" BRAK!! " Yoongi membuka kasar pintu ruangan Jae Joong tanpa basa basi terlebih dahulu.
" apa yang sebenarnya samchon mau dari keluarga kami hah?! Apa tidak cukup samchon sudah menyiksa Seokjin dan memisahkannya dari kami?! " tanya Yoongi. Jae Joong yang melihat kemarahan Yoongi pun hanya menanggapi nya dengan tenang seperti tidak ada beban.
" santai lah dulu Yoon, kenapa pagi pagi sudah berteriak seperti ini? Lebih baik kau duduk dulu, aku akan menyuruh asisten ku untuk menyiapkan teh untukmu, " ucap Jae Joong yang semakin membuat kemarahan Yoongi membesar.
" tidak usah bertele tele samchon, langsung katakan ke intinya saja, apa yang samchon mau dari keluarga kami?! " tanya Yoongi sekali lagi.
" jika aku mengatakannya apa kau mau melakukan apa yang aku mau? Tapi aku rasa tidak. "
" katakan saja cepat! "
" aku ingin anak itu hilang dari dunia ini, sangat mudah bukan? Tapi aku yakin kau tidak akan mau melakukan nya untuk si pembunuh itu, benar bukan? " ucap Jae Joong dengan enteng nya.Yoongi yang sudah tidak bisa menahan emosinya langsung menarik kerah baju Jae Joong.
" percaya atau tidak aku berani memukul paman, aku sudah muak dengan semua tingkah laku mu Jae Joong, jangan harap aku akan menghormati mu lagi sebagai paman ku, " Jae Joong yang baru kali ini mendengar ada orang yang berani meremehkan nya pun langsung tersulut emosi.
" apa yang kau katakan anak sialan! " Jae Joong langsung memukul wajah Yoongi hingga Yoongi tersungkur. Yoongi tersenyum remeh ketika melihat Jae Joong tersulut emosi.
" apa? Kau pikir aku tidak berani padamu? Justru aku sangat berani dengan orang seperti mu, tidak ada kata takut dalam hidupku untuk meladeni orang seperti mu, aku tidak peduli mau siapa kau, bahkan paman ku sendiri aku berani melakukannya, " ucap Yoongi semakin meremehkan Jae Joong.
" dasar anak sialan! Lihat saja kalian tidak akan hidup tenang! "
" baiklah, ku tunggu ancaman mu itu, jangan harap aku akan takut dengan ancaman mu itu, selamat menyusun rencana Jae Joong! " ucap Yoongi lalu meninggalkan ruangan Jae Joong.
" dasar anak sialan! Lihat saja nanti! "" hyung apa yang terjadi padamu? Mengapa wajah mu ada luka seperti itu? " tanya Namjoon.
" tidak ada, hanya perkelahian kecil saja, " jawab Yoongi.
" kau berkelahi dengan paman? Bukankah sudah kubilang jangan tersulut emosi hyung? " ucap Namjoon. Memang benar, dari rumah tadi Namjoon sudah memperingatkan Yoongi agar tidak tersulut emosi, jangan sampai ada kekerasan di antara mereka, Namjoon tidak mau itu sampai terjadi.
" jangan mengucapkan kata itu lagi, dia bukan pamanku lagi, " ucap Yoongi datar. Namjoon sudah tahu dengan sifat Yoongi, ketika dia sudah sangat kecewa dengan seseorang, Yoongi tidak akan mau menganggap orang itu lagi walaupun orang itu adalah keluarga nya sendiri.
" ne hyung, terserah hyung saja, lebih baik kita pulang ke rumah sekarang, kita lihat sedang apa Seokjin di rumah, " ajak Namjoon.
Tanpa basa basi, Yoongi langsung naik ke mobil Namjoon. Namjoon yang melihat itu hanya bisa diam saja, dia sudah tahu bagaimana keras kepalanya Yoongi.Tidak ingin kena amukan Yoongi, Namjoon langsung naik ke dalam mobil dan menancap kan gasnya. Sesampainya di rumah, mereka berdua langsung di sambut oleh Seokjin yang terlihat sangat bahagia.
" hyungie! " teriak Seokjin sambil berlari keluar.
" jangan lari lari Seokjin, nanti jatuh, " peringat Yoongi.
" ne hyung, mianhae. "
" ne, tak apa, jangan diulangi lagi. Ada apa? Kenapa semangat sekali? " tanya Yoongi.
" Seokjin, hobi hyung sedang membuat kue, hyung mau mencoba nya? " ucap Seokjin semangat. Melihat Seokjin yang begitu bahagia, rasa emosi Yoongi seketika hilang.
" apa hyung tidak diajak? " tanya Namjoon yang baru saja turun dari mobil.
" tentu saja hyung juga harus merasakannya, ayo hyung, " ajak Seokjin semangat.
" iya. " Namjoon dan Yoongi langsung mengikuti Seokjin masuk ke dalam. Saat di dapur, Seokjin langsung mengambil dua kue dan memberikan nya pada Namjoon dan Yoongi." bagaimana rasanya hyung? Apakah enak? "
" tentu saja enak sekali, iya kan hyung? " Yoongi mengangguk. Seokjin bertepuk tangan senang karena kuenya berhasil.
Seokjin yang tidak sengaja melihat ke arah Yoongi pun mengernyit bingung kenapa ada luka di wajah Yoongi.
" Yoongi hyung, " panggil Seokjin.
" ya Seokjin? "
" apa hyung habis berkelahi? Kenapa ada bekas luka di wajah hyung? "
" tidak kok, hyung tidak berkelahi, hyung hanya tertabrak tembok saja tadi, " bohong Yoongi. Seokjin yang hanya seorang anak kecil polos hanya mengangguk percaya saja.
" lain kali hati hati ya hyung. "
" iya. "
Hoseok yang sedari tadi memperhatikan mereka sudah jelas tahu bahwa itu adalah bekas luka berkelahi, namun Hoseok tidak mau menanyakan hal itu sekarang, ia akan bertanya nanti.
' apa Yoongi hyung berkelahi dengan samchon? Tapi kenapa mereka bisa sampai berkelahi seperti itu? ' batin Hoseok.To be Continue
Sorry for typo☺
Hope u enjoy😋
KAMU SEDANG MEMBACA
Memories (END)
FanfictionYang diinginkan seorang anak berumur 5 tahun adalah kasih sayang dan kebahagiaan. Namun mengapa paman dan bibinya sendiri tega menghilangkan harapan itu dan membuat si kecil terluka. Sedangkan keenam hyung nya tengah mencari keberadaannya. Padahal a...