Chap 42

658 59 12
                                    

Semua karakter milik Masashi Kishimoto sensei
Thor cuma pinjam tanpa izin
Ide asli milik thor
Genre : cinta, persahabatan, gender bender, crossdressing
Pair : sasusaku, narusasu, narufemsasu
Sifat karakter berbeda dengan versi anime dan manga
Terkadang ooc
Cerita gaje, author amatir
Typo bertebaran



Happy reading


l

eonardopanther
Sosok pemuda tampan berambut pirang sedang memandangi Sasuke dengan tatapan sendu dan penuh rindu karena tidak lama bertemu dengannya.

"Na.. Naruto?! Kaukah itu?" ungkap Sasuke tak percaya sehingga tanpa sengaja ia memecahkan gelas kopi yang sedang ia pegang. Kopi pun tumpah. Untung tidak mengotori baju yang akan dijual.

"Ya, ini aku, Narutomu, Sasuke," kata Naruto. Rambutnya dibuat cepak dan badannya semakin tinggi dan besar. Ia memeluk Sasuke. "Aku sangat merindukanmu."

"Kenapa kau ada di sini? Ini baru 3 tahun, dobe! Kau tidak sedang bolos kan?" Sasuke tak percaya dengan penglihatannya.

"Oh, kau ingin aku kembali ke Paris? Ya sudah. Aku akan pergi lagi." Naruto melepaskan pelukannya lalu berbalik. Namun sepasang tangan ramping dan putih memeluknya dari belakang.

"Selamat datang, Naruto. Aku.. Hiks.. Sangat ingin bertemu denganmu. Hiks.. Hiks.. Aku rindu padamu, dobe baka aho sialan!" lirih Sasuke, menangis. Ia memeluk Naruto begitu erat seakan tak ingin kehilangan dan ditinggal pergi lagi. Makian selalu terdengar dari mulut pedas sang gadis raven.

Naruto tersenyum. Ia ingat jika calon istrinya itu tsundere.

Sasuke melepaskan pelukannya lalu Naruto membalikkan badannya. Ia menangkup wajah cantik gadisnya yang dibasahi oleh air mata. "Jangan menangis, Sasuke. Aku tidak akan meninggalkanmu lagi," kata Naruto dengan lembut. Mengusap sisa air mata dengan sapu tangan yang ia bawa.

"Tapi.. Ini kan baru 3 tahun, Naruto. Kau pasti akan pergi lagi," balas Sasuke, merajuk.

Naruto mengajak gadisnya untuk duduk di kursi. "Memangnya kenapa kalau baru 3 tahun? Apa kau ingin aku kembali lagi ke Paris dan pulang satu tahun lagi?" tanya Naruto.

"Ish, bukan begitu, dobe! Apa yang terjadi? Kau sama sekali tidak memberiku kabar. Aku kan jadi bingung," jelas Sasuke bergelayut manja di lengan sang kekasih.

"Aku sudah menuntaskan pendidikanku, Sasuke. Sebisa mungkin aku mempercepat pendidikanku. Aku ingin segera kembali ke Konoha dan mempersunting dirimu sebagai istriku," ujar Naruto meraih kedua tangan Sasuke.

Blush. Sasuke bingung. Ia tak tahu harus berkata apa. Naruto datang mendadak. Sebenarnya ia ingin menyambut kedatangan kekasihnya tapi sang kekasih lebih dulu memberinya kejutan.

"Kenapa kau diam saja, Sasuke? Apa kau tidak senang aku pulang?" Naruto menjadi bingung.

"A-aku tentu saja senang, Naruto. Hanya saja..ini terlalu mendadak. Aku bahkan tidak sempat memasak untukmu, dobe," jawab Sasuke merasa malu.

Naruto tersenyum lalu mengusap surai raven panjang Sasuke. "Soal masak sih mudah. Kan di sini ada dapur. Oh ya, kau benar - benar memanjangkan rambutmu, Sasuke?"

Sasuke mengangguk. Ia sudah 100 persen perempuan tulen. Dulu juga ia sudah jadi perempuan tulen. Hanya rambutnya yang pendek dan mirip ekor ayam.

"Aku suka sekali melihat rambutmu yang panjang. Kau tambah cantik meski bagiku rambut panjang atau pendek, Sasukeku tetap cantik. Masih menjadi laki - laki saja sudah cantik," puji Naruto yang mengandung gombalan.

Awas Ada Naruto! Prikitiew!(end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang