Chap 15

1K 98 35
                                    

Semua karakter milik Masashi Kishimoto sensei
Thor hanya pinjam
Ide asli milik thor
Kalau ada yang sama itu hanya kebetulan belaka
Lagipula tidak akan ada yang sama dengan cerita thor yang gaje
Pair : sasusaku, narusasu, narufemsasu
Genre : romance, gender bender, crossdressing
Sifat karakter berbeda dengan versi anime
Terkadang ooc
Cerita gaje, author amatir
Typo bertebaran


Happy reading






Naruto menunggu kelanjutan kalimat yang akan Sasuke katakan. Keringat panas dingin sudah membasahi kening dan kedua pipi tan pemuda berambut pirang itu.

Akan tetapi ponsel Naruto berdering yang menyebabkan Sasuke harus menunda jawaban dari penyataan cintanya. Gangguan yang tak terduga.

"Halo?" sapa Naruto. Gemas dan kesal.

"Kau bawa imoutoku ke mana, rubah pirang??" tanya seseorang di sana dengan suara keras. Dia adalah Uchiha Itachi.

"Anu, aku membawa Sasuke menemui nenek dan kakekku. Sebentar lagi juga pulang. Tadinya aku akan makan malam bersamanya di kafe, kakak ipar," jawab Naruto tersenyum kaku. Kakak iparnya menelepon karena sangat khawatir.

"Makan saja di luar. Ayah tidak akan marah. Tapi kau harus menjaga imoutoku! Bye!" seru Itachi terdengar senang.

Tut tut. Panggilan telepon terputus.

Doeng. Naruto sweatdrop dengan tingkah calon kakak iparnya.

Sasuke masih betah berdiri tanpa niat untuk beranjak dari pijakannya.

"Ayo kita pulang. Tapi kita makan dulu, Sasuke!" ajak Naruto tanpa menggandeng tangan Sasuke. Ia berjalan membelakangi Sasuke.

Deg. Ada rasa kecewa ketika Naruto tidak menggandeng tangannya. 'Cih. Kenapa aku harus sedih? Dia kan bukan pacarku,' batin Sasuke merasa sedih.

Naruto membuka pintu mobil agar Sasuke bisa masuk. Memasangkan sabuk pengamannya. Sasuke merasa canggung. Padahal tadi ia hendak menjawab dan menerima pernyataan cinta Naruto tapi karena ada telepon, ia tidak jadi menjawab.

Naruto juga masuk ke dalam mobil. Memasang sabuk pengaman, menutup pintu dan mulai menyalakan mesin. Lalu melajukan mobil dengan kecepatan sedang. Ia tampak merasa kecewa.

Selama perjalanan dan makan malam, Naruto dan Sasuke tidak saling berbicara. Bahkan setelah tiba di depan kediaman Uchiha, Naruto tetap diam. Hanya kata selamat tinggal dan selamat tidur yang Naruto ucapkan pada Sasuke sebelum Naruto pulang kembali ke asal ke kediaman Namikaze tentunya.

Sasuke masuk ke dalam rumah dengan perasaan tidak karuan. Rasanya ibarat makan bakso tanpa sambal. Hambar dan aneh. Itu yang Sasuke rasakan.

Rasa itu bertahan sampai Sasuke mandi dan beranjak untuk tidur. Pikirannya melayang ke mana - mana. Terkadang Sasuke senyum sendiri membayangkan kejadian tadi. Ternyata Naruto itu pemuda yang sangat jantan. Dia bukan hanya bermodalkan cinta saat mendekatinya tapi juga bermodalkan materi dan keberanian untuk menghadapi sang ayah yang terkenal akan sikapnya yang tegas, dingin dan galak.

"Naruto.. Apa aku boleh menjadi penghuni hatimu? Apa kau tidak malu kalau punya kekasih seorang transgender? Bagaimanapun aku ini laki - laki yang berubah menjadi perempuan. Aku bukan terlahir sebagai perempuan. Aku takut kau kecewa dan malu kalau aku jadi pacarmu," lirih Sasuke sambil memeluk guling. Tak terasa ia tertidur.


Di kediaman Namikaze. Naruto terlihat sangat bahagia. Akhirnya ia bisa berkencan dengan gadis yang ia sukai. Naruto bahkan melompat - lompat di atas trampolin. Dari berdiri, jongkok, duduk, salto dan gerakan lainnya sampai ia bosan melakukan hal itu.

Awas Ada Naruto! Prikitiew!(end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang