Chap 41

632 64 20
                                    

Semua karakter milik Masashi Kishimoto sensei
Thor cuma pinjam tanpa izin
Ide asli milik thor
Genre : cinta, persahabatan, gender bender, crossdressing
Pair : sasusaku, narusasu, narufemsasu
Sifat karakter berbeda dengan versi anime dan manga
Terkadang ooc
Cerita gaje, author amatir
Typo bertebaran




Happy reading

Akhirnya Sasuke harus merelakan sang kekasih pergi untuk mengejar cita - citanya dengan belajar di Paris, Perancis. Rasanya sungguh berat untuk melepaskan Naruto pergi. Namun apa daya Sasuke harus merelakan Naruto pergi karena Naruto pergi untuk menjadi pria yang lebih baik lagi agar bisa menjadi pria yang lebih pantas menjadi pendamping hidupnya.

Ciuman seklias di bibir menjadi perpisahannya selama 4 tahun berpisah. Ya hanya 4 tahun. Itu waktu yang Sasuke berikan pada Naruto. Tidak boleh lebih dari 4 tahun. Jika kurang, itu sangat boleh malah harus.

"Sasuke, jaga dirimu baik - baik. Jangan lupakan pacarmu yang tampan ini, hm?" ucap Naruto tersenyum.

"Hn, justru kau yang jangan melupakanku. Gadis di Eropa kan cantik dan berisi. Aku minder kalau dibandingkan dengan mereka, dobe," balas Sasuke. Ia menahan air matanya agar tidak mengalir deras.

"Sampai jumpa nanti, Sasuke chan. Suki da," kata Naruto mengelus surai raven sang kekasih.

Air mata Sasuke pun pecah. Tak peduli dilihat banyak orang. Ia hanya ingin menangis dan menumpahkan emosi yang sedari tadi ia tahan.

"Hiks.. Hiks.. "

Naruto terkejut melihat Sasuke menangis. Bukan hanya terkejut tapi juga panik. "Sa-Sasuke. Ja-jangan menangis."

"Naruto baka dobe aho! Kenapa kau pergi jauh dariku? Bukankah dulu kau yang ingin aku jadi perempuan? Tapi kenapa kau malah pergi? Kau jahat, Naruto. Hiks.. Hiks.. " Sasuke memukul dada bidang Naruto dengan tangannya.

Naruto memeluk Sasuke. "Maafkan aku, Sasuke. Aku berjanji akan pulang lebih cepat dan juga akan selalu setia padamu. Jangan tinggalkan aku juga, Sasuke. Sekali lagi maafkan aku. Aku tidak bermaksud meninggalkanmu. Aku hanya.. "

"Cepat kembali, dobe! Jangan biarkan aku berjamur karena terlalu lama menunggumu!" seru Sasuke masih menangis.

Naruto melepaskan pelukannya lalu meraih tangan kanan Sasuke dan mengecupnya. "Aku akan cepat kembali. Sampai nanti, Sasuke."

Sasuke sudah berhenti menangis. "Sa-sampai nanti, Naruto. Aku akan selalu menunggumu."

Genggaman tangan kedua sejoli itu terlepas. Naruto pun melangkah pergi meninggalkan Sasuke, gadis yang selama ini ia sukai secara diam - diam.

Sasuke menatap punggung Naruto yang semakin tak terlihat. 'Aku akan menjadi gadis yang lebih baik, Naruto. Bukan lagi gadis manja yang selalu bergantung padamu. Akan kugunakan naluri laki - lakiku saat kau tidak ada di sini,' suara hati Sasuke.

Gadis berambut raven sebahu itu serius dengan perkataannya. Ia menjadi gadis tomboi setelah Naruto pergi. Bahkan saat pergi kuliah pun ia hanya mengenakan hoodie longgar dan celana panjang berbahan katun atau jersey atau gaya pakaian tomboi lainnya(mohon maaf karena author kurang mengerti gaya boyish karena author kelewat feminin. Hehe).

Sebagai seorang ibu, Mikoto sangat cemas dengan keadaan putrinya. Tapi Sasuke selalu menjawab bahwa ia akan bergaya tomboi selama Naruto tidak ada di Konoha. Sasuke hanya mengenakan dress atau rok saat bekerja di tokonya. Ya bekerja karena ia yang mengurus dan mengerjakan semua pekerjaan di dalam toko pakaian yang Naruto berikan. Bukanya pun hanya di setiap akhir pekan saat Sasuke tidak kuliah.

Awas Ada Naruto! Prikitiew!(end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang