Chap 32

812 74 27
                                    

Semua karakter milik Masashi Kishimoto sensei
Thor cuma pinjam tanpa izin
Ide asli milik thor
Genre : cinta, persahabatan, gender bender, crossdressing
Pair : sasusaku, narusasu, narufemsasu
Sifat karakter berbeda dengan versi anime dan manga
Terkadang ooc
Cerita gaje, author amatir
Typo bertebaran




Happy reading

Hari sudah malam tapi Naruto belum pulang. Sasuke yang berada di rumah Naruto merasa sangat cemas.

"Apa dia balikan lagi dengan Hinata? Tapi.. Itu tidak mungkin. Naruto sangat menyukaiku. Dia sangat senang saat tahu aku jadi perempuan. Jadi.. Mana mungkin Naruto memilih perempuan aneh itu," umpat Sasuke. Ia duduk di ruang kerja sang kekasih. Calon ibu mertuanya sudah menghubungi keluarga Uchiha bahwa Sasuke akan pulang terlambat karena sedang berada di kediaman Namikaze.

"Kalau si dobe balikan lagi, gimana? Ah..Kalau mereka balikan, bisa gawat." Sasuke kembali bergumam. Galau, gelisah, cemas sedang ia rasakan.

"Siapa yang balikan lagi, sayang?" tanya seseorang yang kedatangannya sedang dinantikan.

Sasuke yang yang sedang duduk di kursi menoleh ke belakang. Bisa ia lihat Naruto pulang dengan masih mengenakan seragam smanya.

"Dobe? Kau pulang larut sekali! Dari mana saja? Aku pikir kau dengan Hinata.. " Sasuke tak mampu mengatakannya.

Naruto meraih tubuh Sasuke ke dalam dekapannya. "Aku dengan gadis itu hanya bicara saja. Ya.. Kau pasti tahu apa yang akan ia lakukan. Tapi aku ini cukup pintar. Aku tidak akan terjebak oleh gadis itu. Enak saja dia. Dulu kan dia yang memintaku untuk jadi pacarnya, aku menolak karena tidak mempunyai perasaan yang sama padanya."

Pelukan terlepas. Sasuke yang malam ini mengenakan sweater hoodie berwarna biru dengan rok mini rempel putih dan rambut pendeknya yang disematkan bando berwarna putih sangat manis. Si pirang jadi ingin memakannya ralat membawanya ke kamar.

"Lalu? Kenapa kau bisa jadi pacarnya, dobe?" tanya Sasuke penasaran.

"Ah itu karena aku dipaksa. Kata Hinata agar aku move on darimu, Sasuke. Nyatanya aku tidak bisa move on. Kupikir setelah lulus smp aku bisa melupakanmu, tapi.. " Naruto merangkup wajah tirus gadisnya yang kini agak berisi. "..kita berada dalam satu sma yang sama serta satu kelas yang sama pula. Rasa sukaku padamu malah semakin kuat meski aku tahu kalau kau itu sama denganku. Laki - laki juga."

Blush. Sasuke merona. Entah mengapa ia masih tetap tersipu dengan ungkapan cinta dari kekasih pirangnya itu. Jujur saja jika dirinya tidak seromantis sang kekasih saat menjadi laki - laki dan kekasih Sakura. Rasanya tersipu dan menjadi kekasih Naruto adalah hal yang berbeda yang tak pernah ia bayangkan seumur hidupnya.

"Makanya.." Naruto menjeda perkataannya.

"Hn?" tanya Sasuke, ingin tahu kelanjutan dari perkataan sang kekasih.

"..saat kau jadi perempuan, aku langsung bertindak cepat. Aku tak mau kau jadi milik laki - laki lain. Ya.. Gimana ya. Pokoknya perasaanku sama kamu itu sudah terlalu kuat. Kata ayahku, pilih sosok perempuan yang bisa membuatmu termotivasi untuk berbuat kebaikan dan maju."

Sasuke tidak mengerti penjelasan dari sang kekasih. "Maksud ayahmu apa, dobe?"

"Berkat kau aku jadi desainer muda yang sukses. Karena kau juga aku bisa menjadi seperti ini. Meski aku ini agak bar - bar, nakal dan payah tapi aku...aku ingin Sasuke bahagia bersamaku. Setelah lulus sma kita kuliah bersama tapi sebenarnya aku ingin setelah lulus sma bisa langsung menikahimu. Hihi. Terdengar aneh ya. Aku sangat naif."

Awas Ada Naruto! Prikitiew!(end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang