Chapter 4

1.4K 125 21
                                    

Semua karakter milik Masashi Kishimoto sensei
Thor cuma pinjam tanpa izin
Ide terinspirasi dari manga tapi thor lupa judulnya
Yang pasti hanya terinspirasi saja
Genre : cinta, persahabatan, gender bender
Pair : sasusaku, naruhina, narusasu, narufemsasu
Sifat karakter berbeda dengan versi anime
Terkadang ooc
Cerita abal - abal dan gaje
Typo bertebaran
Author up jika ada waktu dan mood untuk mengetik fanfic yang thor bisa









Happy reading





Sasuke telah berada di depan ruang guru. Ia harus bertemu dengan Orochimaru sang guru jenius peneliti banyak hal dan pembuat ramuan aneh.

"Hah.. " Sasuke menghela nafas.

Tok tok tok. Bunyi ketukan pintu. Pemuda remaja itu mengetuk pintu ruang guru. Lalu masuk setelah ada jawaban dari dalam.

"Permisi," kata Sasuke saat memasuki ruang guru.

Seorang guru dengan name tag Iruka menoleh. Ia pun bertanya, "Ada apa, Sasuke san?"

"Maaf sensei, apa Orochimaru sensei ada?" jawab Sasuke sekaligus bertanya kepada Iruka.

"Oh. Orochimaru sensei sedang cuti berobat. Paru - parunya kembali bermasalah," jelas Iruka.

"Terimakasih, sensei. Permisi." Sasuke pergi ke luar dari ruang guru. Ia hanya bisa berharap agar sang guru aneh itu cepat sembuh dan masuk kembali ke sekolah agar ia bisa mendapatkan ramuan penawarnya.

"Apa aku masuk ke dalam labnya saja? Tapi seingatku ramuan yang kuminum kemarin penawarnya telah kutumpahkan sampai habis. Bagaimana ini?" gumam Sasuke sambil berjalan menuju atap sekolah yang telah kembali dibuka.

Sedari perjalanan hingga tiba di atap, Sasuke terus memikirkan dirinya yang telah berubah wujud. Ia tidak bisa menyembunyikan wujudnya selamanya. Apalagi sekarang ia mulai merasa sesak akibat kain yang melilit menutupi payudaranya yang super besar. Sasuke harus bisa menahannya lebih lama lagi. Setidaknya sampai Orochimaru sensei kembali ke sekolah.

Bel  masuk berbunyi. Sasuke tidak makan sama sekali. Padahal ia sering terkena maag jika terlambat makan.

"Lapar sih tapi aku malas makan. Aku tidak nafsu makan sama sekali," gumam Sasuke terus berjalan menuju ruang kelasnya. Namun di tengah perjalanan, ia tiba - tiba merasa pusing dan lemas. Pagi tadi ia hanya sarapan sepasang roti saja jadi ia kekurangan kalori. "Sial. Kenapa aku lemas sekali hari ini? Ukh.. "

Penglihatan Sasuke tampak berputar - putar dan buram hingga kegelapan menyambut penglihatannya.

"Sa teme!!" teriak seseorang.

Saat Sasuke hendak terjatuh, seseorang datang menolongnya.

"Huh! Si bodoh ini! Dia pasti tidak makan siang. Sudah tahu punya maag, malah telat makan. Dasar!" gerutu sang penolong yang tak lain adalah Naruto. Tadinya ia berniat untuk bolos di jam pelajaran setelah istirahat dan tidur di atap mencari inspirasi untuk baju barunya namun di tengah perjalanan ia bertemu dengan Sasuke yang sedang berjalan terhuyung dan pingsan.

Set. Naruto mengangkat tubuh Sasuke secara bridal style. "Ringan sekali badan si teme. Kayak badan perempuan saja," ungkap Naruto sambil menggendong tubuh Sasuke yang langsing.

Naruto iseng melirik tubuh bagian bawah Sasuke yang tertutupi celana panjangnya.

'Punyanya pasti lebih kecil dariku. Soalnya nggak kelihatan sih,' batin Naruto. Dengan cepat ia menggelengkan kepalanya. 'Sadar, Naruto! Sadar! Sasuke tuh laki sama dengan punyamu!' Naruto terus bergolak di dalam hati.

Awas Ada Naruto! Prikitiew!(end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang