Chapter 2

1.6K 145 70
                                    

Semua karakter milik Masashi Kishimoto sensei
Thor cuma pinjam tanpa izin
Ide terinspirasi dari manga tapi thor lupa judulnya
Yang pasti hanya terinspirasi saja
Genre : cinta, persahabatan, gender bender
Pair : sasusaku, naruhina, narusasu, narufemsasu
Sifat karakter berbeda dengan versi anime
Terkadang ooc
Cerita abal - abal dan gaje
Typo bertebaran
Author up jika ada waktu dan mood untuk mengetik fanfic yang thor bisa






Happy reading





Jam pelajaran olahraga akan segera dimulai. Semua murid harus mengganti seragam kemeja mereka menjadi seragam kaos olahraga mereka. Begitulah seharusnya.

Ruang ganti laki - laki pasti dipenuhi siswa yang sedang ganti baju. Tampak Naruto sedang mengganti pakaiannya. Otot dada dan perutnya sudah muncul karena ia rajin berolahraga selain berkutat dengan pensil dan kertas di meja belajarnya.

Naruto melirik Sasuke yang sedang berganti pakaian tidak jauh darinya. Badan Sasuke sangat berbeda darinya. Kurus dan tidak seperti dirinya yang lebih kekar dan berotot.

Brukh. Terdengar seseorang memukul loker di dekat Sasuke. Orang itu adalah Naruto. Betapa terkejutnya semua siswa yang sedang berganti pakaian di ruangan itu.

Naruto menatap tajam Sasuke dan mendorong tubuh Sasuke ke loker hingga terdengar suara benturan punggung Sasuke dengan loker yang lumayan keras dan sakit.

💢"Apa yang kau lakukan, dobe sialan?! " bentak Sasuke kepada Naruto yang langsung kabur setelah mendorongnya ke loker. "Cih. Dasar aneh."

Pelajaran olahraga dimulai. Naruto cukup populer di kalangan siswi. Malah ia menjadi idola di sekolahnya. Banyak siswi yang mengiriminya surat cinta tapi dengan tegas Naruto menolaknya dengan alasan Naruto belum ingin pacaran lagi. Padahal dalam hatinya ia sangat menyukai Sasuke yang notabene bergender sama dengannya. Hanya alasan saja menjadikan Sasuke model bajunya dan mengancamnya.

"Hah.. Andai saja di dunia ini ada ramuan ajaib, " gerutu Naruto. Duduk di bangku kantin bersama Shikamaru, Gaara, dan Kiba. Wajah Naruto ditekuk.

"Ramuan? Bukannya Orochimaru sensei hobi membuat ramuan aneh? " ungkap Gaara.

"Eh? Guru aneh itu? Guru yang gendernya patut diragukan? " tanya Naruto tidak percaya.

"Aneh gitu juga guru kita, Naruto, " sambung Kiba.

"Merepotkan. Memangnya ramuan untuk apa? " Shikamaru berbicara.

Naruto mengerucutkan bibirnya. Pasangan sasusaku berjalan melewatinya. "Cih. Perempuan sama perempuan pacarannya, " celetuk Naruto ketika Sasuke dan Sakura melewatinya. Untung mereka tidak mendengar omongan Naruto. Naruto cemburu melihat Sasuke berjalan dengan Sakura.

Gaara, Kiba dan Shikamaru saling melirik. Lalu mereka menghela nafas.

"Sejak dulu beginilah cinta. Deritanya tiada akhir," ungkap Kiba sambil berdiri. Sontak ia menjadi pusat perhatian murid sekantin.

"Kau kenapa, pecinta anjing? " tanya Naruto dengan polosnya. Padahal ia sedang disindir oleh Kiba.

Kiba kembali duduk. "Kasihan kau, Naruto. Cintamu bertepuk sebelah tangan. "

Gaara tersenyum dan menepak bahu Naruto. "Sabar ya, Naruto. Perempuan masih banyak di dunia ini. Kau tidak boleh putus asa. "

"Tapi aku maunya dia. Kenapa dia nggak lahir jadi perempuan saja? Aku ini normal. Malah aku selalu membayangkan sosoknya sebagai perempuan tengah berlari, memeluk dan menciumku. Oh.. Kapan penderitaan ini berakhir? "

Awas Ada Naruto! Prikitiew!(end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang