sakura dan Ino menghampiri Naruto yang sedang sibuk memilih bahan dan mengobrol dengan pelayan di toko tersebut. Sasuke sedang tidak ada. Ia tadi pergi ke toilet untuk membetulkan tali branya yang lepas. Sungguh kejadian yang menyebalkan. Maklum saja. Sasuke belum terbiasa menjadi perempuan di hadapan umum.

"Huh! Jadi begini ya sikapmu kalau bukan di sekolah!" seru Sakura sambil berkacak pinggang.

Naruto dengan cepat menoleh pada seseorang yang datang dan langsung berbicara dengan nada tinggi kepadanya.

"Sakura? Ino? Apa yang kau bicarakan, Sakura?" tanya Naruto tidak mengerti.

"Naruto, bukankah kau dan Sasuke berpacaran?" Ino malah balik tanya.

Naruto mengerutkan dahinya seraya menjawab, "Iya. Aku dan si teme memang pacaran. Terus kenapa?"

Ino mengepalkan kedua tangannya. Ia merasa sedih dan kesal melihat Sasuke diduakan oleh Naruto. Terlebih ia melihat Naruto sangat akrab dengan seorang gadis cantik. "Kalau kau berpacaran dengan Sasuke, kenapa kau jalan dengan gadis lain meski kau hanya meminta gadis itu untuk mengantarmu ke toko kain? Sasuke pasti akan sakit hati. Aku tidak bisa membiarkan kau menduakan Sasuke seperti Sakura yang menduakan Sasuke!!" seru Ino menahan emosi.

"Eh?" Naruto cengo. Dia tidak menduakan Sasuke. Lagipula gadis yang sedang bersamanya adalah Sasuke. 'Sepertinya Ino salah paham. Apa aku beritahu saja kalau gadis yang bersamaku adalah Sasuke,' suara hati Naruto.

"Malang sekali nasib Sasuke, ya. Jatuh ke pelukan si buaya darat pirang dan menjadi belok. Huh, menyedihkan. Padahal kau tidak tampan, Naruto," kata Sakura menatap Naruto dengan tatapan meremehkan dan mengejek.

Naruto hanya diam. Ia harus menjaga identitas asli kekasihnya.

"Kenapa kau tidak menampar Naruto, Ino? Bukankah kau menyukai Sasuke?" ungkap Sakura.

Naruto terkejut dengan perkataan Sakura. Setahunya Ino menyukai Sai, siswa dari kelas sebelah yang suka melukis.

"Itu beda lagi. Sasuke menyukai Naruto. Aku.. Aku hanya suka dan kagum saja sama Sasuke, tapi..aku tidak bisa membiarkan Sasuke yang kusayangi dipermainkan oleh buaya darat berambut pirang ini!" seru Ino hendak menampar pipi Naruto namun seseorang mencekal tangan Ino.

"Terimakasih, Ino karena kau telah memikirkanku dan juga peduli padaku," kata seseorang yang mencekal tangan Ino agar tidak menampar Naruto.

'Su.. Suara ini kan??' suara hati Sakura dan Ino.

Ino dan Sakura menoleh pada sosok yang mencekal tangan Ino. Suaranya sangat mirip dengan orang yang mereka kenal. Suara yang sudah tak asing lagi di telinga mereka meski jarang terdengar karena sang empunya suara memang jarang berbicara kepada mereka.

"Sa.. /Tsuki chan?!" Ino dan Sakura terkejut ketika melihat sosok yang baru saja berbicara. Sosok gadis cantik bersurai raven panjang yang ada di hadapan mereka, bukanlah sosok yang mereka bayangkan di pikiran mereka.

"Sepertinya kita harus bicara. Oh ya, Naruto. Apa kita bisa cari tempat lain yang lebih pribadi untuk berbicara dengan mereka berdua?" tanya Sasuke dengan suara aslinya yang sontak membuat Ino dan Sakura diam mematung.

Awas Ada Naruto! Prikitiew!(end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang