Chap 44

615 64 12
                                    

Semua karakter milik Masashi Kishimoto sensei
Thor cuma pinjam tanpa izin
Ide asli milik thor
Genre : cinta, persahabatan, gender bender, crossdressing
Pair : sasusaku, narusasu, narufemsasu
Sifat karakter berbeda dengan versi anime dan manga
Terkadang ooc
Cerita gaje, author amatir
Typo bertebaran



Happy reading

Beberapa hari lagi adalah hari pernikahan pasangan Naruto dan Sasuke. Jadi hari ini mereka akan pergi untuk fitting baju pengantin.

Di luar rumah Uchiha, Naruto sudah menunggu calon istrinya yang masih belum datang.

"Si teme lama amat sih. Dia dandan dulu kali, ya? Padahal aku udah pamit ke ibu sama ayah mertua sedari tadi tapi dia masih belum ke luar. Dasar perempuan!" umpat Naruto melihat jam tangannya. Sudah 10 menit ia menunggu di luar.

Tap tap tap. "Memangnya kenapa kalau aku perempuan, dobe? Kalau aku masih laki - laki, memangnya kau mau denganku?" kata Sasuke datang menghampiri Naruto dengan penampilannya yang selalu membuat Naruto terpesona.

Naruto menoleh kepada Sasuke. Ia mengucek kedua matanya seakan tidak percaya jika gadis yang berdiri di depannya adalah calon istrinya. "Apa benar kalau kau adalah Uchiha Sasuke?" tanya Naruto heran.

"Bukan. Aku Namikaze Sasuke. Hn!" sahut Sasuke dengan nada ketus. Tangannya bersidekap di dadanya.

Naruto tersenyum senang lalu menggandeng tangan Sasuke. "Namikaze Sasuke? Cocok juga. Hehe. Ayo masuk, sayang."

Naruto melepaskan pegangan tangannya dan membuka pintu mobil agar sang kekasih bisa masuk. Setelah Sasuke masuk, Naruto juga masuk ke dalam mobil dari pintu yang lain.

"Kita pergi sekarang, teme," ujar Naruto menyalakan mesin mobil.

Sepanjang perjalanan menuju butik, Naruto selalu melirik gadisnya yang semakin cantik. Beruntung ia bisa pulang ke Konoha dalam waktu 3 tahun. Tak sia - sia perjuangannya selama 3 tahun tidak bertemu dengan sang kekasih karena beberapa hari lagi ia dan Sasuke akan segera menikah.

"Kalau nyetir tuh harus fokus. Aku tahu kok kalau aku ini cantik, tapi sekarang jalanan di depanmu lebih penting, dobe. Lagian sebentar lagi aku akan jadi milikmu," ujar Sasuke menasehati Naruto agar tidak selalu memerhatikannya.

"Siap, sayang. Aku jadi sudah tidak sabar. Nanti pas malam pertama mau pakai gaya apa ya? Kupu - kupu, bebas, apa.. " Naruto malah berpikiran mesum.

Sasuke sweatdrop. "Gaya batu," tambah Sasuke.

"Lho? Itu kayak gaya renang saja," sambung Naruto baru sadar.

"Memang. Gaya yang kau sebutin itu kan gaya renang semua. Dasar dobe. Kok aku mau punya tunangan yang super dobe aho, ya?" ejek Sasuke tersenyum. Ia rindu mengejek sang kekasih.

"Itu karena aku ini tampan, Sasuke. Hehe," kekeh Naruto.

"Dulu aku jauh lebih tampan darimu," sanggah Sasuke tak terima.

"No! Sasuke itu cantik. Pas jadi laki - laki juga udah cantik, apalagi sekarang," kata Naruto, mutlak.

"Terserah kau saja." Sasuke hanya tersenyum mendengar rayuan dari sang kekasih yang sebentar lagi akan menjadi suaminya.

Tak terasa mereka sudah tiba di tempat tujuan. Naruto memarkirkan mobil di tempat yang tersedia. Ia melakukan hal yang sama kepada sang kekasih saat hendak turun dari mobil.

"Ck. Aku kan bisa buka pintu sendiri, Naruto. Malu dilihatin orang!" gumam Sasuke berdecak kesal.

Naruto hanya tersenyum lalu menggandeng tangan Sasuke dan berjalan berdampingan masuk ke dalam butik.

Awas Ada Naruto! Prikitiew!(end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang